Dua Belas

17 3 1
                                    

Keesokan harinya ....

"Eh, lu udah denger belum?"

"Tentang Minju, kan?"

"Iya!"

"Parah banget, masih sekolah aja udah jadi pelakor. Gimana nanti kalau udah lulus?"

"Kalau itu sih pasti udah beda kelas."

"Untung gue ngga pernah sekelas sama dia."

Begitulah kira-kira percakapan antar murid yang terdengar oleh Sejeong. Seketika Minju menjadi topik pembicaraan di semua angkatan.

"Sejeong, lo udah denger belum?" tanya Yoojung begitu Sejeong memasuki kelas.

Sejeong mengerenyitkan dahi sembari menaruh tasnya, "tentang Minju bukan?" 

Yoojung mengangguk sambil menarik kursi di meja sebelah.

"Kalau kata lo gimana?" lanjut Yoojung.

"Ya ngga gimana-gimana. Toh, dia ngga berhasil dapetin Soonyoung," balas Sejeong.

"Tapi dari yang gue denger dia ngga akan nyerah sampe dapet lho, Jeong," lontar Yoojung.

"Tinggal gue putusin, itu tandanya Soonyoung mudah tergoda dan tidak setia. Buat apa gue mempertahankan cowok kaya gitu?" tukas Sejeong.

"Bener juga," Yoojung mengangguk mengerti.

"Bagus! Gue setuju sama lo," sahut Seungkwan.

"Memang harus gitulah! Kalau ngga gitu, gue paksa buat putus," timpal Jihoon.

"Mulai deh overprotectivenya," komentar Wonwoo.

DIsamping itu, ada MInju yang baru datang mendapatkan tatapan tajam dari teman sekelasnya, namun Minju tidak ambil pusing akan hal tersebut.

Minju berjalan seperti biasa menuju tempat duduknya. Begitu duduk Minju merasa tatapan teman sekelasnya menjadi tajam. Lantas, Minju langsung memeriksa dirinya takut-takut ada yang salah dari pakaian, rambut maupun riasannya. Yena yang merupakan teman sebangku hanya mengabaikan Minju yang kebingungan.

***

Saat bel istirahat berbunyi, Minju langsung menghampiri Soonyoung.

"Ternyata rumor itu benar ya," ucap salah satu teman kelas.

"Ngga tahu malu sekali," balas temannya.

Minju tetap melancarkan aksinya, "Soonyoung, bisa bantuin gue ngga?"

Soonyoung hanya mellirik sebentar sembari mengeluarkan bekalnya. Ketika Soonyoung hendak berdiri, Minju memegang tangannya.

"Soonyoung," lirih Minju.

Soonyoung menepis tangan Minju, lalu pergi begitu saja. Akibatnya, Minju mendapatkan cibiran.

"Hahaha ... rasakan itu!"

"Makannya jangan jadi pelakor."

"Baguslah Soonyoung tidak tergoda!"

"Jauhkanlah pacarku dari dia."

Selain cibiran, ia juga mendapatkan tatapan tajam setiap ada yang melewatinya. Ia sempat melihat Yena yang nampak tidak peduli padanya. 

"Cih, sialan," umpat Minju sebelum meninggalkan kelas.

"Gue baru sadar Minju seserem itu," gumam Jun.

.

.

.

Minju memilih untuk beristirahat di atap. Ia menyenderkan badan pada tembok sembari melihat langit yang bersinar cerah.

Lee Family 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang