TIGABELAS~

3 0 0
                                    

Hallo!!!

Apa kabar?

Selamat hari minggu!

Jangan lupa vote dan komen, ya!

Happy reading!

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

"Kenyataan akan menyakitkan jika didahului dengan harapan setinggi angan-angan."

Begitu mendengar suara pagar terbuka, Arjuna segera menoleh. Melihat siapa yang keluar, ia tersenyum tipis dari balik helmnya.

"Selamat pagi, Ar!" sapa Safira dengan riang.

"Pagi juga, Saf." Arjuna memberikan helm yang sudah ia bawa kepada Safira. Setelah memakai helm, Safira naik ke motor Arjuna. Kemudian Arjuna menjalankan kembali motornya membelah jalan raya.

Di perjalanan semua nampak lancar. Sampai pada persimpangan jalan tiba-tiba terjadi kemacetan pendek. Bunyi klakson yang saling bersahutan lumayan memekakan telinga.

"Wah, ada apa, nih," gumam Arjuna heran karena tak biasanya di persimpangan ini terjadi kemacetan.

"Kenapa, Ar?" Safira-pun ikut penasaran.

"Gak tau, Saf." Arjuna menoleh-noleh, guna mencari tau ada apa di depan sana.

Namun tak lama, kendaraan-kendaraan itu mulai kembali berjalan. Arjuna menjalankan motornya.

Arjuna melihat di depan sana ada seorang pria pengendara mobil yang tak sengaja menabrak seorang pengendara motor. Penyebab terjadinya macet pendek tadi karena pria pengendara mobil yang menghentikan mobilnya di tengah jalan sehingga menghalangi pengendara lain. Tapi, kini pria itu sudah menepikan mobilnya dan sedang bertanggung jawab kepada pengendara motor.

Arjuna sudah melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

Sampai di sekolah, banyak pasang mata yang melihat mereka. Dari parkiran hingga kini berjalan di lorong, Arjuna dan Safira menjadi pusat perhatian.

Bagaimana tidak? Semua siswa tau Arjuna, semua siswa juga tau Safira. Dua orang itu adalah murid populer yang pasti seantero sekolah pun tau siapa mereka.

Selain karena parasnya yang tampan, Arjuna juga populer karena kemampuan otaknya, murid pintar. Safira, murid pintar, dikenal baik, aktif di organisasi, sudah pasti cantik, dan dia adalah wakil ketua osis. Tak mungkin jika ada murid di Elvander yang tak mengenal mereka.

"Makasih, ya, Ar, udah mau berangkat bareng," ucap Safira sambil mereka berjalan.

"Makasih mulu dari kemarin. Santai aja kali, Saf." Arjuna terkekeh.

Sampai di depan kelasnya, Safira segera masuk, tak lupa berpamitan dengan Arjuna. Arjuna kembali berjalan menuju kelasnya berada.

Pasti semua orang beranggapan mereka dekat, atau bahkan ada yang menganggap mereka berpacaran. Memang bukan pemandangan yang sering mereka lihat, yaitu Arjuna berangkat bersama perempuan, terlebih perempuan itu Safira. Berangkat bersama sahabat-sahabatnya saja Arjuna jarang. Tapi entah apa hubungan mereka, hanya mereka berdua yang tau.

Tanpa Judul [ANANTA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang