004 - Chilling In The Hurry

3.1K 489 52
                                    


Author note: Mari kita menjernihkan pikiran. Maaf update larut malam, seharian ini ada kesibukan yang cukup memakan waktu. Thank you! Selamat membaca^^

**

Apa hal yang paling membosankan di dunia ini selain menunggu? Meski kursi kemudi yang ada di dalam porsche biru itu sangat nyaman, tapi tetap saja Choi Han gelisah. Dia jengah bila harus terus duduk diam tanpa melakukan apa pun.

Ada kalanya Choi Han mengecek ponsel dan sosial media miliknya, tapi sayangnya tidak ada notifikasi apa pun yang bisa membuatnya senang. Saat menggulir beranda sosial media pun dirinya tidak mendapatkan konten yang bisa membuatnya terhanyut dalam dunia virtual.

Apakah ini kesalahan Choi Han karena terus menjomblo?

Choi Han tidak mau menerima justifikasi seperti itu. Dia memiliki prinsip kalau waktunya akan jauh lebih bagus untuk dipakai bekerja di bawah perintah Cale dan keluarga Henituse ketimbang hanya sekedar bercumbu dengan anak orang lain.

"Apa masih lama?" Choi Han melirik ke arah gedung kantor Jinwoo. Tidak terlihat ada tanda-tanda kalau Cale akan pulang cepat.

Choi Han menghela napasnya. Rasa lapar yang tiba-tiba menjalar di perutnya membuat Choi berpikir sejenak. Sepertinya tidak akan jadi masalah kalau dirinya pergi sebentar untuk mencari makan. Choi Han juga bisa sekalian membelikan makanan untuk Cale.

Tidak menunggu waktu lama, Choi Han pun mulai menyalakan mesin. Penjaga gerbang yang melihatnya langsung berinisiatif membukakan pintu gerbang.

"Terima kasih," ujar Choi Han begitu dirinya melewati gerbang bersama porsche biru kesayangan Cale. Meski pun disebut kesayangan, tapi Cale tidak pernah memakainya seorang diri, selalu saja Choi Han yang ada di kursi kemudi.

Choi Han mulanya berniat untuk pergi ke minimarket terdekat, tapi dia memutar kemudi setelah tahu ada perbaikan jalan.

Kenapa tiba-tiba ada perbaikan jalan? Choi Han merasa aneh, tapi dirinya tidak ingin memikirkannya. Saat ini Choi Han hanya ingin mendapatkan makanan untuk mengisi perutnya yang meronta-ronta sedari tadi.

Novel ini hanya terbit di WP dan MT, kalau kalian baca di selain ini bisa dipastikan itu adalah malware webmirror. Silakan dukung penulis di sini http://w.tt/3Ijg6yx terima kasih.

Setelah sekian lama berkeliling, Choi Han pun sampai di parkiran supermarket. Dia mulai merapihkan kemeja yang dipakainya begitu keluar dari mobil.

Belum juga Choi Han menutup pintu mobil, terdengar derap langkah kaki yang semakin keras.

"Permisi." Seseorang tiba-tiba saja melewati Choi Han dan langsung masuk ke dalam mobil. Sontak saja Choi Han kaget lalu menarik bagian belakang kerah baju seorang laki-laki yang memakai anting hitam di kedua telinganya.

"Siapa kau? Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Choi Han dengan tatapan nyalang.

"Namaku Yoojin, Han Yoojin. Aku sedang diikuti seseorang. Kumohon bantu aku bersembunyi," ucapnya sambil mengatupkan kedua belah tangan. Memohon belas kasihan Choi Han.

Melihatnya yang begitu memelas mau tidak mau membuat Choi Han hanya bisa menghela napas kemudian masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya. Tidak lama kemudian seorang laki-laki berwajah garang dengan balutan jas muncul. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri seolah sedang mencari seseorang.

Choi Han menoleh pada Yoojin yang tengah berjongkok di bawah kursi sembari meniup jari telunjuknya, meminta agar Choi Han merahasiakan keberadaannya.

"Baiklah." Choi Han menyerah. Dia pun memakai sabuk pengaman sebelum kemudian menjalan mobilnya keluar dari parkiran. Meski hanya sebentar, tapi Choi Han tidak lupa membayar parkir.

The Hottest FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang