25. harukyu world, end.

11.5K 1.1K 143
                                    

"Haruto, ayo putus"

Haruto mematung. Kenapa? Semuanya sangat sulit dicerna. Mereka bahkan masih baik-baik saja tadi pagi. Apa yang salah?

Semua pertanyaan itu memenuhi kepala haruto. Junkyu langsung memasuki rumahnya, yang tentu saja diikuti oleh haruto.

"Kamu pulang aja. Kita udah putus"

"Ga, aku ga mau putus kyu. Kasih tau aku kenapa kamu mau putus? Hey?" Bukan jawaban yang haruto dapat, melainkan tangisan kekasihnya.

Entahlah suasana hatinya benar-benar buruk sampai-sampai semudah ini dia menangis. Berlari ke kamar, dan dengan cepat mengunci pintu kamar. Haruto jelas saja mengejar, namun tak bisa menyusul masuk kekamar kekasihnya.

Haruto dapat mendengar dengan jelas tangisan junkyu, sepertinya kekasihnya itu juga sedang bersandar di pintu seperti dirinya.

"Kyu? Hey? What's wrong? Ayo bicara dulu. Aku ga mau kaya gini" tangisan junkyu semakin terdengar dengan jelas. Junkyu pun sudah mencoba menghentikan tangisnya, tapi entah kenapa sulit sekali? Apalagi mendengar haruto memohon.

"Aku ga bakal pergi sampe kamu mau bicara kyu"

Haruto menepati ucapannya. Bahkan sampe hari berubah menjadi gelap, yang artinya sudah 3 jam sejak junkyu memutuskan dirinya, dia masih setia disana. Tangisan junkyu juga sudah berhenti, namun masih enggan keluar kamar.

"Kyu?" Panggil haruto lagi, memastikan apakah junkyu benar-benar masih disana mendengarkan ocehannya.

"Kamu masih ga mau keluar?" Hening. Junkyu didalam sana menahan supaya tangisannya tak tumpah lagi. Kenapa haruto masih disini padahal sudah 3 jam didiamkan.

"Yaudah aku pulang ya?" Ini sebenarnya hanya kebohongan untuk memancing junkyu supaya mau keluar. Dan sepertinya berhasil karena tak lama suara kunci diputar terdengar.

"Jangan pulang..." Haruto tersenyum saat junkyu menyembulkan kepalanya dari dalam kamar. Wajahnya sembab karena terlalu lama menangis.

Haruto mendorong pintu kamar junkyu dengan pelan, lalu masuk kesana. Junkyu juga hanya diam saja, sebenarnya dia juga menyesal meminta putus.

"Udah mau cerita?" Junkyu mengangguk lucu. Duduk disamping haruto.

"Bella suka sama kamu" haruto langsung mengernyitkan dahinya. Menurutnya aneh, kenapa juga junkyu meminta putus hanya karena seseorang menyukai dirinya?

"Terus?" Junkyu terdiam cukup lama, memikirkan apakah dia harus mengatakan atau tidak tentang kejadian tadi. Pasalnya haruto kalau sudah marah dia akan seperti jihoon.

"Aku jelek, gendut, kutu buku, ga cocok sama kamu" kerutan didahi haruto semakin jelas. Dia menatap tak terima kearah kekasihnya yang dari tadi betah menunduk menatap karpet bulu dibawah mereka.

"Kata siapa? Kata siapa aku tanya. Kamu itu cantik, ganteng, lucu, gemes, pinter akademik sama non akademik, baik lagi" junkyu mulai menegakkan tubuhnya, tapi masih enggan menatap haruto.

"Aku tiap liat kamu pasti ngebatin 'wah kok bisa gue dapet yang kaya junkyu?' saking kamu sesempurna itu kyu. Aku selalu pamerin kamu disemua sosmed ku even itu hal terkecil sekalipun, karena ya aku mau semua orang tau kalau kamu punya aku, kalau pacarku ter the best"

Hancur sudah pertahanan junkyu untuk tidak menangis. Dia langsung memeluk haruto, yang langsung dibalas pelukan yang sangat erat.

Haruto mengelus punggung kekasihnya, membisikkan kata bahwa haruto sangat menyayanginya. Hal itu tentu malah semakin mengundang tangisan junkyu. Dia merasa begitu dicintai oleh seseorang, selain ayah dan bundanya dan juga jihoon.

Secret Admirer | Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang