Usaha Melupakan

222 9 1
                                    

Tidak membutuhkan waktu lama Yoga menyelesaikan mandinya, dan dengan buru-buru dia mengecek kembali handphone nya yang tergeletak diatas meja belajar, belum ada notif balasan dari Abel.

'Pasti dia belum bangun, telfon aja kali ya' gumamnya, karena dia sudah sangat rindu dengan pacarnya itu, padahal cuma semalam gak ketemu tapi rasanya sudah seabad.

Dia pun segera menekan nomor telfon Abel dan memanggilnya. Lama tidak ada jawaban, tapi Yoga tidak putus asa, dia pantang menyerah sebelum telfonnya diangkat dia akan terus menelfon. Sambil menunggu telfonnya diangkat dia mengarahkan badannya ke depan cermin, terlihat dada nya yang bidang sedikit berotot itu masih terdapat sedikit luka memar tapi sudah lumayan tidak terlalu sakit berkat kompresan alkohol tadi malam.

Panggilan ke 20kalinya,
"Hallo" terdengar suara serak wanita dari ujung telfon.

"Hallo sayang, selamat pagiiiii" ucap Yoga dengan leganya, akhirnya telfon darinya diangkat juga.

"Iya selamat pagi, ada apa ?" Tanya wanita itu dengan nada cuek.

"Pasti marah ya gara-gara kemarin gue gak ngabarin, maaf ya pas malem tuh baterai hp nya low, charger nya ada yang minjem belum dibalikin, ini juga minjem dari kamar kost sebelah" Yoga terpaksa harus berbohong pada Abel untuk menjaga kejadian yang sebenarnya, karena Abel tidak perlu tahu tentang ini.

"Oh jadi gitu ya, kirain marah sama gue, syukurlah gue jadi lega dengernya"

"Sebagai gantinya karena gak malam mingguan, hari ini gue mau ajak Lo ke car free day yuk, dilarang nolak pokoknya, cepetan sana mandi, gue juga mau siap-siap dulu terus nanti jemput Lo ke kostan" ucap Yoga to the point.

"Iya bentar ngumpulin nyawa dulu buat mandi" ujar Abel sekenanya, karena dia masih belum full sadar dari tidurnya, bahkan daritadi dia ngobrol matanya masih merem.

"Oke deh tapi jangan lama-lama ya, keburu bubar cfd nya, dah sayang see you"

Tuttt... (Telfon langsung dimatikan dari Abel)

Pikiran Yoga menjadi tambah khawatir, ternyata Abel bisa semarah itu pada dirinya hanya gara-gara dia ngilang semalam, sampai-sampai dia langsung saja mematikan panggilan padahal Abel belum membalas ucapannya barusan yang terakhir.

*****

Alana Belvania / Abel

Gadis itu tadi terbangun gara-gara suara handphonenya yang bunyi terus-menerus yang terdengar sampai ke alam bawah sadarnya, dan menghancurkan mimpi indahnya.

Tanpa melihat nama di panggilan telepon dia pun langsung saja menekan tombol hijau.

"Hallo" ucapnya dengan suara yang masih serak akibat baru bangun tidur dan mata yang masih merem ngantuk, karena semalam dia memang pulang bermain dengan Kak Yuda jam 11 malam.

Terdengar suara dari seberang telfon suara laki-laki yang sudah begitu familiar di telinganya, dia Yoga, menelfonnya hanya untuk mengajak nya pergi ke car free day, dan tanpa basa-basi apapun tentu saja dia pun menyetujui ajakan itu, karena sesungguhnya dia juga sangat rindu dengan Yoga yang seharian kemarin menghilang begitu saja seperti ditelan bumi.

Begitu telfon di tutup, dia masih enggan bangun dari pembaringannya, gaya gravitasi kasur terlalu kuat dibandingkan gaya gravitasi air. Membutuhkan waktu 20menit untuk mengumpulkan niat pergi ke WC.

'akhirnya Yoga ngabarin gue lagi, kalo Brian apa kabar ya, seriusan dia dari kemarin belum bales chat gue, harus gimana dong ini, gue gak siap harus putus sama Brian, gue masih sayang banget sama dia, ini memang salah gue terlalu serakah sampai pacar aja dua, tapi gue gak bisa jika disuruh memilih antara mereka berdua, gue terlanjur nyaman dengan keduanya dan tidak siap jika harus kehilangan salah satunya', rintih Abel dalam hatinya yang sembari terus memandangi room chat nya dengan Brian yang sedari kemarin masih centang satu abu-abu.

LABILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang