"woo kayanya gue suka sama junkyu" kata haruto tiba-tiba membuat jeongwoo terkejut.
"udah ga suka si koala?" Tanya jeongwoo. Koala adalah sebutan untuk pengagum rahasia haruto. Dipanggil koala karena dia selalu menggunakan sticky notes koala.
"itu dia masalahnya. Gue kalo baca sticky notes deg-degan, tapi kalo liat junkyu senyum juga begitu" curhat haruto. Demi apapun, senyum junkyu itu bagaikan narkoba, membuat haruto kecanduan. Ingin selalu melihat senyum itu, ingin menjadi alasan senyum itu terlihat
"Kalo ga deg-degan serem anjir. mati dong" jawaban mengesalkan dari jeongwoo membuat haruto kesal setengah mati. Dia salah memilih teman curhat.
Tapi apa daya. Curhat ke jaehyuk sudah pasti tidak akan digubris. Jaehyuk hanya tau belajar, belajar, dan belajar. Bahkan haruto tidak pernah mendengar seorang Yoon jaehyuk menyukai seseorang.
Curhat ke jihoon? Orang gila mana yang justru curhat ke teman terdekat orang yang disukainya? Haruto juga belum tau pasti apakah dia benar-benar menyukai junkyu atau hanya sebatas kagum.
"Kalo suka ya tinggal bilang. Gausah kaya bocah yang mainnya kode-kodean"
*ekhem ini nyindir harukyu di rl
Kata-kata dari jeongwoo menyadarkan haruto. Tapi dia kan belum yakin benar-benar menyukai junkyu. Haruto bahkan masih berdebar jika membaca sticky notes koala yang selalu berada dilokernya
「ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ᴀᴅᴍɪʀᴇʀ」
Keesokan paginya, haruto berangkat terburu-buru ke sekolah. Dia terlalu lama bersiap. Dari tadi ada saja cobaan menimpa dirinya. Mulai dari mati lampu saat dia mandi, kancing baju yang secara tiba-tiba susah untuk dipasangkan, kaus kaki yang hilang sebelah, dan hilangnya kunci motornya secara misterius.Mengendari motor dengan kecepatan tinggi, menyalip kendaraan lain dengan gesit, benar-benar menantang malaikat maut. Beruntungnya dia sampai disekolah dengan selamat, dan yang paling penting, gerbang belum ditutup
Hampir ditutup, namun haruto langsung melajukan motornya memasuki sekolah. Supaya tidak terkena hukuman membersihkan kamar mandi seperti dulu lagi
Setelah motonya terparkir dengan benar, haruto langsung berlari kekelasnya. Dia harus segera berganti seragam. Haruto masih menggunakan seragam putih abu-abu nya, padahal jam pertama adalah pelajaran olahraga.
"Haruto buruan ganti" kata junkyu yang telah menggunakan seragam olahraga nya dari rumah. Haruto mengangguk sebagai jawaban
"To, ntar kelasnya lo yang kunci. Lo terakhir" kata doyoung sambil melemparkan kunci kelas mereka yang ditangkap dengan baik oleh haruto
"Yoi"
Setelah berganti dengan seragam olahraga, haruto membuka lokernya terlebih dahulu. Bibirnya melengkung kebawah. Tidak ada yang diharapkannya. Mungkin nanti
Bergegas, haruto mulai mengunci kelas mereka dan berlari kearah lapangan yang tidak begitu jauh dari kelas. Dapat dia lihat gurunya sudah berada disana. Teman-temannya juga mulai membentuk sebuah barisan, akan melakukan pemanasan terlebih dahulu
Mengambil tempat kosong supaya bisa dengan cepat memulai pemanasan, yang tepat berada disamping junkyu.
"Lari memutari lapangan, perempuan 3 putaran dan laki-laki 5 putaran" kata pak kai setelah mereka selesai melakukan pemanasan yang kemudian meniup peluit yang selalu dia bawa.
Lapangan sekolah mereka itu sangat luas. Hanya 3 kali putaran saja sudah melelahkan, apalagi 5 kali. Tapi entahlah haruto sangat bersemangat kali ini. Dia berlari disamping junkyu. Memperlambat larinya, supaya bisa tetap berada disamping junkyu
"Biasanya juga balapan sama jeongwoo. Kenapa to?" Tanya junkyu yang ternyata menyadari hal itu. Karena memang setiap mereka lari memutari lapangan, haruto akan melakukan balapan dadakan dengan jeongwoo.
"Gapapa, pengen santai aja. Kaya lo" junkyu mengangguk-angguk tanpa berniat menjawab.
Tak terasa sudah 3 putaran terlewati, peluh sudah membanjiri mereka. Bahkan nafas junkyu juga mulai tidak beraturan.
"kayanya mulai besok gue mau diet deh to" kata junkyu setelah mereka terdiam cukup lama
"Kenapa?"
"Gue gendut. Lari baru gini doang udah susah nafas" kata junkyu yang memang benar adanya. Namun hal itu justru mengundang kerutan tak terima dari pemuda disampingnya
"Gausah diet. Gini aja, biar enak dipeluk" haruto langsung memaki diri sendiri. Bagaimana bisa dia kelepasan? Semakin memaki diri sendiri karena junkyu hanya diam tak menjawab dengan kata ataupun gerakan.
Mereka kembali dilanda keheningan. Haruto masih saja merutuk dalam hati. Kenapa dirinya kelepasan?! Benar-benar seperti bukan haruto.
Akhirnya mereka berdua menyelesaikan 5 putaran. Langsung terduduk dibawah pohon mangga karena demi apapun disini sangat panas.
"Minum" haruto melemparkan air mineral yang memang selalu sekolah sediakan saat pelajaran olahraga. Junkyu menerima dengan baik, namun tetap tidak menjawab. Dia masih bungkam.
"Lo kalo mau diet, silahkan. Asal jangan maksain, nanti lo sakit" kata haruto. Dia rasa dia harus mengatakan itu. Dia tidak mau berada di situasi canggung seperti ini
"Iya" hanya itu jawaban yang junkyu berikan. Haruto pun maklum, tidak apa-apa menurutnya. Yang penting junkyu sudah menjawabnya
"Junkyu, what if i say i like you?" Tanya haruto dengan tatapan yang tak lepas dari junkyu. Junkyu? Tentu saja memasang raut terkejut andalannya.
"I like you" junkyu hendak menjawab namun secara tiba-tiba...
"ABANG BANGUN!!!!! MAM ABANG GA MAU BANGUN NIH!" suara teriakan Airi, adik haruto, membuat haruto terusik
"SIRAM PAKE AIR YANG ADA DIMEJA BELAJAR NYA DEK!"
byur
"ANJING???!" haruto sepenuhnya terbangun dari mimpi indahnya karena benar-benar disiram oleh Airi.
Jadi tadi cuma mimpi? Seorang watanabe haruto menyatakan perasaan di dalam mimpi??
「ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ᴀᴅᴍɪʀᴇʀ」
aku sebenernya mau update dari tadi siang, tapi denger kabar yoshi langsung lemes. Nangis banget mana salah satu bias ku, huhu get well soon ocii 💗
btw guys kok wp jadi ngacak gini ya? udh coba dibenerin berkali-kali tetep aja, sampe kesel sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer | Harukyu ✓
FanficTentang haruto si idola, dan junkyu si pengagum rahasia