Satu

161 7 0
                                    

Kring ... kring ... kring ...

Mata masih tertutup serta tangan yang menelusuri meja di samping tempat tidur merupakan hal yang biasa bagi seorang Lee Jihoon, namun kali ini ia tidak ada keinginan untuk bangun.

Jihoon pun kembali memejamkan matanya. Tak sampai 1 menit, Jihoon terpaksa membuka matanya karena teriakan Sejeong.

"JIHOON BANGUN! LO LUPA KALAU HARI INI KITA MASUK? PERCUMA TUH ALARM!" omel Sejeong di depan pintu kamar Jihoon.

Perlahan-lahan, Jihoon membuka matanya.

"Punya kembaran gini banget sih," gerutu Jihoon.

"JI, UDAH BANGUN BELUM?" teriak Sejeong kembali.

"Udah!" balas Jihoon sedikit berteriak.

Sejeong hanya mengangguk seraya meninggalkan tempatnya.

Selagi Jihoon bersiap-siap, Sejeong sudah memasuki ruang makan.

"Pagi keluargaku tercinta," sapa Sejeong ceria.

"Pagi keluargaku tercinta," sapa Sejeong ceria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi sayang," balas bu Jihyun.

"Pagi sayang," balas bu Jihyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya iya pagi ..." balas Chan yang siap menyantap roti bakar.

"Duh anak bungsu Papa udah SMA aja," sambung pak Minho yang baru datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duh anak bungsu Papa udah SMA aja," sambung pak Minho yang baru datang.

"Duh anak bungsu Papa udah SMA aja," sambung pak Minho yang baru datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Family 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang