Jam istirahat telah tiba, Sejeong langsung bergegas ke kelas Soonyoung.
"Se--" ucapannya terpotong karena Sejeong langsung menarik tangan Soonyoung yang membuat kedua sudut bibirnya terangkat.
Tanpa mempedulikan sekitar Sejeong membawa Soonyoung ke atap.
"Soonyoung ..." panggilnya seraya melepaskan tangan dan berbalik menghadap Soonyoung.
"Iya? Kenapa Sejeong?"
"Buat awalan aja, apa lo tau gue marah kenapa?"
Soonyoung menggeleng.
"Aku liat kamu ngobrol sama Minju di Mall," akhirnya Sejeong bisa memberitahu alasan kemarahannya.
"Ohh itu, aku lagi main hp dan dia dateng gitu aja. Katanya sih lagi nunggu temennya."
"Kamu terlihat akrab sekali, aku tau sikapku ini kekanak-kanakan tapi aku ngga bisa bohongin diri aku."
Soonyoung memantapkan diri menggenggam kedua tangan Sejeong, "jujur aku sempat terpesona sama senyumnya, tapi pesona itu tidak bisa dikalahkan dengan senyumanmu."
Blush!
"Nih seperti saat ini, jarang-jarangkan seorang Lee Sejeong tersipu begini apalagi akulah penyebabnya," lanjut Soonyoung mendekatkan wajahnya.
"Ini ngga salah Soonyoung bilang gini?" ucap Sejeong tak percaya hingga terpikirkan sesuatu.
Cup!
Dengan cepat Sejeong mengecup pipi Soonyoung dan pergi begitu saja.
Seketika Soonyoung membeku.
***
Jun yang nampak muak melihat senyuman Soonyoung segera menjitaknya.
Tak!
"Apaan sih?" omel Soonyoung.
"Kenapa sih lo senyam-senyum kaya orang gila ya walaupun emang udah gila," balas Jun.
"Hehehe ... Sejeong cemburu hehehe ..." ucapnya kembali tersenyum.
"Jun, Soonyoung! Maju kalian berdua!" perintah pak Minhyun.
"Dosa apa saya sampai kembali mengurusi 2 manusia ini," keluh pak Minhyun dalam hati.
Jun dan Soonyoung hanya pasrah menerima hukuman pak Minhyun.
"Kayanya lo bener deh Jae, kalau Soonyoung sama Sejeong udah baikan," bisik Jinhyuk.
"Iyakan? Cepet juga ya baikannya," balas Jaehwan berbisik.
"Siapa itu yang bisik-bisik?" kata pak Minhyun yang membuat Jaehwan dan Jinhyuk terdiam.
"Kan gue ketinggalan lagi," kesal Wooseok dalam hati.
***
"Bosen banget deh ngga ada Sejeong," keluh Soonyoung menelungkupkan kepalanya.
"Terus kenapa ngga pulang aja sih?" sahut Jihoon merasa terganggu dengan kehadiran Soonyoung.
"Ya gue mau pulang bareng Sejeong, lagian ngapain ekskul sih? Bukannya kelas 3 udah ngga dibolehin?" Kata Soonyoung kesal.
"Buat mantau doang, dia masih belum yakin nyerahin gitu aja ke adik kelas," sahut Yoojung yang sedang di rangkul Jun.
Saat ini mereka sedang menunggu Sejeong ekskul di kelas kecuali Wonwoo yang memilih pulang duluan agar dapat memainkan gamenya.
Disisi lain ada Sejeong yang tengah berjalan kembali ke kelasnya.
"SEJEONG!" panggil Chungha berteriak begitu melihat Sejeong.
"EH CHUNGHA!" balas Sejeong menghampiri Chungha.
"Rasanya udah lama banget ya ngga ketemu."
"Iya udah lama banget, ayo dong main ke rumah."
"Ok, nanti gue main ke rumah lo ya."
"Gue tunggu!"
"Oh ya, gimana hubungan lo sama Soonyoung?"
"Hmm ... baik-baik aja sih."
"Syukurlah kalau gitu ... by the way Sejeong, gue minta lo hati-hati sama Minju," peringat Chungha.
"Kenapa dia?" tanya Sejeong penasaran.
"Dia seneng banget rebut cowok orang, ya pelakorlah," jelas Chungha.
Sejeong mengedipkan matanya beberapa kali. Ia tak percaya perempuan secantik Minju adalah pelakor.
"Terakhir tuh dia rebut pacar Doyeon, walaupun sekarang udah putus."
"Wow ... seleranya tinggi juga."
"Pokoknya lo harus hati-hati!" peringat Chungha lagi.
Sejeong mengangguk, "makasih udah kasih tau gue."
Setelah percakapan singkat mereka berdua melanjutkan langkahnya. Begitu Sejeong sampai Kelas, ia langsung mencari Soonyoung.
"Lho Soonyoung mana?" tanya Sejeong.
"Toilet," jawab Jihoon sembari memakai tas. "Ayo pulang!" lanjutnya.
"Lo duluan aja deh, gue mau nyusul Soonyoung," ucap Sejeong.
"Jangan masuk ke toiletnya ya Jeong!" sahut Jun menjahili Sejeong.
"Gila aja gue!" balasnya meninggalkan Jihoon.
Dari kejauhan terlihat punggung Soonyoung yang sedang asik berbincang dengan seorang perempuan.
Awalnya Sejeong terlihat biasa saja sampai ia mengetahui siapa perempuan tersebut.
"Hahaha ... Soonyoung lo asik juga ya, jadi ngga bosen ngobrol sama lo," ucap Minju dengan tingkahnya yang imut.
"Lo juga asik, jadi ngga kerasa udah lumayan lama kita ngobrol. Kalau gitu gue duluan ya takut Sejeong nyariin gue," kata Soonyoung santai.
Begitu mendengar nama Sejeong, Minju menjadi lebih agresif lagi ditambah ia melihat Sejeong yang sedang berjalan.
Baru saja Soonyoung berbalik, Minju menahan Soonyoung dengan memegang ujung bajunya.
"Eh kenapa Minju?" tanys Soonyoung.
"Pe-perut gue sakit," lirih Minju.
"Eh lho?" panik Soonyoung karna baru pertama kali menghadapi perempuan yang kesakitan.
"Bo-leh minta tolong anterin gue ke UKS?" ucap Minju yang hampir saja terjatuh. Dengan sigap Soonyoung menangkapnya.
"Iya gue bantuin ... siniin tangan lo," kata Soonyoung meraih tangan Minju untuk disandarkan ke pundaknya.
Terlihat senyuman yang ditunjukan Minju. Trik menjadi wanita lemah di depan laki-laki selalu berhasil.
"Lo harus belajar dari gue Sejeong karna laki-laki suka wanita lemah," ucap Minju dalam hati.
"Hah? Apa yang gue liat? Adegan klise drama dari mana ini?" gerutu Sejeong menggosok-gosokan matanya tidak percaya.
Dengan perasaan yang campur aduk, Sejeong berbalik badan meninggalkan Soonyoung bersama Minju.
Ting!
Sejeong🩷
Gue duluan, lo urusin aja tuh Minju!
Wanita lemah lembut dengan senyumnya yang mempesona!
ReadSejeong, kamu dimana?
***
-TBC-
Soonyoung harus jungkir balik sih ini mah..
Vommentnya yaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Family 2
Fanfiction[On Going] "Soonyoung bisa diem ngga sih?" -Jihoon "Hahaha ... gue bilang juga apa!" -Sejeong "Iya deh aku mah nurut kalau Sejeong yang ngomong." -Soonyoung "Idih bucin." -Chan "Idih ngga ngaca!" -Seokmin "Permisi ... Jihoonnya ada?" -Unknow Kembali...