#27~ Kabar

94 17 0
                                    

Happy reading 💜
----------------------------------------------
Hari ini Haykal dan keduaa sahabatnya berencana untuk memantau cafe 24 jam seperti yang sudah mereka rencanakan kemaren.

Berbagai strategi telah disusun agar tidak kecolongan dan mengetahuii siapa pelaku sebenarnya.

"Kalian harus jaga diri ya, kita ngga tau apa yang bakal mereka lakuin." Ujar Azfar memberi peringatan kedua sahabatnya.

"Iya, lo juga." Jawab Haykal.

"Apa kita perlu memintaa bantuan Dendi untuk menjaga diluar.. Biar nantii dia yang memantau, sekalian kalo ketangkep biar dia yang lapor polisi." ujar Dafa memberi sarann.

"Eh boleh jugaa tuh Daf ide lo." Ucap keduanya kompak.

Kini mereka sengaja menutup cafe rapat rapat seolah tidak ada siapa siapa didalamnya. Mengingat yang kemaren kemaren cafe masih sedikit buka dan mobil juga terlihat halaman, al hasil pelaku lebih memilih untuk menyeludup dimalam hari.

Namun, karena beberapa hari Cafe memang tutup si pelaku memulai aksinya dengan membuang segala macam bahan cafe, menghancurkan perlahan cafe yang membuat Azfar dan kawan kawan geram.

"Udahlah, kita diruangan aja." Ajak Dafa yang diangguki oleh kedua temannya.

***
Suara langkah kaki mulai memasuki area cafe, Haykal pun sudah curiga jika mereka datang untuk menghancurkan cafe. Dafa tengah berada diruang belakang berjaga siapa tau mereka menyusup lewat belakang sedangkan Azfar bersama dengan Haykal.

"Kal, apa perlu kita keluar dan nangkep basah mereka?" Tanya Azfar berbisik.

"Kita chat Dafa dulu biar kita ngga kalah." Jawab Haykal yang langsung mengeluarkan handphone nya dari kantong dan memberi kabar Dafa bahwa si pelaku masuk melalui pintu depan.

Suara meja, gelas, dan semua alat alat didalam cafe diobrak abrik oleh mereka. Hal ini membuat Haykal juga Azfar semakin geram dan segera keluar dari ruangan mereka.

"Siapa kalian?" Tanya Azfar ketika mereka tengah mencari sesuatu di cafe ini.

Mereka semua terkejut, ada 5 laki laki muda daan salah satu diantaranya sudah dapat dipastikan adalah dalang dari semua ini.

"Andi?" Ujar Haykal terkejut.

"Akhirnya lo tau juga Kal, kalo itu gue." Jawab si pemilik nama Andi.

"Andi, apa yang lo lakuin hah? Lo punya masalah apa sama kita?" Tanya Azfar yang ikut kaget.

Andi adalah teman mereka dari zaman SMP, dulu ketika SMP mereka berteman juga dekat sampai SMA. Setelah itu ada beberapa hal yang membuat Andi harus pindah sekolah dan berpisah dengan Haykal, Azfar juga Dafa. Dan kini Andi kembali bak seorang brandal.

"Lo tanya masalah nya apa?" Tanya balik Andi dengan senyum liciknya.

"Kita berteman baik loh dari dulu, kenapa balik balik malah kek gini?" Tanya Haykal berusaha meredam amarahnya.

"GUE NGGA SUKA SAMA KALIAN BERTIGA. KALIAN BERTIGA SELALU LEBIH UNGGUL DARI GUE, GARA GARA KALIAN JUGA GUE DI D.O DARI SEKOLAH."

"Itu kesalahan lo, bukan kita." Ujar Azfar.

"Kalo lo waktu itu ngga ngomong ke Kepsek gue ngga bakal dikeluarin Bodoh."

"Lo salah, lo harus berani tanggung jawab Ndi.." Ujar Haykal.

Dulu Andi memang membuat kesalahn yang sangat fatal dan satu diantara mereka tidak bisa menutupi kesalahan Andi. Makanya waktu di tanya kepala sekolah Azfar terpaksa berkata jujur jika Andi suka bolos, ngrokok dan juga sering ikut tawuran disekolah lain.

Better With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang