The end?

314 7 0
                                    

Hai hai. Makasih ya buat yang udah nunggu kelanjutan cerita kacangan gue ini. Makasih juga doanya buat kesembuhan gue. Makasih buat para pendukung nca di line yg terus terusan ngebully gue. Wkwkwkwk. Buat nebus ke alfaan gue selama beberapa hari ini, hari ini gue update, selamat membaca. ^_^ ehiya btw ceritanya gue skip skip beberapa bulanan gitu ya. Soalnya kan ini udah hampir 6tahun yg lalu. Jadi ada yg miss gitu momentnya. Hehe

------------------------------

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Tak terasa hubungan mereka sudah menginjak umur 3bulan. Dimana kalo kata orang mah ujian fase pertama buat orang pacaran. Hahaha. Semakin hari nisa semakin menunjukkan keseriusannya terhadap dimas, begitu juga sebaliknya. Tak segan nisa selalu memberikan dimas kejutan yang tak pernah dimas fikirkan. Bulan pertama mereka anniversarry nisa membuat scrap book foto foto mereka. Dimas memberikan bola kristal yang di dalamnya terdapat carousel atau komedi putar. Dibulan kedua anniversarry mereka, dimas membawa nisa ke salah satu tempat yang terkenal di bandung, bukit moko. Disitu mereka bertukar kado. Nisa memberikan dimas sebuah sweater rajut yang tentu saja ia rajut sendiri. Sepasang dengannya. Sedangkan dimas memberikan nisa sebuah snapback bersimbolkan 'dim' sedangkan dimas bersimbolkan 'nca'(andai masih ada, pasti gue post). Dan ya, hari ini adalah ulang bulan mereka yang ketiga. Namun tampaknya bukan hal yang baik seperti bulan bulan sebelumnya.

"Nis, kenapa sih? Mata sembab, lesu, kusut. Masalah sama ka dim?" Tanya vanya. "Dimas selingkuh nya. Gue kemaren mergokin sms dari temen sekelasnya. Rekha namanya. Smsnya bikin sakit." Ujar nisa terisak. "Ya allah. Sms apa emang?" Tanya vanya seraya mengelus punggung nisa. "Sakit nya liatnya. Ya allah. Kayak orang pacaran." Ucap nisa sambil menyeka air matanya. "Terus ka dim jelasin ngga ke lo kenapa dia gitu?" Tanya vanya. "Iya. Dia minta maaf ke gue. Dia bilang itu bercandaan dia sama ka rekha. Bercanda ngga sampe gitu nya. Bahkan dimas jemput ka rekha pulang ekskul tanpa gue tau." Ucap nisa. "Astagfirullah. Parah itu sih namanya. Terus lo bilang apa?" Ujar vanya kesal. "Gue gatau nya, gue bego atau apa. Gue maafin dia. Dan gue bilang ke dia kalo semoga aja dia bisa kayak gue. Cuma prioritasin satu cowok selain bokap gue. Gue terlalu sayang dia nya." Ucap nisa. "Ya allah nis. Kalo gue jadi lo mungkin udah marah gajelas. Terus sekarang gimana?" Tanya vanya. "Dia minta break. Katanya dia lagi butuh waktu buat kita sama sama instropeksi. Padahal sekarang gue 3bulanan nya." Ucap nisa lesu. "Kok bangsat sih ka dimas? Anjrit gue kesel sama dia jadinya. Lo yg disakitin, masa dia yg minta break. Gangguan jiwa ya dia? Udah deh nis, gue kasih tau ya, yg namanya pacaran, ngga ada kata break. Kenapa? Lo bakal dirugiin. Kalo mau ya putus. Ya allah nis, orang baik kayak lo aja ada aja ya yg nyakitin. Gilaa." Ujar vanya kesal. "Gue juga tau nya. karna gue ngga pernah break selama ini sama mantan mantan gue. ntah lah, kalo emang dia buat gue, dia bakal sadar kok." ujar nisa mencoba tegar. vanya hanya menggelengkan kepalanya. ia tidak mengerti mengapa orang sebaik sahabatnya ini bisa mendapat perlakuan seperti ini. Bel masuk berbunyi, nisa dan vanya memulai aktivitas mereka seperti biasanya. belajar.

-----------------------------
Bel istirahat berbunyi. Dimas terdiam di bangkunya, ia merasa aneh, karena bidadari hatinya tidak datang menghampirinya dengan membawa bekal. Ia teringat bahwa kemarin dia lah yang meminta agar mereka break terlebih dahulu. Sempat ia merasa menyesal atas keputusannya, terlebih disini dia lah yang salah. Ya, dia salah telah bermain api dengan nisa. "bey, kok ngga ke kantin?" Ujar seorang gadis berambut bob pendek menghampirinya. Ya, dia adalah rekha, teman dimas. "ngga ah,males. lo kenapa ngga ke kantin?" Tanya dimas. "Gue bawa bekel bey, mau makan bareng? Makanan kesukaan lo lhoooo. Chicken katsu." ujar rekha. ya, dimas dan rekha mempunyai panggilan satu sama lain 'bey' diambil dari kata baby, mungkin kalo beb atau by, itu udah biasa, jadi mereka memutuskan untuk memanggil bey. "Boleh bey. banyak ngga?" Tanya dimas. "double porsi kok bey." ujar rekha sambil membuka kotak makannya. dimas dan rekha menyantap chicken katsu kesukaan dimas, mereka saling menyuapi satu sama lain. dimas sampai lupa masalahnya dengan nisa. "bey, nisa ngga ke kelas?" Tanya rekha. dimas diam. "ng... gue break sama dia." ujar dimas. "kok bisa?" Tanya rekha. "iya, lagi butuh waktu masing masing bey." ujar dimas menutupi masalahnya. ia tak ingin rekha tau yang sebenarnya. "yaudah jangan lama lama breaknya. ntar diambil orang." ujar rekha bercanda. "gue mau kok kalo lo yang ambil gue bey." Jawab dimas menimpali candaan rekha. "halah modus lo! Hahaha" ujar rekha. mereka terlihat bahagia. dimas tidak sadar bahwa nisa melihat semua itu dari ambang pintu kelas dimas. ya, nisa berniat memberi bekal yang ia bawa kepada dimas. namun yg ia dapati hanyalah kebahagiaan dua orang anak manusia, yang terlihat bahagia tanpa beban. "apa gue harus lepasin lo ya dim? Kalo cinta lo bukan buat gue, dan bahagia lo sama dia, gue bisa apa?" Ujar nisa lirih sambil berjalan menuju kelasnya. ya, nisa menangis. "Nisa!!" Teriak seseorang. nisa membalikan badannya. "siapa ya?" Tanya nisa heran sambil menyeka air matanya. "eh kok nangis? Gue adam, anak X.3. Ini gue mau ngasih tugas dari bu inge. dia ngga masuk." ucap adam. "ngga nangis kok, kelilipan ini. oh gitu, oke makasih ya dam." ucap nisa. "hehe iya nis. Gue cuma sampein amanah kok. eh iya, lo kata vanya jago gambar ya? Ikut ekskul mading yuk. kebetulan gue ketuanya." ajak adam. Nisa berfikir sejenak, kebetulan ia butuh menyibukkan diri agar ia bisa melupakan sakit hatinya terhadap perlakuan dimas. "wah boleh tuh dam. kebetulan lagi banyak waktu kosong. hari apa aja tuh?" Tanya nisa antusias. "biasanya rabu jumat nis. tapi kadang ada rapat dadakan. heheh. eh iya boleh minta nomer lo? Biar ngehubunginnya gampang." tanya adam. "boleh kok. nih catet ya. 08139396****." Ucap nisa. "oke thank you ya. see you nis. nice to know you." ucap adam. "me too dam. hehehe" akhirnya nisa dan adam berpisah arah. nisa menuju kelas, dan adam menuju kantin. nisa masih tidak bisa melupakan apa yg ia lihat di kelas dimas. akhirnya nisa memutuskan mengetik sebuah pesan di hpnya.

To : sweet prince
Kak, aku rasa ngga perlu break. kita putus aja ya kak. makasih udah mau ngisi hari hari nisa. maaf kalo nisa ada salah. :) (send)

Nisa mengetik pesan tersebut sambil terisak dibangkunya. ia tak peduli dengan suasana sekitarnya. ia hanya ingin meluapkan emosinya. sementara itu di kelas dimas. dimas tak menyangka gadisnya memutuskan hubungan mereka. rasa panas menjalar di hatinya. jujur dimas tak ingin berpisah dengan gadis yang ia sayangi itu. Dimas membalas pesan nisa.

To : sweet angel
Nanti pulang sekolah aku tunggu di green house. Kita butuh ngomong secara langsung. (Send)

Dimas yakin ia harus berbicara masalah ini dengan gadisnya. Secepatnya harus ia selesaikan.

-----------------------------
Sepulang sekolah Nisa menunggu dimas di bangku green house. ia kembali membaca pesan dari dimas. ya, mereka memang harus membicarakan hal ini. "maaf ya bikin lama nunggunya. tadi ada materi tambahan yang harus di catet." ujar dimas sambil mengambil posisi di sebelah nisa. "gapapa ka." ujar nisa. "Nis. masalah sms kamu, kenapa kamu mau putus?" Tanya dimas. "di dalam hubungan ngga ada kata break kak. kalo emang udah ngerasa ngga cocok, yaudah selesai. break cuma buat pecundang, yang ga berani ngelepas." jawab nisa santai, padahal hatinya ingin menangis. "jadi aku pecundang ya nis?" Tanya dimas datar. "makanya aku putusin hubungan kita, biar kamu ngga di cap pecundang sama orang. lagian buat apa bertahan sama orang yang jelas jelas hatinya udah ngga sama kita? Badan kamu emang disini kak, tapi hati kamu udah ngga disini." ujar nisa sambil menunjuk dadanya. dimas tertohok mendengar penjelasan nisa, nisa salah, hatinya masih milik nisa, ia masih menyayangi nisa, namun ia sendiri bingung dengan perasaannya yang merasa bahwa nisa terlalu baik dan hubungan mereka flat. "kamu salah nis." ujar dimas. "kak, ngga ada yang perlu kamu omongin lagi. aku udah liat pake mata kepala aku sendiri, pas istirahat tadi. kita baru break itungan jam, belum hari aja kamu udah gitu sama temenmu itu. apalagi kalo diterusin breaknya? Udah ya kak. mungkin putus emang yg terbaik buat sekarang. maafin nisa ya kak kalo nisa ada salah sama kaka. nisa pulang dulu. udah dijemput." ucap nisa meninggalkan dimas. dimas kaget mendengar ucapan nisa. nisa ternyata melihat apa yang dilakukan dimas dengan rekha. dimas semakin merasa bersalah. seketika hujan turun mengiringi kepergian gadisnya yang ia sayangi itu. sejujurnya, nisa tidak dijemput oleh siapapun. ia hanya tak ingin dimas melihatnya menangis. nisa berjalan ditengah derasnya hujan, tanpa dimas ketahui. ia menangis dibawah derasnya hujan. ia tak peduli dengan bajunya yang basah. Sedangkan bukunya aman tersimpan didalam tasnya yang anti air. dimas mengacak rambutnya kesal. "kenapa nis? Kenapa lo baik banget? Kenapa harus lo nis yg jadi korban? Gue sayang nis sama lo." ujar dimas yang juga hujan hujanan di bangku dekat green house. dua orang manusia yang masih saling mencintai namun harus berpisah karena kesalahan fatal salah satu dari mereka.

Jatuh cinta sama kamu bikin hidup aku berwarna dim, tapi.... Jatuh cinta sama kamu itu kayak jatuh ke dasar laut paling dalam, gelap, dingin, basah, ngga bisa nafas, semua alat indraku ngga berfungsi. yang ada cuma rasa sakit karena ngga bisa nafas. aku rasa ini emang jalan terbaik buat kita berdua. semoga bahagia ya dim. kalo emang kamu buat aku dan juga sebaliknya, pasti allah bakal balikin kita kok. - annisa humaira.

-----------------------------

Haloooooooo bang dimas kece balik lagi nih. wkwkwkwkwkw. maap yak baru bisa update. Asli part ini butuh nanya sana sini nih ke vanya. ahahahaha. Soalnya vanya udah kayak buku diarynya nisa. selamat membaca yaaaa, selamat makin kesel sama bangsat kayak gue. hahahahah. eh tapi kan itu duluuu. *tetep pembelaan* hahahaha. enjoy! ^_^

dia bukan pilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang