#25~Penjelasan

180 40 25
                                    

Happy reading ♥

Tetap jadikan Al Qur'an sebagai bacaan yang utama ya🌹

----------------------------------
Haykal telah sampai di halaman rumah Dafa, ia meminta Farhan untuk mampir sebentar meskipun Farhan sudah menolak tapi Haykal tetap keukeuh agar Farhan bisa disini dulu.

Haykal masuk begitu saja ke rumah Dafa, bahkan ia melihat Dafa yang asik mengambil makanan didapur untuk dimakan bersama Azfar sembari mengurus permasalahan Cafe.

"Lah, Pil.  Lo napa balik lagi?" Tanya Dafa kaget yang melihat Haykal sekilas berjalan masuk menuju kamar luas Dafa yang diikuti Farhan dibelakangnya.

"Astaghfirullah bestie kenapa balik laa...." Kalimat Azfar terpotong ketika menatap Haykal yang berantakan, rambut acak acakkan, muka lesu dan bibir yang penuh darah.

"Heh lo kenapa? Dibegal? Eh kok begal, maksud gue berantem?" Tanya Azfar.

"Berantem ame siapa? Kal, lo kenapa?" Tambah Dafa yang meletakkan nampan di meja.

Haykal diam seribu bahasa, entah darimana ia akan memulai cerita yang pasti sekarang Haykal merasa tidak enak karena sudah membebani sahabatnya itu.

"Haykal, ceritaa.. Kenapa diem?"Tanya Azfar meninggikan suaranya.

"Gue ngga enak sama kalian, gue selalu menjadi beban buat..."

"Lo bukan beban buat kita, cerita Haykal ada apa sebenarnya? kenapa lo babak belur hah?" Potong Dafa yang sudah dalam mode serius.

"Haykall. Gue udah bilang ke lo kan? Apapun yang terjadi kita bakal selalu disamping lo." Tambah Dafa lagi.

Haykal merasa tidak ingin cerita karena permasalahan cafe saja belum selesai masa iya akan ditambah masalah keluarga Haykal.

"Fokus ke Cafe aja yuk." Ucap Haykal mengalihkan topik.

"Kal.. Ngga usah ngalihin pembicaraan." Ucap Azfar tegas.

"Guee tadi berantem sama abang gue." Jawabnya.

"Kok bisa?" Tanya mereka kompak.

Haykal menceritakan setiap kejadian yang ia lihat mulai dari awal hingga akhir yang membuat Haykal memutuskan kembali kerumah Dafa sementara waktu.

Dafa dengan cekatan mengambil alat p3k miliknya yang ada dikamar untuk mengobati luka Haykal.

"Kal, maaf maaf ni ya." Ucap Dafa sambil membantu mengobati luka Haykal.

"Iya kagak papakok, gue tau lo bukan dokter makanya kalo ngobatin pakek tenaga dalam." Ujar Haykal mencairkan suasana.

"Bukan ituu Haykal, ni gue mau jujur sama lo." Ucap Dafa sedikit ragu.

"Jujur apa? Lo suka sama gue? Astaghfirullah Dafa gue masih normal." Ujar Haykal menghibur diri.

"Yaudah deh ngga jadi."

"Canda canda. Jujur apa? Lo mau cerita appa?" Tanya Haykal serius kembali.

Sebelum itu Dafa melihat ke arah Azfar apakah ia perlu mengatakan hal ini atau tidak. Tapi Azfar mengiyakan, takutnya jika nanti terbongkar Haykal akan marah ke mereka dan lebih baik Haykal mengetahui sekarang apa yang terjadi kemaren.

Better With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang