A brand new day

273 2 0
                                    

Tak terasa hari ini hari terakhir dimas mengikuti masa orientasi di kampusnya. Tak perlu lama bagi dimas untuk dikenal dengan teman seangkatannya. Karena dimas memang sangat friendly dan mudah bergaul.
"Dim, besok jangan lupa bawa laptop. kita ngalay lagi."
"Dim, pinjem jaket lo yg kemaren ya."
"Dimaaaas. nebeng dong, kan searah dim."
"Dim. udah punya pacar blm?"
"Tai lo dim, baru jadi anak baru, udah banyak yg lirik." dan masih banyak lagi perkataan teman temannya yg bikin dimas terbiasa dengan hal tersebut. Hubungannya dengan nisa? so far so good. bahkan mereka semakin membaik dari hubungan mereka yang dulu dulu. seperti saat ini, dimas berjanji akan menjemput nisa pulang sekolah.

(R) A. Dimas syahrendra : Yang, aku otw sekolah ya. i love you.

• Annisa humaira : oke hon. Take care. :*

Setelah dimas mengetik bbm kepada nisa, ia berpamitan dengan beberapa teman kampusnya. ya, dimas dan nisa sepakat menggunakan smartphone yang pada saat itu baru mem booming. Awalnya dimas lah yg mencetuskan pada nisa untuk menggunakan blackberry, dan nisa menyetujuinya karena menurut nisa biar komunikasi mereka semakin lancar. Langkah dimas terhenti saat seseorang menyapanya.
"Hai dim."
"Hai. hehe."
Ya, gadis itu bernama faza. dia adalah teman kelas dimas. cantik, putih, tinggi, berambut panjang sedikit bergelombang, dan...... Sexy. Wanita ini sempat membuat pertahanan dimas hampir goyah, namun ia masih tetap mencoba setia pada nisa. buktinya dimas memberitahu pada seluruh teman barunya, jika ia sudah ada yang memiliki.
"Kamu mau pulang?" Tanya faza. "iya nih za, tapi mau jemput nca dulu. hehe."
"Oh. hehe. oke take care ya dim." ucap faza sambil tersenyum manis kepada dimas. "oke, cabut duluan ya za. bye."
"Bye."
Percakapan singkat, namun siapa sangka, bisa membuat jantung dimas kalang kabut. "istigfar diiiiim, istigfar. inget nca diiiim. eliiing." ucap dimas sambil mengelus dada faza. Emaap, dadanya sendiri maksudnya. :p
Dimas bergegas menuju parkiran kampusnya. sepanjang perjalanan, tak jarang banyak wanita yg menggoda dimas, bahkan menatap penuh arti. bahkan hanya diberi senyuman oleh dimas saja, wanita wanita tersebut langsung sumringah. terbukti bukan pesona seorang dimas syahrendra? HAHAHAHAHA. *ketawa jahat*
Sesampainya di mobil, dimas mengecheck smartphone nya. Ada beberapa broadcast message, dan ada bbm dari...... Faza. Ya, that faza.

• Anindita Faza .G. : take care ya dim. see you soon. hehe. Jangan lupa besok bawa laptop, sesuai pesenan sasi. :p

Dimas hanya tersenyum membaca bbm dari faza. ia kembali menaruh smartphonenya di dashboard mobilnya dan memacu mobilnya menuju sekolah nisa.

-----------------------------

"Nis, serius kak dimas mau jemput?"
"Iya vanyaaaa. nih baca aja bbmnya kalo ngga percaya." ucap nisa sambil meminum jus mangga kesukaannya.
"Yaudah, beneran nih ya gapapa gue tinggal?"
"Iya vanyaaaaa. ya allah. udah sana. nanti ka dion malah marah sama gue gara gara bininya lama."
"Bangke lu. haha. yaudah nis, duluan yaaaa. bye. kalo ada apa apa, bbm."
"Siap tuan putri." ya, vanya dan dion resmi jadian satu bulan yg lalu, ntah siapa yg menyatakan perasaan terlebih dahulu, namun mereka berdua memutuskan untuk menjalin kisah bersama. nisa menunggu kehadiran dimas di kantin sekolahnya, sambil sesekali mengecheck smartphonenya. ia nemandangi display picture milik dimas, terpampang bahwa dimas sudah banyak memiliki teman dikampus, dan nampaknya ia bahagia berkuliah di kampus tersebut. "hayoooo. stalking-in dp aku kaaaaan. nyari yg ganteng yaaaaa. bandel yaaa."
"Ih dimas apaan si. Dateng dateng langsung alay. orang aku lg liatin posisi kamu, yg deket banget sama ini cewek, ampe nempel gitu."
"Mulai deh ibu negara insecurenya. dia temen doang sayaaaang. lagian aku udah umumin ke satu kampus, kalo aku udah ada yg punya, namanya annisa humaira."
Sontak wajah nisa bersemu merah mendengar ucapan dimas. "yeeeee norak!"
"Lah? Aku publikasiin salah, ngga di publikasiin disangka mau cari selingkuhan. bunuh aja aku nca."
"Iya sini aku bunuh, pake cinta."
"D'masive kali ah, cinta ini membunuhku. haha."
"Yeeee. haha. yuk pulang yang."
"Yuk. itu jus udah dibayar blm?"
"Udah lah yang. ayo pulang."
"Iya tuan putriiiiii. aku gendong sini."
"Najong lu ah. haha. orang bisa jalan juga."
"Yaelah yang. dikit aja napa."
"Ayo buruan ah. keburu sore." ujar nisa sambil menarik lengan dimas.

-----------------------------

"Yang besok tukeran hp yuk." ujar dimas sambil menyetir mobilnya.
"Tumben. ada angin apa nih?"
"Ish kamu mah. biar kamu tuh percaya, aku ngga macem macem sama cewek lain yang."
"Ya aku mah percaya, cuma yg ngecewain siapa? Hm?"
"Mulai deh." ujar dimas sambil mencubit pipi nisa dengan sayang.
"Pipi ku lebar nanti yang. ckck."
"Abis gemesin banget kamu. pipi kamu chuby banget. badan padahal kurus. eh tapi ada lagi sih yg chuby." goda dimas.
"Apaan!?? Mesum mulu lo. najong." ucap nisa sambil menutupi dadanya dengan tas.
"Hahahahah. sayang, sayang. segitu takutnya kah sama aku? Hm?" Tanya dimas sambil menaik turunkan alisnya.
"Yaiyalah, gimanapun juga kamu cowok normal, yg bisa khilaf kapan aja. awas aja kalo macem macem."
"Hahahahah. ngga lah sayang, aku kan udah janji sama kamu, bakal jaga kamu."
"Burung beo juga bisa kalo ngomong doang."
"Burung aku ngga ngomong doang kok yang."
"Idih dimaaaaaas. najong ih. mesum. aaaaaa ya allah, buka lah pintu hidayah untuk dimas. aaaamiiiin."
"Hus. sembarangan kamu ih. orang burung apa dulu emang? Yeeeee. kamu aja yg mesum mikirnya. hahahaha."
"Lagian ngomongnya begitu."
"Hahahaha. mentang mentang anak ipa nih sekarang."
"Yeeeee. penerus kamu nih. Haha. eh tapi aku suka sebel yang sama temen temen kamu. masa aku dibilang ngikut ngikut kamu. padahal kan aku masuk ipa karna rapot aku kan. bete deh."
"Hahahaha. biaarin aja sayang, anak anak mah kan suka gitu, ngeledekin doang. Wali kelasnya siapa yang?"
"Bu Tantri yang."
"Beda berarti yang sama tahun aku. tahun aku mah Pak Fajar."
"Pak fajar yg killer itu? Ckckck"
"Yeeee, dia ngga kiler tau aslinya. ntar juga asik kok."
"Hmmmm. we'll see yang. yang aku laper, tapi maunya masak makanan sendiri, mampir pasar bentar yang. mau beli bahan masakan."
"Duh calon istri idaman banget dah ah, ke pasar aja mau."
"Yeeee. emang aku putri raja apa? Ke pasar ngga mau."
"Lah emang kan? Kamu putri dikerajaan hati aku."
"Najong alay! Hahahahah."
Sepanjang perjalanan menuju rumah nisa, dimas dan nisa bercanda tawa bersama. tak jarang mereka bertukar cerita mengenai sekolah dan kampus. "yang, aku tau kita udah ngga bisa saling ngawasin sesering dulu pas kita satu sekolahan, tapi aku mohon, kamu percaya sama aku, begitu juga sebaliknya. aku kuliah pure buat belajar, ngga neko neko. dan kamu juga. i love you annisa humaira."
"Iya sayang, aku percaya kok sama kamu. i love you too augusta dimas syahrendra."

-----------------------------

Mumpung ada waktu luang dari kerjaan yg banyak, gue posting lagi nih. hehe. happy reading all. ^_^

dia bukan pilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang