congratulation, i hate you.

531 5 2
                                    

Perhatian. Part ini agak berbau 18+ yaaaaa, jadi gue ingetin aja. soalnya part ini kalo ngga diceritain, ngga bakal nyambung ke part selanjutnya. happy reading.

-----------

"Hello there, balik lagi bareng gue, Annisa. kali ini, gue mau cover lagunya Rio Febrian - Jenuh, Pernah ngga sih kalian ada di titik jenuh? dimana semua yang kalian lakuin itu kayak wasting time banget, karena orang disekitar kalian ngga ngehargain apa yg kalian lakuin. And damn, gue lagi ada disituasi itu. Semoga kalian yg lagi ngerasa jenuh bisa tersalurkan rasa jenuhnya dengan video gue ini. Hope you guys like it."

Ternyata hati tak bisa berdusta

Meski ku coba, tetap tak bisa

Dulu cintaku, banyak padamu

Entah mengapa, kini berkurang

Maaf ku jenuh padamu

Lama sudah ku pendam

Tertahan di bibirku

Mau ku tak menyakiti

Meski begitu indah

Ku masih tetap saja, jenuh

Taukah kini, kau ku  hindari

Merasakan kau lain padaku

Cinta bukan hanya cinta saja

Sementara kau, merasa cukup

Maaf ku jenuh padamu

Lama sudah ku pendam

Tertahan di bibirku

Mau ku tak menyakiti

Meski begitu indah

Ku masih tetap saja, jenuh.

Sudah berkali kali dimas memutar video yg nisa upload ke youtube beberapa jam yang lalu. dimas merasa sedih saat tau bahwa wanitanya membalas video yg ia upload dengan video yg membuatnya sedih. ia tau bahwa kesalahannya terhadap nisa sudah membuat nisa jenuh, ia tau bahwa dirinya lah yang sangat bersalah dihubungan mereka ini. ntah mengapa, dimas masih belum bisa menanggalkan kebiasaannya untuk welcome kepada siapa saja. Sedangkan ia tau bahwa nisa bukan orang yg menyukai hal itu, dimas tau nisa begitu karena dia tak ingin apa yg menjadi miliknya, dibagi kepada orang lain. handphone dimas berbunyi, ia langsung beranjak dari meja komputernya ke kasur empuknya, ia berharap itu dari nisa. namun ternyata nama yang terpampang bukan nisa, melainkan Thya, kakak kelasnya yg sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.

"hallo assalamualaikum."

"waalaikumsalam. dim, aku depan rumah kamu. aku ngetok pintu daritadi ngga ada yg bukain."

"oalah, maaf thy, aku tadi ketiduran. mama juga lagi pergi. bentar, aku turun."

dimas bergegas menuruni tangga untuk membukakan pintu thya, ada baiknya ia curhat pada thya, karena thya lah yang mengerti dirinya. cklek, suara pintu berbunyi.

"Udah lumutan nih nungguin daritadi."

'Maaf dear, ayo masuk." ucap dimas pada thya. thya mengikuti dimas dari belakang.

"dim kamar aja lah, aku lagi pengen curhat sama kamu. dan i think in your bedroom better than in here." ujar thya. ya, nthya dan dimas memang sudah seperti kakak beradik kandung, tak jarang thya masuk ke kamar dimas, begitu juga sebaliknya. bahkan thya menyuruh dimas untuk memanggilnya dengan nama saja, tak perlu embel embel kakak atau mbak atau apalah itu, alasannya biar lebih dapet aja feelnya.

dia bukan pilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang