JUNA 12 | Hanya Kata

13 2 0
                                    

Tidak hanya manusia saja yang saling melengkapi satu sama lain. Semesta juga demikian, lihat Bumi kita, ia sudah memiliki takdir yang sempurna dari Tuhan. Dengan siapa dia akan di temani, dan akan digantikan oleh siapa jika temannya itu pergi. Dari sini kita paham jawabannya, bahwa Bumi pasti akan selalu mendapatkan cahaya pengganti saat salah satu dari cahayanya telah pergi.

Lantas apakah kamu yang ditinggalkan olehnya kini, sudah mendapatkan pengganti yang sama sempurnanya? Jika belum, semoga segera dipertemukan. Tak harus cepat, karena semua sudah di atur dengan tepat oleh Sang Pengatur Terhebat.

Malam itu, langit terlihat sangat cantik dengan bulan yang bersinar terang di atas lautan yang menggenang. Ara dan Juna tengah duduk berdua sembari memandang takjub langit di atas mereka

 Ara dan Juna tengah duduk berdua sembari memandang takjub langit di atas mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ajaib banget ya, Ra. Kenapa langit yang tadinya cerah bisa tiba-tiba jadi gelap. Dan kenapa, matahari yang indah itu hilang" tanya Juna heran.

"Karena semuanya pasti akan hilang dan pergi"


Mendengar jawaban Ara, membuat Juna menoleh "Termasuk kamu?"

Ara mengangguk "Semua ada masanya masing-masing. Kapan ia datang dan kapan ia hilang. Tapi, nggapapa jika memang saatnya pergi, pasti akan segera terganti"

Juna terdiam, tiba-tiba ia berpikir bagaimana jika gadis disampingnya yang pergi? Lalu bagaimana dengan dirinya nanti?

"Aku ngga mau orang penting itu pergi. Siapapun itu, yang menurutku penting harus tetap ada di dunia" tanyanya lirih menatap dalam Ara.

Gadis itu menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan "Ngga bisa, semua pasti akan hilang. Jika tidak hilang di hidup kita, maka ia akan hilang dari alam kita. Itu lebih menakutkan sih"

"Kenapa?"

"Karena, kita ngga akan bisa liat dia lagi. Kalo aku bisa milih, lebih baik dia hilang di hidup kita dari pada harus hilang di dunia yang sama dengan kita" jelasnya.


Juna terdiam cukup lama, rasanya mendengar Ara berbicara seperti itu sangat membuat hatinya sesak. Ia tidak akan siap jika harus membayangkan perempuan kedua yang ia butuhkan itu hilang. Jika yang pergi masih bisa kembali, maka yang hilang hanya akan bisa di kenang bukan?

"Apa takdir bisa sekejam itu, Ra? Dengan menghilangkan orang-orang yang kita butuhkan?" tanya Juna, ia masih menatap wajah gadis itu seakan-akan tidak akan membiarkannya hilang.

"Takdir yang kejam itu sama sekali ngga ada. Tapi yang ada itu, takdir yang membuat kita lebih kuat, sabar dan bisa bertahan. Jika kita ngalamin itu, berarti Tuhan percaya kalo pundak kita itu kuat. Karena, Tuhan ngga akan kasih takdir yang kejam kalau kitanya ngga kuat ngadepinnya"

ABHIZARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang