Australia?

342 3 0
                                    

Hari ini hari terakhir UN. tidak terasa dimas sebentar lagi akan meninggalkan Harapan Kita, dan melanjutkan ke bangku pendidikan yg lebih tinggi. Setelah berkutat dengan soal terakhir, dimas dan teman satu ruangannya meninggalkan kelas.
"Diiiiiim!" Teriak seseorang.
"Eh lo re. Kenapa?"
"Hmm. gue mau minta maaf ya kalo selama kenal gue, gue banyak salah sama lo." ujar rekha. ya, rekha.
"Gue juga ya re. hehe."
"Lo mau lanjut kemana dim?"
"Gue pengen ambil hukum kalo ngga akuntansi. Lo?"
"Gila lo, dari IPA ke jurusan ips. Haha. Gue mau ambil kehutanan. doain ya dim."
"Siap re. doain gue juga ya. saling mendoakan. hehe."
"Sip. bye dim."
"Bye." setelah berbincang sebentar dengan rekha, dimas bergabung bersama teman teman yg lainnya. mereka bersenda gurau, tertawa, saling mengejek satu sama lain, menghabiskan hari dimana mereka akan merindukan masa masa indah ini. banyak wanita satu angkatannya yg ingin berfoto dengan dimas. (Bukan gue geer yeee, tapi emang beneran begitu. wkwkwk)
"Woelah dim, macem artis aje lau." ujar aldy.
"Yaampun sayang, kamu cemburu ya sama aku? Tenang, aku masih padamu kok. mwah." canda dimas.
"Taik lo. maho dasar. geli gue."
Dimas hanya tertawa mendengar ucapan temannya yg satu itu. Tiba tiba handphone dimas bebunyi.

From : sweet angel
Congratulation my dimi. Aku jemput ya. kita jalan. :*

Dimas tersenyum melihat pesan dari nisa.

To : sweet angel
Oke dear. Hati hati princess. :*

Dimas menunggu nisa di lapangan sekolah bersama teman teman yg lainnya.
"Dim." tiba tiba seorang wanita memeluk dimas dari belakang.
"Loh thya? Ngapain kamu disini?"
"Ih nanyanya gitu banget. aku kesini buat ngerayain hari terakhir kamu UN lah. congratulation my baby."
"Makasih ya thy. hehe."
"Yuk pulang."
"Yah, aku lagi nunggu nisa. dia lagi jalan kesini jemput aku. maaf ya thy."
"Yah telat dong ya aku?"
"Hehe iya."
"Ehem. dimas." Tiba tiba terdengar suara nisa dari arah belakang dimas.
"Eh cepet banget yang. ohiya ini, kenalin temen aku thya, thya ini pacar aku, nisa.
Nisa dan thya saling berjabat tangan. Nisa tersenyum ramah pada thya, thya membalas senyum nisa namun tidak setulus nisa, ada perasaan tidak ingin kehilangan dimas di hati thya. ia hanya ingin dimas ada disampingnya dan hanya untuknya.
"Yaudah thy, aku sama nisa duluan ya."
"Oh iya dim. hati hati ya kalian."
"Mari kak." Ujar nisa kepada thya.
"Iya. Hehe."
Nisa dan dimas meninggalkan thya di lapangan, thya berbaur dengan anak kelas 3 yg lain, karena thya alumni harapan kita, dan cenderung dekat dengan junior juniornya.

"Sini kunci mobilnya. aku aja yg nyetir."
"Nih. asik yaaaaa yg tadi dipeluk dari belakang."
"Loh kamu liat?"
"Yaiyalah, orang aku udah nyampe dr kapan tau. makanya baca sms."
"Ya allah maaf baby nca. hp nya aku ada di tas. maaf ya sayaaaaang." ucap dimas sambil merangkul nisa.
"Ngga cape apa yang minta maaf mulu?" Ujar nisa sambil menutup pintu mobilnya.
"Yaampun, judes banget sih yang. maaf deh yang. Maaf yang."
"Hmmmmm."
"Uuuuh cium dulu sini."
"Najong mesum."
"Hahahaha. ama pacar ini yang. mau kemana kita?"
"Dufan yuk yaaaang."
"Yuuuuk. aku bawa baju ganti kok."
"Yippiiii. I love you my baby dimi."
"I love you more my baby ncaaaa."
Dimas memacu mobilnya meninggalkan sekolah, menuju dufan. sepanjang perjalanan, dimas dan nisa bercanda, tertawa dan bernyanyi bersama.
"Ini lampu merah lama banget ya yang." ujar nisa.
"Sabar dong baby. eh yang, liatin aku nih." Tiba tiba dimas membuka kaca mobilnya.
"Mba, mba. tau saya ngga?" Tanya dimas pada pengendara motor di sebelah mobilnya. wanita yg diajak bicara dimas, hanya terdiam dan menatap aneh.
"Ngga tuh. siapa ya?"
"Wah parah nih si mba. ngga pernah nonton tv ya?"
"Jarang sih mas, saya sibuk kerja."
"Yah pantes. saya dimas yg artis ftv ftv itu loh mba." si mba yg diajak ngomong hanya menatap dimas bingung, dan melihat wajah dimas dengan seksama.
"Ohya? Saya ngga tau mas." nisa hanya menahan tawa disebelah dimas.
"Yah mba payah. mending mba foto saya, terus tanya ke temen mba, pasti kenal deh. kapan lagi mba foto sama artis. sini mba handphonenya saya pinjem."
"Masnya mau nyopet ya?"
"Yakali nyopet make mobil. udah sini mba. percaya sama saya." si mba tadi langsung memberikan handphonenya pada dimas. dimas bergaya se alay mungkin lalu memfoto dirinya. "nih mba. udah saya simpen, tinggal mba tanya ya ke temen mba." si mba tadi hanya mengangguk saja. lampu pun berganti warna jadi hijau. "bye mba." Ujar dimas pada si mba tadi.
"Bhahahahahahahaha. dimi apa apaan sih kamu. asli ngga lucu tau ngga! Najong banget ih kamu. hahahahah. kasian anak orang di kerjain."
"Bhahahahaha. abis kasian banget nca tadi mukanya, kayak penuh beban banget. makanya aku kasih ice breaking. ahahahaha. kira kira dia beneran nanya ke temennya ngga ya?"
"Hahahahah. parah kamu dim. Mana alay banget lagi fotonya. yaampun." nisa dan dimas masih terus saja tertawa. ntah ide gila darimana dimas melakukan hal itu.

dia bukan pilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang