Chapter 18 (MATURE CONTENT)

5.4K 447 40
                                    

"Apa kau bilang?" Tanya Zhan mengonfirmasi sambil mengusap hasil tersedaknya, "Bulan madu dengan benar?"

"Kau mau, kan?"

"Ka-Kakimu sembuhkan dulu dengan benar." Omel Zhan yang masih malu dengan ajakan Yibo barusan.

"Aku sembuh, kita berangkat." Itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan Yibo secara sepihak.

"Kau pikir ijin kita mudah keluar? Lagipula kakimu saja masih sakit, apanya yang mau liburan?" Zhan merubah bulan madu dengan benar menjadi liburan. Rasanya dia masih malu untuk menyebut tentang bulan madu diantara mereka.

"Deal."

Dan ajaibnya, keesokan harinya kaki Yibo sudah lancar berjalan.

---

A Yizhan Fanfiction

RATE M (18+)

MENGANDUNG KONTEN DEWASA JADI MOHON BIJAK DALAM MEMBACA. TIDAK MENERIMA FLAME ATAS APA YANG SUDAH SAYA PERINGATKAN SEBELUMNYA.

Wang Yibo (Police) x Xiao Zhan (Doctor)

Romance & Friendship

Out of character

---

Penerbangan menuju sebuah pulau wisata yang mereka tuju setidaknya membutuhkan waktu selama 3jam penerbangan.

Ya, setelah Yibo mengumandangkan 'bulan madu dengan benar' menurutnya, dan memastikan kaki Yibo sudah tidak masalah dengan memeriksakan langsung pada dokter spesialis yang juga rekan kerjanya, dan karena Zhan jarang sekali mengambil cuti sebelum dia menikah, maka ijin bulan madu yang diketahui seluruh jajaran rumah sakit berjalan lancar.

"Dokter, nanti bisa kasih kisi-kisi ya." Ucap seorang perawat yang entah mengapa mimisan saat mereka berbicara.

Zhan tidak mengerti apa yang dimaksud dengan kisi-kisi, namun setelah perawat tadi mengiriminya sebuah link, dia tidak habis pikir. Sekaligus juga membuat telinganya memerah kembali.

Apa-apan hubungan seks dengan borgol?!

"Sayang, kenapa?"

"Kau- kau memanggilku apa?" Tanya Zhan terperanjat.

"Sayang." Ucap Yibo dengan nada datar.

"Kau tidak bisa memanggil orang sembarangan dengan panggilan sayang."

"Tapi kau istriku."

Zhan menarik nafas, "Apa kau tidak punya malu?" bisiknya.

"Kau malu?"

Ya- ya Zhan bukannya malu, err dia malu, tapi bukan malu karena punya suami seperti Yibo, tapi lebih ke panggilannya yang menurut Zhan terdengar intim sekali, kan?

"Apa itu penting buatmu?"

"Kau penting untukku."

"Kau-" Blush. Pipi Zhan meledak merah. Sungguh, normalnya kalimat seperti ini diucapkan dengan malu-malu. Dia tidak mengerti apa yang salah dengan emosi Yibo sehingga mengucapkan hal itu tanpa ragu.

"Kau pasti sering menggombal sampai terlihat biasa saja mengatakan ini," tuduh Zhan tanpa dasar.

"Aku tidak biasa saja."

"Bohong."

Tangan Yibo menarik tangan Zhan dan menaruhnya dimana jantung berdetak, "Apa ini biasa saja?"

BEING A LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang