2.4 : say sorry

211 50 18
                                    

New Chapter
"maaf bila aku terkesan lemah dan cengeng. karna perempuan sepertiku itu berhati lembut. lembut seperti seprei kintakun. aww"

_._._._._._._._._

Chapter 2.4 : say sorry
Happy Reading!

"gue.. gue bener-bener gabisa dapetin Ozekiel ya?" lirihnya sendu.

***

beberapa hari berlalu, dan kini sudah dihari senin. tentu saja kegiatan sekolah saat ini adalah demo ekskul. para murid kelas 11 dan 12 bersiap dan berkumpul dengan team yang bersangkutan. yang pasti sesuai dengan ekskulnya. setiap jurusan ekskul akan mengambil nomer urut yang menentukan ekskul apa dulu yang ditampilkan. dan ekskul basket putra yang diikuti Ozekiel CS dapat di urutan ke 5.

badan kekarnya berayun-ayun, menggerakan seluruh anggota tubuhnya. mereka sedang melakukan pemanasan agar terhindar dari cedera. setelah selesai, Ozekiel memakai headband nya. tujuannya untuk menahan rambut badainya turun kebawah dan menghalangi pandangan saat ia bermain nanti.

"dah siap?" tanya raiyyan. walaupun slengean, ia cukup bijak untuk menjadi ketua tim basket. buktinya tim basket putra di sekolahnya senantiasa memenangkan pertandingan. big aplouse to an annoying Raiiyan.

"cemberut aja, ada apa gerangan si kawan?" sapa Jeffrie kepada Ozekiel yang tengah terduduk dan menatap lurus kedepan dengan wajah datar. Jeffrie ikut mendudukan pantatnya disebelah Ozekiel, dan menatap intens laki-laki itu.

"gausah gitu. tar lu naksir" ucapnya datar, tangan besarnya menempeleng kepala Jeffrie. Jeffrie yang mendengar itu menatap jijik laki-laki disebelahnya.

"walaupun gua jomblo mengenaskan gini, tapi gua ga minat sama lakik! sialan lu" Jeffrie berucap kesal sembari membenarkan topinya yang sedikit miring akibat dorongan Ozekiel. sang empu terkekeh samar.

"udah lah gausah sedih gitu. mending ikut gua"

"ke?"

"kantin, gua aus. mau makan"

"ganyambung"

"ya kan makan soto bisa sekalian ngilangin aus. lu nya aja katro, dh yuk ah"

. . .

Sasha saat ini sudah masuk sekolah, ia merasa bersalah karna seringkali absen. kelimanya terlibat canggung semenjak kejadian di kantin hari lalu.

"eum, ayo ke lapangan yuk. demos dah mau mulai" ajak Saphira menghilangkan canggung. yang lain hanya mengangguk singkat dan berjalan keluar dari kelas bersama.

. . . .

kelimanya duduk manis dibawah pohon yang cukup besar, tempat yang strategis untuk menonton pertunjukan bila diadakan di lapangan.

gemuruh suara penonton terdengar jelas, menyambut ekskul yang sangat populer dari tahun ke tahun, tentu saja ekskul basket putra. bukan hanya terkenal karna prestasinya yang sudah kemana-mana, tetapi juga karna anggota ekskul itu yang terdiri dari para most wanted atau dikenal sebagai cokiber (read : cowo kita bersama).

"woohhooo"

"kaa kieell ganteng bangett!!"

"emang ya, ekskul basket tuh cogan semua"

When we meet each other [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang