#19~Terungkap

124 31 15
                                    

HAPPY READING♥
--------------------------------------------
"Ngga ada yang ketinggalan kan?" Tanya Haykal tanpa menoleh ke arah Absya.

"Kayak nyaa ngga deh gus." Jawab Absya yang masih belum sadar akan perubahan kecil Haykal.

Mereka kembali membereskan beberapa pakaian dan juga oleh oleh untuk keluarga ndalem khususnya buyaa yang memang dari awal sudah memesan kepada Haykal.

Semalam, Haykal meminta Absya untuk tidur dikamar Ara sedangkan dia sendirii memilih untuk mengahbiskan waktu bersamaa kedua sahabatnya dalam satu kamar.

"Semalam jenengan dikamar mana?" Tanya Absya membuka suara.

"Dafa sama Azfar." Jawab Haykal singkat yang hanya mendapat jawaban oh dari Absya.

Haykal meninggalkan Absya dikamar dan memilih untuk menunggunya di luarr, sekalian menikmati pagi terakhirr di tempat liburannya sekarang.

"Kal.." Panggil Rayyan.

Haykal menoleh sekilass ke arah Rayyan laluu kembali menikmati udara segarr .

"Kenapa lo gak pernah ceritaa tentang semua ini?" Tanya Rayyan tiba-tiba.

"Apa?" Tanya balik Haykal sambil mengerutkan dahinya.

"Permasalahan lo sebelum sama Absya."

"Lo jauh bang, makanya gue ngga cerita."

"Maaf, gue ngga bisa disamping lo saat itu." Ujar Rayyan menyesal.

Pasalnya Rayyan termasuk sepupu yang paling dekat dengan Haykal, meskipun Haykal sendiri memiliki kakak kandung tapi menurutnya Rayyan lah yang justru selalu ada buat dirinya.

Namun, ketika Rayyan tidak adaa Haykal merasa hanya ada dua sahabat nya yang selalu ada disampingnya hingga sekarang. Bahkan ketika dalam posisi yang sangat rendahh pun Haykal selalu mendapat perhatian dan dukungan dari sahabatnya bukan dari Adzar selaku kakak kandungnya.

Hubungan Haykal dengan Adzar baru saja sedikit sangat akrab ketika terjadi permasalahan keluarga kemaren yang membuat Adzar ingin semakin dekat dengan adik adiknyaa terutama Ara si adik perempuan satu satunya.

"Ada Dafa sama Azfar yang selalu bantu gue kok, dan princess gue si Ara." Ucap Haykal sambil tersenyum tipis.

"Gue ngga nyangka kalo kalian bakal terlibat dalam kisah cinta seperti ini. Gue salut sama abang lo yang bisa merelakan Absya buat lo, tapi gue juga salut sama lo yang ikhlas buat nglepas Absya. Tapi akhirnya Absya kembali sama lo Kal, memang kalo jodoh tu ngga akan ketuker." Ujar Rayyan sambil menepuk bahu Haykal.

"Bang, tapi gue takut." Ujarnya tibatiba.

"Takut kenapa?" Tanya Rayyan kaget.

"Semenjak nikah, bang Adzar sama Absya jadi makin deket apalagi semalam. Tatapan bang Adzar beda." Curhatnya sedikit.

"Kal, jangan overthingking gitu.. Mereka dekat karena sebatas kakak dan adik. Percaya sama gue." Nasihat Rayyan kepada Haykal.

"Percaya sama lo musyrik." Jawab Haykal.

"Dinasihatin malah becanda." Ujarnya sambil memukul lengan Haykal.

*****
Selama perjalan pulang, Haykal hanya diam tak banyak bicaraa begitupun dengan Dafa dan juga Azfar.

"Harusnya Haykal nih yang nyetir, kok jadi gue sama bang Rayyan lagi didepan." Eluh Adzar.

"Haykal ngantuk bang." Jawab Haykal singkat.

"Makanya kalo disuruh tidurr tu tidurr, bukannya malah ..............."

"Malah nge gameee ajaa.." Potong Azfar cepatt sambil mencubit lengan Dafa yang hampir saja keceplosan.

Better With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang