Pantas kah?

273 5 2
                                    

"Mah. kunci mobil dimas mana?"
"Mau kemana kamu?"
"Perjuangin cinta."
"Tuh diatas kulkas." seraya tersenyum pada dimas.
"Doain dimas ya mah. assalamualaikum."
"Pasti. dan inget, mempertahankan itu lebih sulit daripada mendapatkan. kesempatan yg ada jangan pernah disia siain. waalaikumsalam."
"Siap boss!" Dimas berlari menuju garasi dan memacu mobilnya menuju dufan. "aku ngga akan nyia nyiain kamu lagi nis. in the name of god, i swear."

-----------------------------
"Jijik banget asli liat ekspresi lo yg ini nis. wkwkwkwk. Kayak nahan berak."
"Ye si kampret. haha. makan yuk nya. laper."
"Fine. abis itu halilintar tapi ya?"
"Iya atur." akhirnya nisa dan vanya berjalan menuju restoran cepat saji yang ada di taman bermain itu. "Lo mau apa nya? Biar gue aja yg pesen."
"Double Cheese burger, french fries, sama fanta float ya. laper soalnya. Hahaha."
"Dasar lu nya aja emang yg maruk. haha. yaudah sana cari tempat duduk." vanya pun mencari tempat duduk untuk mereka berdua, untung saja saat itu tidak terlalu ramai, sehingga vanya dengan mudah menemukan tempat duduk yg strategis.
"Selamat siang, ada yg bisa saya bantu? Mau pesan apa" "Mas, double cheese burger nya 2 ya, french fries 1, fanta float 1, sama mineral water 1."
"Oke silahkan tunggu sebentar ya." si mas yang melayani nisa hampir tak berkedip melihat nisa, namun nisa tak menghiraukannya.
"Ini mbak pesanannya. semuanya jadi 165rb ya." setelah selesai membayar, nisa menuju tempat duduk dimana vanya berada.
"Faineliiiiih. haha. Come to mama bibeeeh." ujar vanya tak sabar menyantap cheese burger pesanannya.
"Pelan pelan kali nya. pantes aja jomblo mulu lo."
"Ye kayak lo ngga jomblo aja. hahaha"
"Sialan lu." nisa dan vanya menikmati santapan makan siang mereka dengan lahap. setelah perut mereka terisi, mereka melanjutkan aktifitasnya mengelilingi wahana yang belum mereka naiki. hingga..............
"Cek cek. hai, mungkin kalian bingung kenapa ada cowok ngga jelas disini." mendengar suara tersebut, sontak nisa dan vanya berhenti. "nya, kok kayak......"
"Sssst. mending kesono tuh, yg rame orang." vanya dan nisa menghampiri sumber suara. mereka berdua tercengang melihat sosok orang yg telah menyakiti nisa berdiri dihadapannya dengan toa dan gitar di kedua tangannya.
"Aku mohon kamu tetep disitu nis." ucap dimas saat dia melihat nisa ingin menarin tangan vanya untuk menjauh. ini terlalu sakit untuk nisa. "ya. mungkin kalian bingung, kenapa gue ada disini. teriak teriak pake toa, dengan gitar. gue bukan mau ngamen atau konser, tapi gue disini mau perjuangin cinta gue. dan dia ada disini. diantara kalian semua. namanya Annisa humaira." terdengar suara riuh dari para pengunjung yg penasaran dengan sosok dimas ini. (sumpah ini gue ngelakuinnya butuh nyali banget. takut takut gue diusir ama security di situ. wkwkwk)
"Aku tau, aku bodoh, brengsek bahkan ngga pantes buat kamu nis. mungkin ini udah kesekian kalinya aku nyakitin kamu, aku ngecewain kamu. aku sadar nis aku salah banget sama kamu. aku sadar. tapi satu nis yg kamu harus tau, aku cinta sama kamu melebihi kamu cinta ke aku."
"Huuuuuuuuu. so sweet gila."
"Aaaaaaa dimassss."
"Alay lo. kampungan!"
"Drama!" Begitulah teriakan para pengunjung yg ada disitu.
"Aku cuma pengen kamu yakin sama aku nis. aku mau buktiin kalo aku ini pantes. aku bakal berubah buat kamu nis." ujar dimas seraya menghampiri nisa yg mematung disebelah vanya. nisa yg merasa menjadi pusat perhatian langsunh sadar. "apaan sih lo, norak. kita udah putus ya. yaudah." ujar nisa.
"Woooo pulang sih gue mah kalo jadi lo."
"Kasian amaaaat."
"Aaaaah mending sama aku aja dim."
"Mampusssss" ujar para pengunjung disitu.
"Kamu boleh marah nis sama aku. tapi tanya hati kamu nis, masih ada kah aku? Aku yakin nis, kamu masih sayang aku. kenapa aku tau? Cause we're connected. aku ngga mau berlama lama dan basa basi. aku punya lagu buat kamu, dan aku harap ini bisa bikin hati kamu luluh." dimas meminta seseorang pengunjung memegang toa yg ia bawa, dan dimas memulai memetik gitarnya.

kau boleh acuhkan diriku

dan anggap ku tak ada

tapi takkan merubah

perasaanku kepadamu

kuyakin pasti suatu saat

semua kan terjadi

kau kan mencintaiku

dan tak akan pernah melepasku

aku mau mendampingi dirimu

aku mau cintai kekuranganmu

selalu bersedia bahagiakanmu

apapun terjadi

kujanjikan aku ada

kau boleh jauhi diriku

namun kupercaya

kau kan mencintaiku

dan tak akan pernah melepasku

aku mau mendampingi dirimu

aku mau cintai kekuranganmu

aku yang rela terluka

untuk masa lalu

Setelah dimas menyelesaikan lagunya, nisa berlari menjauhi dimas dan meninggalkan vanya. "nis! Nisa! Tunggu!" Ucap dimas.
"Norak lo! Kalo mau minta maaf, samperin ke rumahnya, jerk!" Ujar vanya sambil meninju pundak dimas. vanya berlari mengejar nisa, sedang dimas mengacak rambut frustasi. tampak berpasang pasang mata melirik kearahnya. urat malu dimas sudah putus, ia tak peduli dengan omongan orang orang disekitarnya. yg ia tau, ia harus membawa gadisnya kembali kepelukannya.

-----------------------------

"Hiks hiks." saat ini nisa berada di dalam mobilnya. ia tak kuasa menahan airmatanya. jika saja nisa masih bertahan melihat dimas, pasti ia akan luluh dan kembali kepelukan dimas. saat ini nisa tak ingin menjadi orang bodoh, ia tak ingin jatuh dilubang yg sama. Blam! Suara pintu mobil tertutup.
"Astagfirullah. lo mau bunuh gue ya nis? Lari kenceng banget kayak dikejar setan." ujar vanya sambil mengatur nafas akibat kelelahan mengejar nisa.
"Sorry." ucap nisa dengan suara bergetar dan terisak.
"Kok dia bisa tau ya nis? Pasti dari twitter atau fb deh, dasar. Nis, sekarang lo maunya gimana?" Ujar vanya sambil mengelus rambut nisa.
"Gue bingung nya. disatu sisi gue masih sayang sama dimas, banget malah. tapi di satu sisi, gue udah capek disakitin terus. dan lo tau? Saat gue ngeliat dia tadi, jantung gue dag dig dug, perut gue mules kayak ada ribuan kupu kupu disitu. itu ngga pernah berubah sejak awal nya." Vanya yg melihat sahabatnya seperti ini, tidak bisa berkata apa apa. toh ia tak bisa memaksakan nisa untuk tidak mencintai dimas, karena hati tidak bisa dipaksakan. namun, vanya juga tak ingin nisa disakiti terus terusan oleh dimas. "hmm. yaudah mending sekarang pulang yuk. lo butuh istirahat. udah jangan mikirin apa apa dulu. gue aja yg nyetir." nisa hanya mengangguk. Vanya dan nisa meninggalkan taman bermain tersebut dan pulang menuju rumah nisa.

-----------------------------

Haiiiii. Akhirnya update lagi gue. hahaaha. Tumben banget update 2 part. soalnya ini pendek pendek, jadi gue sempetin deh. btw, gue tadinya ngga mau nyeritain part ini, soalnya asli gue malu banget kalo inget kejadian di dufan. haha. Tapi kalo ngga diceritain, ngga nyambung. Btw, happy reading ya.. ^_^

dia bukan pilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang