20. rebutan

7.8K 1.2K 58
                                    

Tak ada tanda-tanda kedua insan yang tengah berpelukan itu akan melepaskan diri. Justru pelukan mereka semakin erat. Junkyu semakin menyamankan posisi kepalanya tepat didada haruto. Dan haruto semakin mempererat pelukannya dipinggang junkyu, meletakkan dagunya di bahu junkyu.

"Haru, lepas dulu" kata junkyu ketika dia mulai merasakan gerah, apalagi haruto memeluknya dengan sangat erat.

Dengan sangat terpaksa, haruto melepaskan pelukannya. Menarik tangan junkyu untuk kembali duduk, bersampingan.

"Beneran udah dimaafin kan?" Tanya haruto, memastikan. Menatap junkyu dengan pandangan yang benar-benar lembut, membuat siapapun pasti akan jatuh cinta jika ditatap seperti itu.

"Udah. Maklum kalo kamu kaget" pipi junkyu kembali bersemu saat mengingat pernyataan cinta dari haruto. Haruto tersenyum saat secara tak sadar junkyu menggunakan 'kamu' .

"How cute" batin haruto saat melihat pipi milik junkyu semakin merona.

"Haru, jangan ngeliatin terus" jantung junkyu berdegup dengan abnormal karena haruto menatapnya dengan intens, dengan jarak yang sangat dekat, dan jangan lupakan senyum yang menghiasi wajah tampannya.

"Cantik" junkyu langsung menatap haruto dengan tatapan tak terima. Belum sempat menyahut, haruto terlebih dahulu membuat dirinya semakin blushing.

"Lucu" "haru udah--"

"Gemes" Junkyu menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya. Dia benar-benar malu saat ini, tapi haruto justru secara terang-terangan memujinya.

"jangan ditutupin, kan mau liat bakpao nya" mereka tertawa-tawa dengan jantung yang masih berdebar seirama. Tawa yang terdengar indah.

Dua insan yang tengah dimabuk asmara itu tidak sadar sedari tadi 3 orang mengawasi mereka. Jihoon, jaehyuk, dan jeongwoo. Mereka tersenyum bahagia mendengar tawa keduanya.

"ADUHHH HOON KAKI GUE!" teriak jeongwoo, saat kakinya tak sengaja diinjak oleh jihoon. Membuat mereka ketahuan. Karena sudah ketahuan, ya sudah mereka berjalan mendekat ke arah dua manusia calon budak cinta itu.

Junkyu malu. Ternyata jihoon, jeongwoo bahkan jaehyuk melihat semuanya.

"Enak ya peluk pelukan" cibir jihoon saat berjalan mendekati mereka.

"Bulol banget anjir, geli" park jihoon dan park jeongwoo adalah perpaduan yang pas untuk membuat emosi haruto naik. Tapi tak apa, dirinya sedang bahagia, jadi biarkan saja.

"Terus kalian kapan jadian?" Pertanyaan dari jaehyuk membuat pipi junkyu yang memang sudah merah menjadi semakin merah. Astaga pipinya sangat panas.

"lucu banget pipinya merah" haruto mencubit pipi junkyu. Junkyu hanya diam karena sibuk menutupi wajahnya yang sudah semerah tomat menggunakan telapak tangan. Dia benar-benar malu, namun teman-temannya justru semakin asik tertawa dan terus menggodanya.

「ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ᴀᴅᴍɪʀᴇʀ」

"Junkyu pulang sama gue to"

"Sama gue hoon"

"Gue"

"Gue"

Perdebatan antara jihoon dan haruto sudah berlangsung dari 10 menit yang lalu. Mereka hanya memperdebatkan siapa yang akan mengantar junkyu pulang. Murid-murid lain bahkan sampai menatap mereka dengan keheranan.

Junkyu pusing mendengarkan kedua temannya berdebat. Masalahnya junkyu sudah sangat lapar, malah kedua temannya berdebat tidak jelas.

"Lo nganter kak hyunsuk sana! Ngapain sih nempel junkyu mulu?" Tanya haruto tak terima. Enak saja, sudah 1 bulan dirinya dijauhkan dari junkyu, ingin berduaan tapi malah manusia panda ini terus saja mengganggunya.

"dia ada jam tambahan. ayo kyu sama gue"

"gak! sama aku kyu"

"UDAH! aku mau sama jeongwoo aja" final junkyu dan berjalan kearah jeongwoo yang sedari tadi ikut menyaksikan drama tak jelas didepannya.

Haruto dan jihoon langsung mendelik tajam ke jeongwoo. Berharap jeongwoo menolak junkyu. Tapi namanya juga jeongwoo, dia akan tetap usil walaupun sekali dalam sehari.

"Ayo kyu" haruto dan jihoon semakin menajamkan tatapannya yang sayangnya tak digubris oleh jeongwoo. Junkyu pun sama saja, dia sudah duduk diatas motor jeongwoo dengan bibir yang mengerucut sebal.

Begitu motor jeongwoo meninggalkan area sekolah, haruto langsung menyusul. Mengekor dibelakang keduanya. Sesekali mengklakson supaya jeongwoo berhenti. Sudah seperti jeongwoo menculik junkyu lalu haruto mengejar.

"Kyu, ayo sama aku aja" junkyu hanya mengerlingkan matanya. Mereka sedang berhenti karena lampu merah.

"Kyu..."

"yaudah! makan dulu!" Tak mau berdebat lagi karena rasa lapar junkyu semakin menjadi.

Haruto tersenyum. Menepuk-nepuk jok belakangnya, memastikan tak ada kotoran maupun debu disana. Sedangkan jeongwoo hanya bisa memasang wajah malasnya.

"Bye, jeongu!" Lampu berubah menjadi hijau, dan haruto langsung melajukan motornya, meninggalkan jeongwoo. Berjalan menuju ke salah satu kedai mie langganan haruto.

「ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ᴀᴅᴍɪʀᴇʀ」

Aku nulis chapter ini sambil dengerin lagunya HIVI - remaja , ngetik baper ngetik baper mulu

Secret Admirer | Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang