2.8 : passed away pt.2

188 38 12
                                    

New Chapter
"biar kujelaskan. pertama, aku menyukaimu. kedua, aku menyayangimu. ketiga, aku mencintaimu. sudah. hanya itu"

_._._._._._._._._

⚠️BIAR KUJELASKAN. PASSED AWAY=MENINGGAL. DAH GITU DOANG XIXI⚠️

Sang kepala keamanan rumah sakit itu bergerak panik saat ruangan privatenya dibuka kasar oleh seseorang. badan nya terdorong ke belakang seiring rangsangan yang ia terima akibat terkejut. kursi yang memiliki roda itu terdorong kebelakang hingga terhantuk ke dinding.

"a-apa yang anda lakukan disini?"

"..."

"ini ruangan private, tidak bisa sembarang orang boleh masuk"

"Braksa Adi Chandra"

"tu-tuan besar. anda cucunya? apa yang bisa saya bantu?" sang pria dewasa itu bangkit dan sedikit menunduk untuk menghormati cucu dari sang tuan besar. kepala pemilik rumah sakit swasta yang besar ini.

"tolong periksa CCTV di ruangan VVIP violet tanpa terkecuali"

"baik, silahkan duduk dulu"

dengan lihainya jari pria dewasa itu bergerak diatas keyboard, panah penunjuk itu menari-nari di layar screen. hingga beberapa detik kemudian terdapat 3 tampilan ruangan VVIP violet dengan angle yang berbeda-beda menandakan hanya ada 3 CCTV di ruangan tersebut. saat ingin memutar rekaman CCTV tadi, ruangan kembali diketuk perlahan. Ozekiel sudah menduga jika itu adalah Sasha, ia pun menjawab dengan 'masuk'.

kini ketiganya tengah memandang layar komputer dengan serius dan teliti. tetapi tidak ada yang mencurigakan. bahkan, Bumi terlihat sedang menghapus jejak keringat yang ada di pelipisnya.

"majukan beberapa menit" Ozekiel berucap. sang pria dewasa mengangguk singkat dan memajukan rekaman sekitar 5 menit setelahnya. ketiganya mengernyit saat pintu dibuka kasar. menampilkan seorang wanita paruh baya yang memakai pakaian mewah memasuki ruangan VVIP tersebut. CCTV kedua pun berpindah dan menampilkan lebih jelas sosok itu.

kamera pertama menyenter pintu ruangan. kamera kedua menyenter pintu ruangan namun dari arah dalam dan setengah bagian ruangan. sedangkan kamera ketiga terletak persis diatas ranjang pasien.

Ozekiel sudah dapat menebak siapa sosok yang memasuki ruangan sang ayah. dengan tubuh tinggi kurus, berjalan lenggak-lenggok, rambut yang tergerai dengan curly an diujung, rambut berwarna coklat terang, dan pakaian mewah yang terlihat mencolok mata. pasti itu adalah sang ibu. ia menggemeretakan giginya kuat. ia tidak bisa membayangkan apa yang akam terjadi nanti. tetapi ia harus.

sosok itu berjalan mendekati brangkar dan tersenyum mengerikan, Bumi yang sudah mulai tertidur tentu saja tidak menyadari itu. Diana. istri Bumi itu memegang masker oksigen yang memang sedang dipakai Bumi saat itu. karna dipagi hari, Bumi sempat susah untuk bernafas tanpa bantuan alat.

dengan cepat, ia mencabut masker itu yang membuat Bumi terlihat meronta-ronta mencari oksigen. matanya sedikit melotot dengan mulut yang terbuka lebar. tangannya menarik sesuatu yang dapat ia jangkau. Diana terkekeh dan menggeleng singkat.

Diana terlihat merogoh tas kecilnya dan mengeluarkan benda kecil berbentuk tabung. ia mengeluarkan beberapa butir dari benda itu dan menggenggamnya. ia kemudian memasukan butiran berbentuk obat itu kedalam mulut Bumi yang masih saja terbuka mencari oksigen.

menuangkan segelas air ke mulut itu dengan asal. cipratan nya membasahi leher, baju dan bantal. beberapa saat kemudian, Bumi terdiam tenang. sangat tenang sehingga menimbulkan senyuman kemenangan dari sang istri. Bumi, telah meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.

When we meet each other [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang