Part ini mengandung cerita 17+, bagi yang masih dibawah umur silahkan skip part ini.
*Ruang OSIS*
Abel hari ini merasa sangat bahagia, karena hubungannya dengan Brian yang kini sudah membaik, dan kini dirinya dan Brian memulai kembali memasang pondasi-pondasi baru untuk melanjutkan bangunan cinta mereka, walau dibalik semua ini dia harus lebih super ekstra hati-hati dalam menyembunyikan hubungannya dengan Yoga.
Yoga yang saat itu sedang mengobrol dengan beberapa rekan pengurus osis lainnya, diam-diam memperhatikan Abel dari kejauhan, melihat Abel yang senyum-senyum sendiri sambil menatap layar handphone nya dan sesekali tampak jari jempolnya mengetikkan sesuatu pada layar handphone nya itu. Hal itu membuat Yoga terpancing penasaran, sebenarnya apa yang membuat Abel sebahagia itu dengan layar handphone nya.
Yoga pun meminta izin kepada temannya yang lain untuk meninggalkan forum diskusi sebentar, dan dia pun berjalan ke arah dimana Abel berada, yaitu di sofa pojok ruang osis.
"Lagi ngapain nih, kok lihat layar hp nya sambil senyum-senyum begitu, lagi seneng banget ya" tanya Yoga begitu duduk disamping Abel.Abel yang kaget dengan kedatangan Yoga langsung saja mematikan layar handphone nya dan menyimpannya ke dalam tas.
"Eh Yoga" ucap Abel tersenyum salting. "Iya nih aku lagi seneng banget hari ini, sampai gak bisa berhenti senyum ke semua orang" tambahnya lagi, kali ini Abel nyengir manja."Apa sih yang bikin kesayangan aku ini bahagia ?, Kepo dong..." Ucap Yoga sambil membelai rambut Abel yang tergerai lurus.
Tanpa berpikir panjang dan dengan polosnya Abel ingin memberi tahu Yoga tentang apa yang menjadi bahagia nya hari ini. Abel merogoh dompet dari dalam tas nya dan mengambil sebuah lipatan kertas yang ia sembunyikan di dalam dompet nya. "Kertas ini" ucap Abel dan memberikan lipatan kertas itu pada Yoga.
Yoga yang sangat kepo segera membuka lipatan kertas itu, dan membaca tulisan yang ada didalamnya.
"Maksudnya ini apa ?" Tanya Yoga, walaupun sebenarnya dia sudah tahu maksudnya apa, tapi dia berharap ini semua cuma candaan Abel buat memancing kecemburuannya."Iya jadi ini tuh secuil kertas yang berisi pesan dari Brian kalau dia ingin hubungan aku dan dia baikkan lagi, seneng banget deh" jelas Abel panjang lebar dengan aura wajahnya yang sangat sumringah.
Sakit benar benar sakit, ternyata Brian masih menjadi prioritas utama di hati nya Abel, tapi walaupun Yoga merasa sangat kecewa mengetahui kabar ini dia tidak bisa menunjukkan kekecewaannya di depan Abel yang sedang sangat berbahagia saat ini. Yoga hanya bisa ikut tersenyum dan berkata "Baguslah".
*****
*kamar kost Abel*"La, gue lagi seneng banget nih hari ini" ucap Abel pada Laras sambil mukbang mie samyang.
"Oh ya, palingan Lo abis ciuman lagi ya sama si Yoga, hahaha" ucap Laras.
"Bukan ih, tapi gue udah baikkan lagi sama pacar gue dong, hehe"
"Dih, kirain Lo dari permasalahan kemarin mau langsung jadiin si Yoga pacar resmi Lo"
"Enggak dong, hati gue masih berpihak pada si Brian"
"Lah terus ngapain Lo selingkuh kalo hati Lo buat si Brian semua, terus anehnya juga nih ya kok Lo bisa-bisanya ciuman sama si Yoga padahal sama si Brian aja belum pernah" kali ini Laras semakin sewot.
"Kalo masalah selingkuh itu dia yang maksa, dan kalo masalah ciuman dia yang mancing terus gue jadi penasaran gimana rasanya"
"Bener bener nih anak, hati-hati Lo entar dapet karma"
Telolet...lolet... (Suara deringan telfon hp Abel berbunyi)
Panggilan telfon dari Yoga."Hallo sayang, lagi apa ?" Ucap Yoga dari seberang telfon dengan nada suara yang sangat bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIL
Teen FictionCerita tentang perselingkuhan dan Labil nya kisah percintaan yang dialami oleh seorang gadis remaja SMA bernama Abel. Dia dihadapkan dengan cobaan besar dalam hubungannya dengan Brian, yaitu adanya orang ketiga yang tidak lain adalah teman dekat Abe...