"Yang Mulia, pesananmu sudah datang." Beru tiba-tiba saja muncul. Sesosok bayangan berbentuk semut raksasa ini sempat membuat Cale dan naga terkejut.
"Begitukah?" Mendengarnya membuat Jinwoo melepaskan cengkraman tangannya dari leher Cale. Suasana lingkungan juga kembali ke semula. Terlihat seperti mood Jinwoo membaik karena mengetahui kurir makanan yang dipesannya sudah sampai.
Dasar @#^@$&!* Cale bernapas terengah-engah. Dirinya bisa saja mati kalau Jinwoo tidak berhenti mencekiknya. Meski hanya dengan satu tangan, tapi sangat kuat.
"Aku akan mengambil makanan. Tunggulah di sini."
"Terserah kau saja," jawab Cale sekenanya. Dia enggan untuk melihat Jinwoo. Bukan hanya itu saja, tapi apa yang telah dilakukan Jinwoo membuat Cale berpikir untuk mencari aman.
Setelah Jinwoo pergi keluar dari ruangan, Cale pun berjalan ke arah jendela yang berada tepat di sebelah meja kerja Jinwoo.
"Bukankah ini..." Cale melihat ada setumpuk dokumen di atas meja dengan foto dirinya berada paling atas.
Tanpa banyak berpikir, Cale pun memeriksa setumpukan dokumen itu. Bukan hanya ada identitas dirinya, tapi juga ada beberapa identitas lain yang kalau ditotal berjumlah 7 orang.
Untuk apa Jinwoo mengumpulkan semua ini? Apakah Jinwoo akan menemui semua orang yang ada dalam daftar ini? Cale berusaha untuk berpikir.
KLIK
Suara pintu terbuka. Segera saja Cale menaruh kembali semua dokumen dan berpura-pura melihat ke luar jendela. Dia tidak ingin Jinwoo tahu kalau dirinya berusaha mengintip pekerjaan Jinwoo.
Cale melihat keluar jendela. Dia pun ingat Jinwoo sempat berkata kalau Choi Han sudah pergi meninggalkannya. Semula Cale tidak percaya, tapi kenyataan tidak selaras dengan apa yang Cale inginkan.
Tidak ada porsche biru kesayangannya di tempat parkiran. Cale ingat betul kalau Choi Han memarkirkannya tidak jauh dari kawasan pancuran. Hal ini tentu saja membuat Cale bertanya-tanya tentang Choi Han. Tidak biasanya dia meninggalkan Cale. Apa yang terjadi?
Cale berniat untuk menghubungi Choi Han, tapi sayangnya Cale baru sadar kalau ponselnya tertinggal di laci mobil. Cale kini hanya bisa membatin seorang diri.
"Makanan sudah siap. Kemarilah," ujar Jinwoo dengan nada suara yang lebih ramah.
"Orang ini..." Cale kesal. Dia benar-benar kesal dan geram, tapi dirinya tidak bisa berbuat apa pun.
"Pinjami aku ponselmu," ujar Cale sembari berjalan ke arah sofa tempat Jinwoo berada.
"Untuk apa?" tanya Jinwoo heran. Dia baru saja selesai membereskan plastik bekas bungkus makanan ke satu tempat agar tidak tercecer.
"Aku ingin menelpon Choi Han. Aku tidak percaya kalau dia benar-benar pergi."
"Kan sudah kubilang apa."
"Mana ponselmu?"
"Ayo kita makan dulu. Naga kecilmu saja sudah makan lebih dulu," ujar Jinwoo sambil menunjuk naga kecil dengan ujung matanya. Naga itu tengah memakan sosis bakar.
Novel ini hanya terbit di WP dan MT, kalau kalian baca di selain ini bisa dipastikan itu adalah malware webmirror. Silakan dukung penulis di sini http://w.tt/3Ijg6yx terima kasih.
"...." Cale tidak bisa berkata-kata. Dia kesal karena naga keras kepala itu ternyata bisa dengan mudah diluluhkan oleh Jinwoo hanya dengan makanan.
"Ingin aku suapi?" tanya Jinwoo menawarkan diri.
Cale menghela napas lalu duduk di samping Jinwoo. "Oke, suapi aku."
"Hah?!" Kali ini Jinwoo terkejut dengan jawaban Cale.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hottest Family
FanfictionIni kisah tentang para penghuni komplek yang menamakan diri sebagai Random Guy (RG) Family. Mereka tidak terlalu peduli pada penilaian orang dan sering berbuat sesukanya. Penampilan mereka yang tampan dan berkarisma membuat semua orang memberikan la...