Tercyduk

442 16 0
                                    

Abel kembali menghampiri Yoga yang menunggunya di depan gerbang.

"Lo gak pake jaket ?" Tanya Abel pada Yoga, orang yang ditanya malah senyum-senyum sendiri.

"Idih, udah gila sejak kapan Lo" Abel kembali bertanya karena aneh melihat si Yoga seperti itu, habis obat kali dia.

"Sejak Lo ngehindarin gue" jawab Yoga fakta, memang selama Abel menghindar darinya, dia selalu memandangi foto-foto Abel yang ada di galeri handphone nya sambil ngehalu senyum-senyum sendiri, entah apa yang dia bayangkan.

Abel ingin tertawa tapi ditahan alhasil pipinya menjadi berwarna merah muda merona, dan si Yoga malah terus ngeliatin nya dengan tatapan manis, tambah salting aja.

Akhirnya Abel pun mencubit lengan Yoga, "Awww" suara ringisan Yoga yang sakit akibat cubitan dari pacarnya itu.

"Sakit yang ih, bukannya di cium malah di cubit" ucap Yoga.

"Udah ah ayo jadi gak, keburu malam nih" ucap Abel mendadak berubah kesal pada cowok dihadapannya ini.

"Euhhh gampang banget bete nya, dasar cewek, yaudah yuk naik"

Abel pun segera naik ke motor nya Yoga, lalu otw tidak tahu kemana.

"Mau kemana sih ini ?" Tanya Abel setelah sudah lumayan cukup jauh perjalanan.

"Kemana aja asal sama kamu" jawab Yoga modus.

"Apa ?, Mau di cubit lagi ?" Teriak Abel dari belakang dengan jari tangannya yang siap-siap mau nyubit.

"Eh jangan dong ah, iya ini mau ke Lembang"

Abel kaget mendengarnya, jauh banget dari tempat tinggal mereka kesana.

"Apa Lembang ?" ucap Abel nada syok.

"Iya, terus kenapa ?"

"Jauh banget ih, Lo kenapa gak pake jaket coba, Lembang kan dingin"

"Gampang lah kalo dingin mah, tinggal minta di peluk aja sama Elo"

Abel hanya terdiam tidak merespon ucapan Yoga barusan, modus terus emang pacarnya yang satu ini.

*****

#sampaiditujuan

Hawa dingin di daerah Lembang terasa sangat kuat, hingga tidak ada satu pun orang yang berada disana terlepas dari jaketnya masing-masing, kecuali Yoga, satu-satunya orang yang hanya memakai baju putih seragam sekolah lengkap dengan sepatu Nike yang ia pakai biasa sekolah.

"Lo yakin gak kedinginan ?" Tanya Abel cukup khawatir, dia saja yang memakai sweater masih bisa merasakan kedinginan.

Sambil berjalan melangkahkan kakinya Yoga menjawabnya dengan santai, "engga kok, gue kan strong boy" Lalu dia merangkul Abel yang berjalan sejajar dengan dirinya.

Dan kali ini Abel mulai terlihat luluh, dia tidak lagi menggubris tangan Yoga yang menyentuhnya, dia lebih membiarkan saja karena dia suka diperlakukan seperti ini, dasar cewek perasaannya lemah, gampang luluh.

Setelah berjalan beberapa meter dari parkiran, akhirnya mereka pun menemukan tempat duduk yang kosong dan lumayan tidak terlalu strategis banyak dilewati orang, di bawah pepohonan Pinus yang menjulang tinggi, lalu dihiasi lampu-lampu kecil yang membentang di atasnya, ditambah udara yang sejuk, yang dapat merilekskan pikiran.

Seorang waiters datang menghampiri mereka, menawarkan beberapa menu makanan yang tersedia disana.

Mereka pun memesan minuman dan makanan yang dapat menghangatkan tubuh mereka dari dalam.

LABILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang