#21~Tanpa Haykal

126 34 16
                                    

Happy Reading♡
------------------------------------
Haykal menyetir dengan ugal-ugal an, pikirannya sangat kacau hari ini benar benar masalah hidup yang ditimpanya sangat luar biasa.

Dia tengah menuju ke rumah Dafa dimana Azfar sudah menginap disana beberapa hari terakhir, mengingat mereka harus menyelidiki serta memikirkan apa yang harus dilakukan untuk Cafenya.

Karena jarak rumah Dafa dan cafe lumayan dekat maka itu lah yang menjadi alasan Azfar lebih baik menginap di rumah Dafa sementara waktu agar mudah untuk memantau. Toh, rumah Dafa juga hanya berisi Dafa saja. Karena kedua orang tuanya tengah pindah dinas ke Bandung sedangkan Dafa harus mengurus semua nya sendiri disini, terkadang Azfar lah yang sering disana menemani.

Haykal segeraa memakirkan mobilnya dihalaman rumah Dafa yang disnaa juga ada mobil Azfar.

"Dafaa.... Assalamualaikum.." Teriak Haykal sambil mengetuk pintu.

"Masuk saja mas Haykal, tidak di kunci sepertinya. Di dalam juga ada mas Azfar kok." Ujar penjaga rumah Dafa setelah menutup gerbang.

"Oh iya, makasih pak."

Haykal segera membuka pintu dan menuju ke kamar Dafaa dimana Azfar dan Dafa tengah berkutik didepan Laptop menghitung keuangan cafe yang berbanding jauh dengan keuangan distro.

"Heh upil, tiba tiba aja lo." Ucap Dafa kaget ketika melihat Haykal.

"Kenapa lo? Ada masalah?" Tanya Azfar karena tidak biasanya Haykal datang memberi tahu dulu.

Haykal menggelengkan kepalanya, menutupi dari temannya.

"Minum dulu nih, makan ya? Gue ambilin." Tawar Dafa sambil menyedorkan segelas air putih yang ada didepannya.

Haykal menerima dan langsung minum lalu segera bergabung bersama mereka.

"Kal, ngga usah bohong. Lo ada apa?" Tanya Azfar.

"Lo diem disini, gue ambilin makan. Kebetulan si mbak tadi masak banyak." Ujar Dafa sambil berjalan ke Arah dapur.

Haykal menceritakan kejadian semuanya kepadaa sahabatnya yang akhirnya membuat dirinya memutuskan untuk datang kesini.

"Makan dulu." Ujar Dafaa yang menyodorkan sepiring nasii.

"Lo jangan emosi Kal." Ucap Azfar.

"Gue udah nahan, tapi dia malah ngucap kalimat kalimat kek gitu." Ujarnya.

"Kok bisa ya si Absya bilang gitu, mungkin karena dia juga emosi sih." Tambah Dafa.

"Lo tu banyak pikiran Kal makannya kek gini."

"Gue pusing Az."

"Lo ngga makan berapa hari? Sampek kurus kering kek gitu." Gurau Dafa menghibur Haykal.

"Seminggu." Jawab Asal Haykal sambil sedikit tertawa.

****
Absya masih berdiam diri di kamar, ia terus memikirkan kejadian yang nenimpanya bebrapa menit yang lalu. Dimana Haykal benar benar marah dan Absya mengatakan hal yang mungkin seharusnya tidak dikatakan.

"O iyaa, aku salah. Ngga seharusnya aku bilang gitu ke gus Haykal. Absya absyaa.." Batinnya penuh penyesalan.

tok..tok..tok..

Absya segera keluar kamar.

"Eh, kenapa bang?" Tanya Absya.

"Ada masalah apa sama Haykal? Kamu ngga papa kan? Haykal kasar ya ke kamu?" Tanya adzar beruntun.

"Ngga kok, maaf bang. Absya pengen sendiri dulu." Ujarnya sambil menutup pintu.

"Bang Adzar, apa ini alasan gus Haykal? apa gus Haykal takut bang Adzar suka smaa aku? Atau jangan jangan jangan gus Haykal sakit hati karena ucapanku?" Batinnya.

Better With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang