Yoga Santoso
Sore ini setelah pulang sekolah tidak ada acara kumpulan osis, Yoga berjalan dari kelasnya menuju parkiran, dia tidak sendiri tapi bersama Evan.
Dia berjalan sengaja melewati kelas 1IPA2 karena berharap dapat bertemu dengan Abel pacarnya, tapi ternyata nihil, kelasnya sudah kosong, tidak ada satu orang pun yang tersisa di dalam kelas, "tumben IPA 2 udah pada pulang" Yoga berbicara pada Evan yang berjalan sejajar dengan dirinya saat ini.
"Oh pantesan Lo ngajak gue lewat jalan sini, niatnya mau nemuin si Abel ya" ucap Evan mengendus kesal, karena lewat jalan melewati kelas IPA yang ada malah semakin lama untuk sampai ke parkiran.
Yoga hanya nyengir sambil melirik ke arah Evan, dan Evan memalingkan mukanya pura-pura marah.
"Kek cewek Lo, gitu doang ngambek" ucap Yoga lalu mereka berdua tertawa ngakak.
Mereka pun sampai di parkiran sekolah, tiba-tiba seseorang yang mengendarai motor ninja merah dengan memakai helm fullface berhenti tepat di belakang motor Yoga yang mau di keluarkan.
Orang itu pun membuka helm nya tanpa turun dari motor nya lalu berbicara pada Yoga.
Dan ternyata itu Brian, "gue ada perlu sama Lo, bisa kita bicara ?" Ucap Brian dengan wajah serius.
Yoga terhenyak kaget setengah mati, wajahnya Brian yang sangat serius itu membuatnya berpikir kalau ini pasti ada hubungannya dengan Abel, atau mungkin Brian sudah mengetahui semuanya.
"Iya bisa, ada apa ya ?" Ucap Yoga berusaha tenang, walau dalam hatinya sangat dag dig dug karuan.
"Tapi gak disini, ikutin gue" ucap Brian dan tanpa menunggu lawan bicaranya itu mengiyakan, dia langsung saja memakai helm nya kembali dan tancap gas motornya.
Yoga pun tampak pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti antara mereka berdua, yang jelas dia harus bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri.
"Ga, gue temenin Lo ya" Evan menawarkan diri ingin menemani sahabatnya yang sedang bermasalah itu.
"Gak usah Van, ini masalah gue, gue gak mau melibatkan orang lain dalam penyelesaiannya, do'ain aja semoga gue gak pulang tinggal nama" ucap Yoga sambil memakaikan helmnya.
"Yakin Lo gak butuh pasukan"
"Lebay banget sih Lo kek yang mau tawuran aja bawa pasukan, hahaha" ucap Yoga berpura-pura santai, padahal dalam hatinya bimbang sekali.
"Sempat-sempatnya Lo ketawa sebelum setor nyawa Ga, gue salut sama Lo" sahut Evan.
"Masalah itu harus dibawa enjoy. Udah lah gue duluan ya" Yoga pun pergi menancap gas motornya meninggalkan Evan yang masih berada diparkiran sekolah terdiam kaku di atas motor nya, karena Evan merasa bakal ada yang gak beres antara mereka.
"Gue harus ikutin dia" ucap Evan lalu segera pergi menyusul Yoga tapi tanpa sepengetahuannya.
*****
Alana Belvania / Abel
Abel masih kepikiran tentang masalah tadi siang di sekolah, Brian yang berlari kabur entah kemana, yang kemudian disusul ketiga sahabatnya lalu mereka tidak balik lagi ke kelas sampai pelajaran terakhir.
"Ca gimana dong nih, dari tadi gue chat Brian WhatsApp nya malah ceklis satu" ucap Abel yang sudah hampir 100 pesan ia kirim ke pacarnya itu, dan belum ada satu pun pesan yang di read. Dia terus saja menatap ponselnya cemas.
"Lagian Lo sih nyari gara-gara, pasti Lo lagi chatan sama cowok lain kan" ucap Cica dengan mulutnya yang dipenuhi cilok yang belum dikunyah sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIL
Teen FictionCerita tentang perselingkuhan dan Labil nya kisah percintaan yang dialami oleh seorang gadis remaja SMA bernama Abel. Dia dihadapkan dengan cobaan besar dalam hubungannya dengan Brian, yaitu adanya orang ketiga yang tidak lain adalah teman dekat Abe...