1.4 : nasi goreng sosis

215 44 19
                                    

New Chapter

"bisakah kamu terbuka denganku tentang kehidupanmu? aku tidak tega melihatmu menderita sendirian. setidaknya, ajaklah aku. biarkan aku memahami kehidupanmu yang begitu keras"

_._._._._._._._._

1.4 : nasi goreng sosis

Happy Reading!!

"ayo makan"

"boleh?" Ozekiel mengangguk.

"mau masak atau beli?"

"kalo mau masak bisa aja sih. tapi ada bahan apa aja?" Sasha bertanya sedikit ragu. Ozekiel menggeser badannya dan terlihatlah kulkas 2 pintu yang tengah terbuka. menampilkan banyak bahan makanan yang dapat diolah. Sasha menjatuhkan rahangnya kebawah.

"daddy suka masak" Ozekiel menjawab keterkejutan Sasha. Sasha mengangguk mengerti.

"okay, kita liat apa yang bisa dimasak" Sasha menggulung lengan khayalan dan menguncir rambutnya dengan kunciran yang senantiasa ada di pergelangan tangannya.

Ozekiel mengalihkan pandangannya. kenapa wanita ini bisa berubah 180°?! saat rambutnya dikuncir, kedewasaan nya bertambah. dan juga terlihat sedikit.. eum, seksi?

"lo suka apa ka?" tanya Sasha yang sibuk mengobrak abrik bahan makanan di dalam kulkas.

"apa aja. gasuka terlalu pedes" Sasha mengangguk singkat. netranya menangkap salah satu bahan masakan yang mudah untuk dibuat. sosis dan telur. nasi goreng mungkin cocok untuk dimakan tengah malam begini?

"nasi goreng mau?" tanya Sasha menengok kebelakang. tangan kanannya mengangkat sosis. Ozekiel berdehem.

"okay. let's make it" senyuman terpatri di wajahnya. ia mengambil 2 buah telur dan beberapa sosis berukuran sedang. tidak lupa bawang merah dan cabai.

tangannya dengan lihai memasukan bumbu-bumbu dan bahan masakan. beberapa bulir keringat terlihat jatuh menuruni pelipis hingga ke leher. dibelakang sana Ozekiel menatap Sasha intens dengan tatapan, kagum? ia tersenyum tipis.

terkadang Ozekiel bingung dengan dirinya sendiri. mengapa ia menjadi lebih sering tersenyum disaat dekat dengan wanita itu? bahkan Ozekiel cukup sering melakukan skinship dengan Sasha. entahlah, Ozekiel tidak tahu mengapa dirinya seperti itu. ia merasa itu adalah reflek dari dalam dirinya.

"jadi dehh" Sasha membawa 2 piring berisi nasi goreng telur dan sosis. beserta garnish timun dan selada diatasnya. ia meletakannya di meja bar dan ikut duduk di kursi sebelah Ozekiel.

"selamat makann!!" keduanya memakan dengan tenang. menikmati masakan dadakan yang syukurnya terasa enak.

Sasha mengangkat wajahnya dan menatap Ozekiel yang makan dengan tenang. ia terlihat, keringatan? mengapa Ozekiel keringatan?

"ka, gimana? gaenak ya? atau kurang asin? duhh maaf ya, gue gatau kalo masakan gue ga cocok sama lidah lo" Sasha berujar tak enak. Ozekiel meletakan sendok dan menggeleng singkat.

"enak. gua suka" Sasha terlihat lega. ia tersenyum dengan pipi yang menggembung karna nasi yang belum sepenuhnya ditelan.

"gila. pedes banget. ini nasi goreng apa cabe dikasih nasi" batin Ozekiel berkobar. meskipun begitu, ia tidak dapat menyangkal bahwa masakan Sasha memang enak. hanya saja terlalu pedas baginya.

When we meet each other [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang