JUNA 6 | Hujan

33 24 4
                                    

Kini mereka tengah berteduh di pos dekat dengan pemakaman, sekarang hujan tak sederas tadi. Langit sudah mulai cerah seperti semula, cahaya matahari perlahan mulai nampak.

"Lo nanti langsung pulang ya, Na. Baju lo basah semua" ucap Ara sambil mengelus lembut pundak cowo itu, wajahnya tertunduk lesu.

"Gue ngga bisa pulang kerumah" jawabnya dengan suara yang lemah.

"Kenapa? Pak Rendy pasti khawatir dan nyariin kamu, Na"

Juna menggelengkan kepala perlahan "Ngga mau, Ra. Gue ngga mau balik"

"Terus? Lo mau kemana?"

Perlahan wajah cowo itu mendongak, menatap lurus jajaran makam yang ada di depannya "Disini. Sama mama gue"
"Jangan ngaco, Na. Lo harus pulang"

Juna menoleh menatap Ara disampingnya "Gue bilang ngga ya ngga, Ra. Lo ngga tau alasan gue kenapa ngga mau balik" tegasnya memandang manik hitam Ara. Baginya, pulang sama saja dengan menyiksa batinnya.

Gadis itu terdiam, mengangguk paham "Lo kerumah gue ya? Dirumah ada kaka gue, nanti lo bisa pinjem baju dia buat ganti. Seengganya lo ngga kedinginan"

Juna menatap wajah Ara sangat dalam. Ia melihat ketenangan pada senyuman gadis itu. Ketenangan yang selama ini ia mau.

"Jangan nangis, Na. Udah cukup nangisnya, jangan banyak-banyak"

••°°○○°°••

"Masuk, Na" ucap Ara mempersilahkan Juna masuk ke rumahnya. Pria itu perlahan masuk, dengan baju yang masih basah.

"Kaaakk Arkaaa, bisaa turun sebentarr ngga?" teriak Ara memanggil kakanya yang pasti sedang berada di dalam kamarnya.

"Iyaaa, Ra!" terdengar jawaban dari Arka diatas. Tak lama Arka keluar dari kamarnya dan menatap Ara dan Juna dibawah.

"Dia siapa, Ra? Ko kalian basah kuyup begitu? Kehujanan?" tanya Arka bingung sembari berjalan menuruni tangga.

"Nanti, Ara ceritain. Ka bisa minta tolong ga? Pinjemin baju buat Juna, kasian dia kedinginan" ucapnya sambil menoleh ke arah Juna disampingnya.

Arka mengangguk paham "Ohh iya iya, ikut gue ke kamar ya? Lo ganti baju disana" ucap Arka ramah. Walaupun Arka bingung entah apa yang terjadi, tapi melihat Juna basah kuyup dan menggigil membuat hatinya merasa iba.

Juna memandang Arka canggung "Sorri, ngrepotin Ka" ucapnya dengan wajah yang terlihat malu. Sebenarnya, ini bukan mau Juna, berada di rumah Ara serta merepotkan keluarganya. Namun, ia tak punya pilihan lain, ia juga belum mau jika harus pulang.

Arka tersenyum "Santai aja, bro. Ayoo naik" ajak Arka dengan menepuk punggung Juna. Mereka berdua kemudian berjalan ke atas menuju kamar Arka.

"Ra, kamu juga ganti baju ya. Kaka ngga mau kalo nanti kamu sakit" ucap Arka menghentikan langkahnya lalu menoleh ke adiknya di bawah.

"Iyaa, Ka" jawab Ara dengan senyum. Pandangannya terus menatap langkah Juna bersama Ka Arka. Seketika banyak pertanyaan yang muncul dikepalanya, tentang apa yang terjadi pada cowo itu? Kenapa ia bisa terlihat begitu menyedihkan.

••°°○○°°••

Setelah Ara selesai mandi dan berganti pakaian, ia kemudian keluar dari kamarnya. Saat ia keluar, terlihat Ka Arka yang sedang duduk di tangga sendirian. Ara kemudian melangkah mendekati Ka Arka disana, tangannya menepuk pelan pundak kakanya membuatnya tersentak kaget.

ABHIZARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang