Happy Reading 😊😊
Setelah 10menit perjalanan mereka akhirnya sampai di kedai paman Yuta, dan disana sudah terlihat ada beberapa motor diparkiran depan kedai tersebut termasuk motor Shiniciro yang dipakai Mikey tadi.
M/n memarkirkan motornya ditempat yang kosong diparkiran kecil itu kemudian ia turun dan melepaskan helmnya, saat dia menengok kearah Shiniciro dia melihat Shiniciro kesulitan membuka helm yang dia pakai itu, karena jujur saja dia jarang pakai benda tersebut bahkan hampir tidak pernah, sungguh kelakuan yang tidak boleh dicontoh.
"Mau aku bantu Shiniciro-nii?" Tanya M/n pada Shiniciro yang masih belum bisa melepaskan helm tersebut dari kepalanya.
"Ya aku sudah menyerah, cepat lepaskan benda ini dari kepalaku" Jawab Shiniciro yang sudah kesal sendiri.
Kemudian M/n mendekat kearah Shiniciro dan sedikit menunduk untuk melepaskan helm tersebut, ya meski Shiniciro lebih tua tapi M/n itu sangat tinggi jadi wajar jika M/n harus menunduk, dan Shiniciro bisa merasakan hembusan nafas M/n karena wajah mereka cukup dekat.
'Kalau dilihat dari dekat wajahnya lumayan juga tampan juga' Batin Shiniciro tanpa sadar, dia bahkan tidak menyadari kalau helm itu sudah terlepas dari kepalanya.
"Shiniciro-nii kenapa bengong?" Tanya M/n sambil mendekatkan wajahnya kearah Shiniciro.
Sontak Shiniciro langsung mendorong M/n dan memalingkan wajahnya yang terasa menghangat kearah lain.
'Ti..tidak apa-apa kok, ayo cepat kita masuk yang lain pasti sudah menunggu" Ujarnya agak gugup dan langsung pergi berjalan masuk kedalam kedai itu, meninggalkan M/n yang kebingungan dengan tingkahnya.
Setelah mereka masuk mereka segera menghampiri Mikey dan teman-temannya yang sudah tiba beberapa menit sebelum mereka sampai di kedai itu.
"Kalian tidak pesan makanan?" Tanya M/n melihat meja dihadapannya masih kosong.
"Belum aku sudah mau pesan tapi Ken-chin melarangku dan bilang kita harus menunggu kau datang" Ujar Mikey menjawab pertanyaan M/n.
"Benar padahal kita semua sudah kelaparan" Sahut bocah bertubuh gemuk aka Pa-chin.
"Aku rasa hanya kau saja yang kelaparan, aku sih tidak begitu" Ucap si rambut lilac Mitsuya.
Setelahnya mereka tertawa melihat wajah Pa yang berubah masam, kemudian setelah meredakan tawanya M/n memanggil pelayan disana untuk memesan makanan dan kemudian duduk ditengah antara Baji dan Draken.
"Kenapa kau duduk ditengah-tengah begitu?" Tanya Shiniciro.
"Memangnya tidak boleh?" M/n balik bertanya.
"Tidak apa hanya risih saja melihatnya" Jawab Shiniciro kemudian di memalingkan wajahnya kearah jendela pura-pura melihat mobil yang lewat.
"Heee bilang saja kau cemburu karena aku tidak duduk disebelahmu kan ayo mengaku saja Shiniciro-nii" Ujar M/n dengan nada jail serta alisnya yang naik turun dan juga seringai yang menghiasi wajahnya, dia terlihat seperti om-om mesum.
"Cih jangan bermimpi terlalu tinggi" Ucap Shiniciro acuh, tapi sepertinya tubuhnya berkata lain karena dia merasa wajahnya kembali menghangat lalu dia buru-buru memalingkan wajah lagi.
"Yah padahal aku sudah berharap banyak" Ujar M/n dengan suara yang dibuat lesu.
"Sepertinya kalian lupa kalau disini banyak orang ya" Ucap Mikey yang wajahnya sudah sedatar tembok sedangkan teman-temannya hanya pura-pura sibuk sendiri.
"Bilang saja kau iri cebol" Sahut M/n dengan delikan tajamnya.
"Heh iri?..Aku rasa yang seperti itu lebih cocok untukmu, karena kau tidak bisa seperti ini padi Nii-san kan" Balas Mikey yang memeluk Shiniciro dengan wajah minta dilempar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason Why I'm Here
Fanfictionm/n seorang pemuda yang tidak terima akan kematian salah satu karakter favoritnya, dari anime tokyo revengers sekarang malah masuk ke dunia tokyo revengers itu sendiri. Apakah dia akan mengikuti alur cerita tersebut? Atau malah merubah alur cerita...