Pagi-pagi buta, jam 5 pagi mereka bertiga sudah bersiap untuk menyusul junkyu. Mereka bermalam dirumah jihoon karena kebetulan orang tua jihoon sedang melakukan bisnis trip.
Haruto dan jeongwoo tentu saja menjalankan ide yang jihoon berikan kemarin. Beruntungnya, orang tua mereka tidak ada yang curiga.
Hanya saja semalam mamanya jeongwoo sempat menelepon haruto. Memastikan apakah jeongwoo benar bersama haruto. Selain itu tidak ada insiden lain.
"Gas yo berangkat" mereka mulai naik ke motor masing-masing, berangkat sepagi ini karena olimpiade dimulai jam 9. Sedangkan perjalanan yang mereka tempuh membutuhkan waktu paling cepat 3 jam.
Junkyu tidak tau mereka akan menyusul. Yang junkyu tau haruto dan jeongwoo menginap di rumah jihoon, itu saja.
Sebelum berangkat, mereka menjemput kak hyunsuk dulu. Kak hyunsuk juga membolos karena ingin mendukung junkyu secara langsung, padahal dia sebentar lagi ujian.
"Ji, nanti kalo junkyu ngadu ke mama kamu gimana?" Tanya kak hyunsuk saat mereka memulai perjalanan.
"Tenang ay, aku udah bawa penjinak junkyu" hyunsuk melirik kearah belakang, disana ada haruto dan jeongwoo diatas kendaraan masing-masing.
"Pawangnya junkyu yang pake Scoopy?" tanya hyunsuk setelah mengamati dua orang yang setia mengikuti motor kekasihnya
"Bukan ay, yang pake Scoopy itu jeongwoo. Pawangnya junkyu yang badannya bongsor tapi naiknya Vespa sprint"
Bukannya jawaban atau yang didapat jihoon, namun pukulan keras dihelm nya. Hyunsuk kira jeongwoo itu pujaan hati junkyu karena wajahnya yang kalem. Ternyata dugaannya salah, junkyu menyukai haruto yang berwajah arogan walaupun memang tampan
「ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ᴀᴅᴍɪʀᴇʀ」
Jam 9 tepat, mereka berempat sampai digedung yang akan digunakan untuk olimpiade nanti. Disini sudah sangat ramai, berbagai seragam sekolah berkumpul menjadi satu
"Kamu yakin ji junkyu udah dateng?" tanya kak hyunsuk setelah berhasil melepas kaitan helm nya
"ya gatau juga ay. Ayo masuk dulu aja, panas" jihoon mulai membawa kekasihnya memasuki gedung, haruto dan jeongwoo menyusul. Menjaga jarak dari pasangan bucin didepan sana
Mereka berjalan, mencari tempat duduk paling strategis. Dan yang pasti tempat duduk yang tidak dapat terlihat oleh tim sekolah mereka. Bisa bahaya kalau mereka terlihat guru, yang paling terkena dampak sudah pasti kak hyunsuk.
Jihoon yang tengah berjalan didepan dengan kekasihnya sontak berhenti saat melihat tim olimpiade beserta guru dari sekolah mereka, membuat jeongwoo dan haruto juga berhenti.
"sembunyi anjir" jihoon menarik tangan kekasihnya beserta tangan jeongwoo yang berada tepat dibelakangnya.
Jika mereka hanya bertiga tanpa kak hyunsuk jihoon tidak masalah harus bertemu guru. Bahaya jika sampai kak hyunsuk sampai masuk keruang BK. Mengingat kak hyunsuk sebentar lagi ujian
Karena hal tersebut, mereka memutuskan untuk tidak menonton secara langsung di tribun. Mereka duduk, menunggu didepan gedung. Saat istirahat berlangsung barulah mereka akan menemui junkyu
Kak hyunsuk sudah menggunakan maskernya dan kacamata milik jihoon. Sedikit merubah penampilan, semoga tidak ada yang mengenalinya.
"Denger denger kalo menang mereka bakal dapet hadiah spesial dari guru" kata jeongwoo saat mereka hening mendengarkan suara dari dalam gedung.
"Hmm. Sama bisa dapet surat rekomen buat kuliah ke luar. Sepadan lah sama mereka yang sering dispen, mumet mikir satu mapel doang" kata jihoon.
Jihoon selalu menemani junkyu belajar. Entah itu dirumah, di cafe supaya junkyu tidak jenuh, di mall sekalian berbelanja, dan kadang juga di perpustakaan kota. Jihoon selalu ada di manapun junkyu berada, baginya junkyu itu harus dijaga dengan ketat seperti adiknya sendiri.
Selama menemani junkyu belajar, rasanya kepala jihoon mau meledak. Padahal dia hanya menemani. Tidak terbayangkan bagaimana pusingnya junkyu 2 bulan terakhir.
"laper anjir" kata jeongwoo saat secara tiba-tiba ada anak kecil lewat didepannya membawa plastik berisi makanan
"beli woo. ntar gue ganti" percayalah yang dikatakan haruto ini hanyalah dusta. Dia maupun jeongwoo jika saling meminjam uang tidak akan pernah dikembalikan dalam bentuk uang.
Contohnya hari ini jeongwoo mentraktir haruto makan, maka besok haruto juga akan begitu. Ya biasanya mereka akan bersaing pengeluaran siapa yang paling banyak dalam urusan traktir mentraktir.
"yaudah. Mau apa? Kak hyunsuk juga mau apa? Gue beliin sekalian" tanya jeongwoo kemudian.
"McD dong mumpung junkyu masih lama. PaNas spicy--" kak hyunsuk belum sempat menyelesaikan ucapannya namun sudah dipotong oleh kekasihnya.
"no, ay. kamu belum sarapan masa udah langsung yang spicy?? yang biasa aja woo" kak hyunsuk mengernyit tak terima.
"ga ah. udah woo gapapa yang spicy aja"
"ay..."
"ji..."
Cukup sudah, haruto sudah muak melihat drama didepannya. Bagi haruto mereka berdua terlalu bucin, alay juga menurutnya.
*Haruto iri soalnya ga bisa gitu juga
"apaan ini woi buruan!" Sentak jeongwoo yang membuat drama picisan tadi terhenti. Jihoon menghela nafasnya, yasudah, kekasihnya sudah bersabda.
"Oke. PaNas 1 spicy yang large, minumnya fruittea blackcurrant. Kamu apa ji?" Lagi-lagi Park jeongwoo mengerlingkan matanya. Kenapa dirinya yang jomblo ini disuguhi drama percintaan seperti ini?
"Cheese burger deluxe" jihoon ini tipikal yang tidak bisa makan nasi dipagi hari. Jika memaksakan makan nasi, maka perutnya sakit.
"Gue kaya biasa. Minumnya cola"
Setelah mencatat semua pesanan, jeongwoo langsung pergi mencari McD terdekat. Kali ini menggunakan motor haruto karena haruto sekalian menyuruhnya mengisi bensin.
Jeongwoo pergi dan mereka benar-benar hening. Lebih tepatnya haruto yang bingung harus berbuat apa.
Jihoon dan kak hyunsuk sibuk dengan dunia mereka, saling melempar candaan tanpa menghiraukan haruto. Rasanya haruto ingin menelepon junkyu supaya cepat kemari dan dia tidak terjebak di situasi semacam ini lebih lama lagi.
「ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ᴀᴅᴍɪʀᴇʀ」
Ini kayanya bentar lagi end
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer | Harukyu ✓
FanfictionTentang haruto si idola, dan junkyu si pengagum rahasia