#15~ Rencana Ummi

257 40 5
                                    

Tetep jadikan Al-Qur'an yang pertama♡ Jangan lupa baca Al-Qur'an dulu♡

Happy reading♥

------------------------------------------------------
Umi memasuki ndalem dengan membawa beberapa kantong kresek.

"Umi, biar Silla bantu." Ucap Silla yang keluar dari dapur.

"Oh, nggeh mba niki. Sampean bawa ke dapurrr yaa.." Jawab umi sambil menyodorkan kantong kresek tersebut.

Umi merebahkan badannya di kursi keluarga, merasa sangat capek karena seharian tak ada dirumah dan baru kali ini melihat suasana ndalem sepi tentram seperti tak ada penduduk..

Padahal biasanya selalu dipenuhi dengan teriakan Ara, tangisan Rafa, candaan Haykal, buya dan juga Adzar.

Umi hanya heran saja, kenapa hari ini semua keluar ndalemm. Sampai sampai ndalem hanya ada Silla yang setia menunggu dan membereskan sertaa ada Farhan yang selalu menjaga Rafa dikala semua tidak ada.

Bahkan hari ini juga tak mendengar teriakan Ara yang biasanya menyambut kedatangan umi, hari ini pulaa Umi tidak melihat Absya yang biasanya selalu duduk untuk sekedar murojaah ataupun menambah hafalannyaa.

Entahlah apa yang terjadii, tapi suasana ndalem kali ini benar benar sunyii seoalah memberi kesempatan untuk umi menikmati waktu istirahat sendiri tanpa ada pengganggu satupun.

"Umiiiiiii.........." Teriak Ara yang langsung menghampiri umi di ruang keluargaa.

Ah, baru saja dikatakan sepi sudah saja keluar suara yang bisa menjebolkan telinga karena teriakannya.

"Ehh kamu daritadi kemana aja? Tumben baru nongol.. Biasanya kalo umi buka pintu aja udah heboh.." Ucap Umi sambil mengelus puncak kepala anak perempuan satu-satunya itu.

"Di kamar mi, biasaa nge drakorr. hehehe." Jawabnya sambil menunjukkan 2 jari berbentuk V.

"Drakorr terus dekk, hafalannya udah nambah? Murojaah nya udah? Belajar udah?" Tanya umi beruntun sambil menggelengkan kepala.

"Hehee.. Hiburan mii.. Ngga tiap hari jugaa kok.. Tenang-tenang.." Jawab Ara sambil tersenyum lebarr.

Tapi memang benar jika kepintaran keturunan Al-Farabi tak pernah diragukan. Bisa dilihat saja dari Adzar yang selalu mendapat gelar lulusan terbaik saat sekolah, Haykal yang selalu mendapat juara kelas bahkan satu sekolah dan masih banyak lagi prestasi-prestasi dari Haykal juga Adzar. Namun, yang sangat menonjol tentunya Adzar karna ia tipikal anak yang rajin. Bukan seperti Haykal, Haykal cenderung ke sesuka hatinyaa jarang belajar, tak pernah mau mengikuti olimpiade-olimpade bahkan dirinya juga tak mau untuk kuliah. Namun, siapa sangka jika Haykal sangat menguasai materi-materi yang diajarkan buya dan umminya mengenai agama, kitab-kitab dan juga ilmu Al-Qur'an. Semua tak terlihat pada diri Haykal karena memang yaa seperti itulah sifat Haykal, tak banyak orang tau kalo sebenarnya dia putra pemilik pondok pesantren besaar yang sangat dihormati.

Ara, yaa Araa sama seperti Haykal. Hampir miripp semua sifat dan kelakuannyaa. Sama sama susah untuk disuruh belajarr.

Kalo Rafa? hemm.. Untuk saat ini sifat Rafa belum terlihat akan lebih mirip kesiapaa, karna Rafa masih kecill tapi dia jugaa resee dan jail seperti kakak kakaknyaa. Mungkin diantara 4 anak kyai Ghaffar dan bu nyai Halimah Rafa lah yang lebih pendiam dan tak banyak tingkah dibanding 3 kakaknya.

Semuaa keturunan Al-Farabi sudah menanamkan jiwa pencinta Al-Qur'an sejak kecil. Mereka mendidik agar anak anaknya juga bisa menghafal lengkap 30 Juz. Kalaupun tidak semuaa menjadi Tahfidz minimal satu diantara mereka.. Buya dan umi tidak pernah memaksa kehendak 4 anaknya mereka hanya memberi arahan, untuk masalah kedepannya mereka yang menentukan. Buya dan Umi hanya ingin memberikan yang terbaik untuk putra putrinya, memberikan wadah untuk apa yang mereka suka dan pastinya selalu mendukung bagaimana arah mereka dan akan mengingatkan apabila mereka salah.

Better With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang