Soonyoung datang dengan wajah cemberut. Ia pun duduk di sebelah Sejeong.
"Gimana? Bisa pindah ngga?" tanya Jun semangat.
Soonyoung menggeleng. "Ngga ada harapan, justru gue dimarahin," jawab Soonyoung.
"Makannya terima aja sih, mau lo minta pindah kelas ke guru kalau ngga disetujui sama Author ya susah," sahut Wonwoo.
Semuanya menganggung setuju.
Apa yang terjadi sebelumnya? Kita balik lagi pada 15 menit yang lalu.
Soonyoung masih tidak bisa menerima jika ia beda kelas dengan Sejeong. Soonyoung pun menemukan cara agar ia dapat bersatu lagi dengan Sejeong.
"Kalian ke kelas duluan aja sana, gue mau ke ruang guru dulu," pinta Soonyoung.
"Mau ngapain?" tanya Sejeong.
"Pindah kelas," jawab Soonyoung.
Mendengar jawaban Soonyoung membuat Jun menaruh harapan pada Sooyoung, maka dari itu Jun memegang kedua tangan Soonyoung.
Soonyoung mengerenyitkan matanya.
"Soonyoung, lo harus berhasil! Pokoknya kalau pindah kelas jangan lupakan gue!" ucap Jun.
Soonyoung mengangguk yakin. "Tenang saja Jun, gue bakal berusaha!"
"Semangat!" balas Jun.
"Sejeong, lo yakin suka sama modelan kaya gitu?" tanya Jihoon memastikan, takut-takut Sejeong salah memilih.
"Yakin sih ... ya gimana ya? Gue juga sebenernya malu kalau dia udah kaya gitu," jawab Sejeong berjalan lebih dulu.
"Gue ngerti perasaan lo," sahut Yoojung mengikuti Sejeong.
"Eh sayang tunggu," ucap Jun menyusul Yoojung.
"Liat aja Sejeong, gue akan pastikan kita bisa sekelas! Mau rintangan apapun, akan gue hadapi," ucap Soonyoung penuh tekad.
"Kurangin lebaynya, malu tuh sama adik kelas," ujar Wonwoo meninggalkan Soonyoung.
Tentu saja Soonyoung mengabaikannya. Setelah itu, Soonyoung datang ke ruang guru menemui wali kelasnya.
Perlahan-lahan Soonyoung memasuki ruang guru. "Permisi Bu ..." ucapnya pelan.
"Eh Soonyoung, ada apa?" tanya bu Minyoung.
"Saya ingin mengajukan diri untuk pindah kelas. Apakah bisa? Saya harap bisa Bu," ucap Soonyoung.
Bu Minyoung tersenyum. "Tentu saja ngga bisa, pembagian kelas tidak bisa diganggu gugat ... ngga peduli kamu menyukainya atau tidak," jelas bu Minyoung.
"Tapi Bu--" ucapan Soonyoung terpotong oleh bu Minyoung.
"Sekali lagi kamu ngomong minta pindah kelas, Ibu ngga akan izinkan kamu untuk ikut ujin," tegas bu Minyoung.
Soonyoung mengangguk lemah.
"Sana makan dulu sebelum waktu istirahat abis," titah sang guru.
"Baik Bu, kalau begitu saya permisi. Terima kasih Bu," pamit Soonyoung yang hanya dibalas anggukan oleh bu Minyoung.
Dengan perasaan kecewa Soonyoung berjalan ke arah kantin.
Itulah yang terjadi.
"Bu Minyoung serem juga," komentar Jun.
"Lo lupa? Anak-anak sering sebut bu Minyoung tuh cantik-cantik galak," sambung Sejeong.
"Kok kamu ngga kasih tau aku dulu sih? Kan, kalau aku tau ... aku bisa lebih mempersiapkannya," ujar Soonyoung.
"Ya mana aku tau, kamu aja ngga ngasih tau aku wali kelasnya siapa," balas Sejeong santai.
"Oh iya juga ya hehehe ..." ucap Soonyoung.
"Lebih baik gue pergi dari sini, sakit mata gue liat tingkah Soonyoung," kata Jihoon beranjak pergi.
"Gue juga," ucap Wonwoo menyusul Jihoon.
"Bagus! Penghalang sudah pergi," batin Soonyoung.
"Soonyoung, makan dulu nih," ucap Sejeong menyerahkan makanan yang sudah ia ambil.
"Memang sayangku sangat pengertian sekali," kata Soonyoung memeluk Sejeong tanpa ada rasa malu.
Berjarak 1 meja. Minju melihat kedekatan Sejeong dan Soonyoung.
"Deket banget ya mereka kaya perangko," komentar Minju.
"Siapa? Sejeong, Soonyoung?" tanya Yena memastikan.
"Iya, dulu pacar gue juga gitu," jawab Minju.
"Move on Minju, masa lo masih terpaku sama dia mulu sih?" ujar Yena.
"Kalau gue move on nya ke pacar orang gimana dong?" tanya balik Minju.
"Hah? Udah gila nih anak," balas Yena menggelengkan kepala. "Ngga usah aneh-aneh lo. Daniel aja kalah lawan Sejeong, apalagi lo."
Minju hanya terdiam memikirkan perkataan Yena.
Di satu sisi ada Seungkwan memperhatikan Sejeong dan kawan-kawan.
"Sohye, kalau lo beneran pernah ketemu Jihoon gimana?" tanya Seungkwan tiba-tiba.
"Apaan sih? Ngga jelas banget," jawab Sohye.
"Kalau ini kalau," tegas Seungkwan.
"Ya ngga gimana gimana ... emang gue harus gimana?" Sohye balik tanya.
"Terus kalau jodoh?"
"Gila kali ya?"
"Yakan kalau, gue kepikiran aja gitu kalau lo sama Jihoon cocok juga," komentar Seungkwan.
Sohye memutar bola matanya malas.
"Terserah lo deh, cape gue," ucap Sohye mengabaikan Seungkwan.
"Ya ngga ada yang tau jugakan ke depannya gimana?" gumam Seungkwan.
Sementara itu, hati Chan sedang tidak karuan memikirkan masa SMA-nya tanpa Mina.
Ia mendengarkan musik ballad menggunakan earphone seraya melihat keluar jendela, menikmati pemandangan serta anak-anak yang berlalu lalang.
"Belum ada sehari, udah kangen banget sama Mina ... kenapa mesti beda sekolah sih? Padahal udah senang membayangkan kita menghabiskan waktu bersama di sekolah lagi," keluh kesah Chan dalam hati.
***
-TBC-
Chan sedang menggalau:(
Vommentnya yaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Family 2
Fanfiction[On Going] "Soonyoung bisa diem ngga sih?" -Jihoon "Hahaha ... gue bilang juga apa!" -Sejeong "Iya deh aku mah nurut kalau Sejeong yang ngomong." -Soonyoung "Idih bucin." -Chan "Idih ngga ngaca!" -Seokmin "Permisi ... Jihoonnya ada?" -Unknow Kembali...