1.7 : si keras kepala

205 50 16
                                    

New Chapter

"yang sering datang itu luka, yang sering pergi itu cinta"

_._._._._._._._._

⚠WARNING!! PART PANJANG. BERHATI-HATI DALAM MEMBACA JIKA TIDAK INGIN BOSAN DI PART INI⚠
.

1.7 : si keras kepala

Happy Reading!!

Sasha baru teringat untuk membalas pesan yang dikirimkan para sahabatnya siang hari tadi. ia dengan cepat mengambil handphone nya dari atas nakas dan membuka aplikasi 'aplikasi apa' iya kalian pasti tau, aplikasi berwarna hijau dengan logo telepon didalam balon chat.

Beban pak Dodi 😈

Sashaantik : eum, hai

Phirasa : akhirnya nongol juga!

Llyan : kemana aja lo setan?!

Biancans : keluar juga lo dari goa. gimana? betah ga?

Vioo : manaa, mana keluar?? itu Sasha masih tetep ada di grup ini

Sashaantik : maaf buat lo pada khawatir. tapi jujurly, orang cantik itu emang suka bikin khawatir. so, maklumin aja okay

Phirasa : dateng² jdi bgini

Llyan : UDAH GA WARAS!!

Biancans : giliran ada, lu pada jelek² in. giliran gaada, dicariin ampe ke lobang sumur. situ SEHAT?!

Llyan : ebuset tenang🤰

Phirasa : tarik nafas, jangan dibuang. mending di daur ulang.

Biancans : emot lu ngapa hamidun liyan.. gaada nyambung nya pisan.

Sashaantik : biarin aja. dia lagi pada seneng kedatangan ratu kecantikan cap ayam jago. yaitu Sasha

Vioo : itu Sasha masih ada disini ey. mana ada keluar²

Sashantik keluar dari grup
Biancans keluar dari grup
Llyan keluar dari grup
Phirasa keluar dari grup

Vioo : nah itu baru keluar namanya Bian..

Vioo : ngerti nggak?

Vioo : kok Vio malah dikacangin sih?! Vio salah apa coba?:(

ditempat yang berbeda-beda, keempat orang itu menggeleng tidak habis fikir. pasti Vio tengah berbincang sendirian disana. udah ga waras! batin mereka dalam hati.

***

di lain tempat, seorang pria paruh baya tengah menahan emosinya. ia duduk di kursi kebesaran di ruang direktur utamanya. 3 orang berbadan kekar, memasuki ruangan itu dengan sopan.

"selamat siang, tuan" salah satu dari tiga orang itu membuka percakapan. diikuti tundukan dari ketiganya.

"hm" deheman sang tuan besar keluar. ia tidak mempunyai kata-kata lain selain itu. ia sudah kepalang emosi.

"gimana hasil kerja kalian?" tanya sang tuan besar. ia menautkan jemarinya dan meletakannya di meja yang ada di hadapannya seraya menatap tajam ketiganya. yang ditatap menunduk takut.

When we meet each other [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang