"Jihoon gimana dong, jaehyuk kayanya tau deh kalo gue suka sama haruto"
Sudah ratusan kali junkyu mengatakan itu. Dari kembali ke kelas, sampai sekarang jam istirahat kedua, hanya itu yang junkyu ucapkan. Seolah memang junkyu hanya bisa mengatakan hal itu
"Ck belum tentu"
"tapi tadi dia bilang kalo ga asing tau, gimana dong???" Jihoon mengerlingkan matanya jengah
"sekali lagi lo bilang gitu gue jamin haruto tau hari ini juga" cukup sudah jihoon sudah tidak kuat mendengar rengekan seorang Kim junkyu
Dan sepertinya ancamannya berhasil, buktinya junkyu langsung terdiam dan mulai membuka kotak bekalnya
"Wihhh enak tuh, bagi dong" junkyu langsung menjauhkan kotak bekalnya dari jangkauan jihoon. Ingat, junkyu sedang marah
"Elah pelit amat sih lo? Haruto di--" cibir jihoon
"apaan nyebut nyebut gue?" tanya haruto yang tiba-tiba muncul dengan membawa banyak makanan ringan dari para pengagumnya
Junkyu maupun jihoon langsung menghentikan perdebatan mereka. Menghadap ke haruto dengan badan kaku dan wajah panik
"apaan sih? orang kita lagi ngebahas naruto kok. iya kan jun?" kata jihoon yang sedang menendang-nendang kaki junkyu dari bawah meja. Berharap semoga si pemuda manis cepat memberikan respon
"Iya. Eh haruto, jaehyuk mana?" Tanya junkyu yang sebenarnya bukan sekedar mengalihkan pembicaraan. Dia dan jaehyuk memang sudah ada janji bertemu di kantin waktu istirahat
"Gue sekelas sama lo kalo lo lupa"
Junkyu mengangguk-angguk, benar juga. Tapi tidak lama setelah itu, jaehyuk muncul dan langsung duduk disebelah kanan junkyu yang otomatis menggeser haruto.
Dapat jihoon lihat dengan jelas wajah tak terima haruto. Karena itu haruto langsung duduk disamping jihoon, berhadapan dengan junkyu
"Soal yang tadi udah lo kerjain ulang?" Tanya jaehyuk ke junkyu
"Udah kok. Tapi ada dua soal yang belum, gue bingung"
"Loh ini kan perpangkatan materi kelas 10 junkyu"
Junkyu dan jaehyuk sibuk berkutat dengan soal matematika. Mengabaikan jihoon dan haruto.
Jihoon memilih berbalas pesan dengan kakak kelas pujaan hati, tapi tidak dengan haruto. Dia kesal diabaikan. Tapi kenapa dia harus kesal?
「ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ᴀᴅᴍɪʀᴇʀ」
Bel pulang berbunyi, semua murid langsung bergegas membereskan alat tulisnya padahal guru didepan sana masih menjelaskan
Bahkan para murid perempuan ada yang sibuk berdandan, mengoles lipstik, dan menyisir rambut.
"Sekian pelajaran hari ini. Pertemuan yang akan datang kita ulangan" ucap Bu Yoona, guru matematika mereka. Setelah Bu Yoona keluar dari kelas, mereka mulai berbondong-bondong juga meninggalkan kelas.
Ada yang kearah parkiran murid, dan ada juga yang ke gerbang. Junkyu tentu saja kearah parkiran, mengikuti pemuda park sembari membujuk si pemuda park supaya mau mengantarnya pulang yang sayangnya selalu dijawab dengan tatapan maut
"gue mau nganter kak hyunsuk dulu kyu, gue udah janji sama dia dari semalem. Lagian lo juga biasanya pake ojol kok ini minta anter gue sih??"
Junkyu mengerucutkan bibirnya. Junkyu malu kalau harus bilang dia sedang hemat. Ini akhir bulan tapi ayahnya belum juga mentransfer uang bulanan. Uang miliknya mulai menipis
"Jangan bilang duit lo abis?? Aduh Kim junkyu, gue udah bilang berapa kali kalo abis dapet transferan jangan foya-foya beli skincare mulu. Belanja bulanan juga kalo bisa dilebihin. Udah tau lo masakin ha--"
Junkyu langsung menutup mulut sahabatnya karena haruto berjalan mendekat. Tolong junkyu belum siap kalau haruto tau.
"Gimana dong ji? Sumpah duit gue tinggal 100 doang" junkyu memasang wajah super melasnya yang sayangnya tidak mempan untuk Park jihoon
"sorry kyu, gue udah janjian sama kak hyunsuk. eh haruto!" Junkyu langsung melotot, jangan bilang jihoon akan menyuruh haruto mengantarnya
"Lo sibuk?" Tanya jihoon yang dibalas gelengan kepala oleh haruto. Junkyu semakin panas dingin disini
"Tolong anterin junkyu balik dong. Gue udah ada janji soalnya. Dia kalo naik ojol duitnya nipis, biasa akhir bulan"
Terkutuklah pemuda bernama Park jihoon ini. Rasanya junkyu ingin mengubur jihoon hidup-hidup saat ini.
"Ayo"
"Tuh kyu, sana" jihoon mendorong tubuh junkyu mendekat ke haruto. Jihoon tersenyum penuh kemenangan melihat junkyu yang menunduk sedang menunggu haruto mengeluarkan motornya
「ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ᴀᴅᴍɪʀᴇʀ」
"Rumah lo sebelah mana?" Tanya haruto begitu mereka masuk ke komplek perumahan yang junkyu sebutkan
"Lurus aja nanti perempatan pertama belok kiri, depan taman"
Demi apapun walaupun junkyu ini introvert, tapi dia tidak suka berada di situasi secanggung ini. Mereka benar-benar diam sepanjang perjalanan. Hanya berbicara sebelum mereka meninggalkan sekolah tadi, haruto menanyakan dimana rumah junkyu dan juga saat ini saat sudah dekat dengan rumah junkyu
"Ini?"
"Iya. Haruto makasih. Padahal kita ga deket tapi lo mau mau aja nganterin gue" kata junkyu malu-malu sambil melepas helm. Itu helm milik adik haruto yang selalu haruto bawa kemana-mana. Lagipula setelah ini dia juga menjemput adiknya
"Gapapa, santai. Sekalian usaha" jawaban haruto membuat junkyu melotot.
"Hah? Apa?"
"Usaha biar bisa deket sama lo. Kita udah dua tahun sekelas tapi kaya orang ga kenal"
Ohhh usaha pendekatan supaya tidak canggung antara teman sekelas
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer | Harukyu ✓
FanficTentang haruto si idola, dan junkyu si pengagum rahasia