Haii...
Jangan lupa vote!
Happy reading.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
"Bayang-bayangnya terus terngiang, hingga hampir membuat ku gila."
"Ananta."
"Ya?"
"Tadi … lo ditawarin ikut olim matematika sama bu Dira?" tanya Arjuna.
Ananta mengangguk. "Iya."
"Trus, lo terima?" Arjuna menaikan satu alisnya.
Lagi-lagi Ananta mengangguk. "Iya, kenapa?"
"Gak apa-apa. Berarti nanti kita harus belajar bareng," kata Arjuna.
Ananta sedikit mengerutkan kening. "Lo juga ikut?"
"Ya," jawab Arjuna.
Ananta mengerjap matanya beberapa kali, sebelum pandangannya turun ke bawah. Menunduk. Tak bisa dipungkiri, kini jantungnya terasa ingin lompat. Deg-degan itu bahkan tak mau hilang. Hei, padahal Arjuna hanya mengajaknya berbicara.
"Tadi, bu Dira suruh gua buat grup chat untuk anak-anak yang dipilih. Supaya lebih mudah kasih info jadwal seleksi, katanya. Dua anak lainnya itu ada Safira kelas XI IPS 3, sama Reza kelas XI IPS 4. Gua udah punya nomer mereka, tinggal nomer lo." Arjuna memberikan ponselnya yang sudah menampilkan papan nomer pada Ananta.
"Ah, iya." Ananta mengambil ponsel Arjuna dan mengetik nomer ponselnya di sana. Setelah selesai, ia mengembalikannya.
"Nanti gua chat, ya," ucap Arjuna. Tangannya kembali bergerak memainkan ponsel.
Tolong tahan Ananta untuk tidak berteriak sekarang juga! Berarti … ia akan memiliki nomer ponsel Arjuna?! Akhirnya setelah sekian lama. Ia mengagumi Arjuna tanpa mengetahui nomer ponsel dan akun sosial media cowo itu. Lain kali mungkin Ananta akan memancing cowo itu agar memberitahu akun instagramnya. Meskipun Ananta ingin berteriak, tetap saja kegugupannya tak mau hilang.
Ananta memeriksa ponselnya untuk melihat jam. Sudah sore. Sebaiknya ia pulang sebelum jantungnya benar-benar lompat. Ananta membereskan barang-barangnya di meja, memasukkannya ke dalam tas.
"Udah mau pulang?" Arjuna mengangkat pandangannya.
"Iya, udah sore." Ananta tersenyum canggung.
"Mau gua anter gak?" tawar Arjuna.
Alis Ananta terangkat. Mau, mau banget, jawaban yang hanya bisa didengar dirinya sendiri. Tapi …
"Makasih, Ar. Gua bawa mobil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Judul [ANANTA]
Jugendliteratur"Memandangi, mengamati, dan mencintaimu dalam diam adalah ilusi paling asli dalam kisahku." Ananta Isvara Brechtje, seorang gadis remaja blasteran Belanda yang mencintai Arjuna secara diam-diam. Arjuna Khandra Widyanata adalah seorang remaja laki-la...