Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lia dan Jeno diundang oleh salah satu agensi untuk menjadi bintang tamu di chanel TV agensi tersebut. acara berjalan dengan lancar tanpa kendala, setelah selesai acara mereka kembali ke hotel untuk istirahat sebentar dan berganti pakaian lalu lanjut kegiatan selanjutnya yaitu makan malam dengan rekan-rekan bisnis Tiffany.
sambil menunggu waktu di rias, Lia menghampiri Tiffany yang sedang memakan cemilan di ruang tengah.
"makan apa mah?" Lia duduk di samping Tiffany.
"makan makan, suka gak? nih" Tiffany menyuapi Lia makanan tersebut dan Lia langsung membuka mulutnya dan melahap.
"makan gih sama Jeno, tidur dia?" Tiffany memberi tempat makanan yang belum dibuka tersebut ke Lia. Lia merimanya dengan senang hati, "enggak tuh dikamar anaknya, aku ke kamar ya mah makasih"
Lia masuk ke dalam kamar dan menghampiri Jeno yang sedang bersandar di sandaran kasur sambil membaca buku.
"mau gak Jen?" Lia menyuapi Jeno makanan yang ia bawa. Jeno tentu memakannya, walaupun dia gak tau suka atau tidak.
"tidur yuk, sebentar" ajak Jeno.
Lia melirik jam dan sedikit berfikir, tapi Jeno mengambil tempat makan yang ada di tangan Lia dan meletakkannya di atas nakas. lalu menarik tangan Lia agar dirinya naik ke atas kasur, dan Lia menuruti perkataan Jeno.
Lia tidur di samping Jeno dengan tangan Jeno yang menjadi bantalan kepalanya. Jeno memiringkan badannya menghadap Lia.
"perutnya masih sakit gak?" tanya Jeno mengelus perut Lia.
"sedikit" jawab Lia singkat memejamkan matanya.
Jeno memegang wajah Lia yang begitu mungil, lalu menciumnya dahinya singkat, "i love you"
"love you too" jawab Lia. Lia membuka matanya dan menoleh menghadap Jeno. "makasih Jen" ucap Lia dengan senyumannya.
Jeno diam, mereka saling menatap untuk waktu yang lama. Lia mengalihkan pandangannya dan kembali menutup matanya, tapi tangannya memeluk leher Jeno, tentu saja Jeno membalas memeluk Lia erat.
