BEING A LOVE

Chapter 11

Secara refleks, Zhan langsung memejamkan mata saat Yibo menjadi semakin dekat. Dia sudah membayangkan seperti saat mereka berada dialtar, tentang bibir Yibo yang sudah mengecup bibirnya. Namun, setelah beberapa saat, dia tak merasakan apa-apa.

Saat perlahan membuka mata, dia melihat Yibo dengan tenang menatapnya dalam jarak yang sedekat hembusan nafas, kemudian pemuda yang biasanya bermuka datar itu terlihat geli bahkan terlihat menahan tawa!

Sialan!

"Kau- kau menertawakanku?" Tanya Zhan tidak terima dengan apa yang Yibo lakukan kepadanya.

"Begitu galak di kantor polisi, dan lihat disini."

Zhan segera mendorong Yibo lalu menatapnya galak, sialan, dia benar-benar dipermainkan, "Berani menyentuhku, aku tonjok." Ancamnya.

Namun, meski diancam, Yibo sama sekali tidak bergerak dan masih menatap Zhan dengan pandangan seakan tidak terganggu sedikitpun. Kemudian bibirnya maju tepat pada telinga Zhan yang merah karena dia marah, "Mandi sana."

Grrrrhhh.

Rasanya Zhan ingin menyuntik si polisi yang sudah mengerjainya.

---

A Yizhan Fanfiction

Wang Yibo (Police) x Xiao Zhan (Doctor)

Romance & Friendship

---

Zhan mandi dengan tidak santai. Dia masih kesal dengan tingkah Yibo, dan si datar itu anehnya tidak terganggu sama sekali, bahkan seolah tidak terjadi apa-apa. Zhan juga ingin seperti itu, tapi apa ini semua adalah bercanda?

Yang benar saja, mereka menikah!

Benar-benar menjalin hubungan yang sah didepan agama dan negara. Hubungan yang sudah melibatkan Tuhan. Dan si datar itu masih bisa seperti tidak ada apa-apa?!

Zhan tidak terima.

Mandinya semakin cepat, menggunakan handuk mengelap air, lalu keluar menggunakan bathrobe yang sudah disiapkan oleh pihak hotel. Matanya berkedut kesal saat mendapati bathrobe-nya bertuliskan 'wife' dibelakang punggungnya.

"Yibo, kita perlu bicara!" Ucapnya begitu keluar dari kamar mandi dan mendapati Yibo tengah melihat ponselnya.

Mata itu meliriknya, "Bicara apa?"

"Kita sudah menikah."

"Ya?"

"Apa kau tidak punya kata yang lain?" Tuntut Zhan.

Yibo mengambil tas dan mengeluarkan dompetnya, "Kau ambil sendiri untuk semua kebutuhanmu. Kalau kurang, nanti aku transfer."

Zhan murka, "Kau pikir aku meminta nafkah?"

"Minta atau tidak sudah kewajibanku menafkahimu."

"Aku tidak sedang meminta nafkah."

Yibo terlihat berpikir, lalu menatap Zhan atas bawah, lalu mendorongnya ke ranjang, dan mencium bibir Zhan telak.

Zhan yang merasakan bagaimana bibirnya dilumat memekik kaget dan membuat lidah Yibo menjelajah. Dalam kesadarannya, Zhan merasakan sebuah tangan yang cukup lebar tengah menggerayangi tubuhnya dan membuat Zhan berontak.

Awalnya berontakannya gagal, namun setelah ciuman lebih dari 5 menit, dan membuat bibir Zhan bengkak serta udara yang menjadi masalah, Yibo melepas ciumannya, kemudian menghapus saliva yang mengalir dari sudut bibir Zhan.