0.7 : hukuman garpu?

213 34 6
                                    

"yah ketauan" batinnya.

"kok bisa begini si, heh?!" Lellyan kaget. terselip nada cemas disana.

"emang awalnya, lo udah luka Sha?" Saphira mulai bertanya. keempatnya mulai mendekati Sasha sesekali meringis.

"iya sih, kemaren gue jatoh dari sepeda hehe"

keempatnya berpandangan. ini orang kok aneh. padahal kan Sasha paling males kalo naik sepeda. bahkan, ia tidak memiliki sepeda. jadi, gimana ia bisa jatuh? keempatnya menatap lurus mata Sasha bermaksud mencari kebohongan disana.

"eum.. kayaknya-" omongan Saphira terpotong oleh teriakan Sasha yang memanggil Cloe.

"eh ka Dino!" tiba-tiba seorang Ardino Cloe Rabagas melintas tak jauh dari sana. dengan cepat, Sasha memanggil. Cloe yang dipanggil hanya menghampiri Sasha dengan tatapan bingung.

"beneran gue jatoh dari sepeda. nih pake sepeda ka Dino nih. tanya aja orangnya" jelas Sasha sembari mendorong-dorong Cloe agar berhadapan dengan keempat temannya.

"kapan jatoh dari sepeda? buk-"

"iya kan ka? kemaren gua lagi belajar. ya. kan." Sasha berbicara ke Cloe sambil mencengkram sedikit lengannya. dan kata-katanya ditekan di akhir.

"ihh gimana sih ka Cloe. liat tuh. Sasha jadi berdarah lagi. tanggung jawab dong" Vio mengomeli Cloe dengan pelototan matanya.

"eh lu gapapa Sas?"

"udah lo sono upacara. Sasha biar kita yang urus. sekalian cabut. huehheuehueh"

"dasar"

***

kelimanya berakhir di UKS. sembari mengobati luka Sasha yang kembali mengeluarkan darah. tetapi, saat Saphira hendak membuka sweater Sasha, empunya selalu melarang. padahal Saphira hanya ingin mengobati sembari melihat bagaimana bentuk luka itu. karna biasanya, jika hanya terjatuh dari sepeda, lukanya tidak terlalu parah sampai bisa mengeluarkan darah lagi. paling tidak hanya robek dan tergores.

"udah gapapa, biar gue obatin. sama temen sendiri kok pake malu sih lo"

"eh gila! yakali gue malu cuma karna gue buka sweater. emangnya didalem sweater gue cuma pake BH"

"nah yaudah makanya ayo gue obatin"

"gamau, udah sana pura-pura tidur"

"idihh ogah. ayo gue obatin. sini boboan, buka bajunya" Saphira masih membujuk Sasha. Lellyan ikutan.

"sini tiduran. sakitnya pas awal doang kok. nanti juga enak"

"ah anjrit, kenapa jadi ambigu si sial" Sasha bergidik ngeri. yang lainnya hanya tertawa. kecuali Vio tentunya.

"emang ada yang lucu ya?" tanya Vio polos.

"lo aja gatau jokes" Bianca menanggapi.

"jokes kan buat tempat duduk kan? emang apa lucunya? perasaan Vio nggak ketawa deh" Vio menaruh telunjuknya didagu sembari menatap langit-langit. keempat temannya hanya tersenyum pasrah.

. . . .

upacara sudah dimulai 15 menit yang lalu. kelima sekawan ini masih bersantai ria di UKS. Lellyan dan Bianca yang mabar mobil lejen, Vio yang sedang mencari tau apa arti exp pada tutup botol betadine di mbah google, Saphira yang menscroll akun lambe turah dengan second account nya, dan Sasha yang meringis menahan sakit pada lukanya. hingga tidak tersadar ada manusia berumur yang berusaha membuka pintu UKS dengan perlahan.

When we meet each other [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang