Prolog

1.1K 87 5
                                    




Suara sirine ambulans menggema di tengah jalanan yang berada di California, Amerika Serikat. Terjadi kecelakaan beruntun yang menewaskan seorang dokter bernama Singto Prachaya. Belum lama dokter ini mengubah kewarganegaraannya menjadi warga negara Amerika Serikat. Namun, tak ada satupun keluarganya yang tinggal di Amerika Serikat. Ia sendirian.

Satu-satunya keluarga sang dokter yang diselidiki oleh kepolisian kini tinggal di sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara. Dokter Singto Prachaya hanya memiliki seorang ayah dan beberapa saudara sepupu yang tinggal di negara dengan julukan Negeri Gajah Putih. Begitu diberi kabar tentang kematian anaknya, ayah dokter Singto Prachaya membawa abu putranya yang telah dikremasi untuk pulang ke tanah kelahirannya.

Krist Perawat adalah seorang pria berusia 26 tahun yang masih berjuang menggapai impiannya. Ia tidak memiliki pekerjaan tetap seperti orang-orang seusianya. Hidupnya tak semata-mata hanya untuk mencari uang. Ia adalah seorang yang berjiwa bebas. Ia hanya ingin menjalani kesehariannya dengan melakukan yang ia suka seperti tak ada hari esok. Tujuan hidupnya saat ini adalah untuk mengejar hal yang menjadi passionnya sejak lama, yaitu musik.

Musik adalah hidup bagi seorang Krist Perawat. Bermain musik adalah hobinya sejak kecil. Ia pun memiliki bakat dalam bermusik, karena ia menguasai lima macam instrumen musik. Mulai dari drum, gitar, piano, bass, hingga biola. Ia memilih tidak meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi, melainkan menggeluti dunia musik bersama teman-teman satu band nya yang sama-sama memiliki passion bermusik.

Krist Perawat bertahan hidup di dunia yang keras sebagai seorang drummer band. Perjuangannya tak sia-sia. Setelah manggung dari tempat ke tempat hanya dibayar dengan makanan atau terkadang tak dibayar sama sekali, akhirnya band nya mulai dikenal banyak orang bahkan hingga memiliki klub penggemar. Kini Krist dan anggota band nya mulai dilirik oleh label-label musik. Kesuksesan Krist Perawat ini membawanya kembali ke sebuah reuni SMA, karena sekarang ada hal yang dapat ia banggakan.

"Hoii! Krist!! Disini!", sapa kakak kelas Krist ketika masih di SMA.

"Hai kak Tay.", sapa Krist pada kakak kelasnya.

"Tumben kamu datang ke reunian?", tanya kakak kelasnya itu.

"Hehe... Lagi pengen aja kak.", pandangan arah mata Krist menjelajahi seluruh ruangan, melihat wajah orang-orang yang hadir di acara reuni itu. Namun, wajah orang yang dicarinya tidak ada disana. Lagipula siapa yang ia cari?

Ah iya... Dia sudah di Amerika sekarang.

"Krist!", teriak seorang pria bertubuh mungil dari kejauhan. Pria itu tak berubah sejak SMA, bahkan tidak terlihat menua. Krist mengingatnya adalah teman dekat, teman satu gengnya saat di SMA. Sudah lama Krist tak melihat temannya itu ketika mereka berpisah karena temannya harus melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

"GUN! Apa kabar bro?", ujar Krist ketika temannya itu sampai di hadapannya.

"Lama banget gak ketemu lo! Kemana aja sih lo?"

"Ahh... Gue kan tinggal di Bangkok sekarang, jadi agak susah dateng reunian.", jawab Krist.

Krist telah lama tinggal di Bangkok, tepatnya begitu lulus SMA. Ia dan anggota bandnya yang lain merantau ke ibukota untuk mengejar impian mereka. Krist harus meninggalkan keluarganya yang masih tinggal di Chiangmai dan hidup bersama teman-teman satu bandnya di Bangkok. Kini impiannya sebentar lagi akan terwujud. Krist dan anggota bandnya telah mendapat kontrak dengan sebuah label musik ternama. Tak lama lagi nama band nya akan semakin dikenal banyak orang begitu album perdananya diorbitkan.

"Lo kapan pulang dari Amrik, Gun?", tanya Krist pada temannya itu.

"Oh... Belum lama sih, baru satu mingguan.", jawab Gun.

Turn Back The FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang