Chapter 3

1.4K 130 2
                                    


"Pulang duluan aja gak papa kan?" Tanya Shani pada Gracio yang tengah membereskan buku-buku nya kedalam tas, karena pelajaran telah usai dan murid sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Dikelas masih ada beberapa murid yang tengah santai, mungkin mereka ada kegiatan eskul selanjutnya.

"Aku ada latihan Shan, jadi gak papa sekalian nunggu kamu juga."jawab Gracio tersenyum ke arah Shani sambil mengelus rambut kekasihnya itu.

"Oh iya yah..." Lupa Shani menepuk jidatnya sambil menunjukkan deretan giginya yang putih dan bersih. "Latihan rutin juga kan yah?" Tanyanya pada Gracio.

"Iyah, sekalian buat awal bulan depan ada turnament Babe."

"Lohh bulan depan? duh makin sibuk dong kamunya..." kata Shani dengan lesu, menggembungkan pipinya. Gracio yang melihat kekasihnya yang begitu lucu, langsung mencubit hidung Shani gemas.

"Kamu juga kan sibuk sayang, buat acara tahun baruan disekolah kan?"

"Iya juga sihh hehehe..."

"Iya udah aku kelapangan dulu udah ditungguin sama yang lain nih" pamit Gracio pada Shani.

"Iya, semangat ya" ucap Shani sambil mengepalkan tangannya ke udara. Menunjukan senyuman yang sangat manis untuk Gracio. Gracio pun tersenyum melihat Shani, gadis yang begitu dia cintai dan sebelum beranjak Gracio pun tidak lupa mencium kening Shani dan setelah selesai mencium, Gracio melambai kan tangannya pada Shani dan berjalan keluar untuk menuju lapangan basket.

Shani pun segera mungkin membereskan barang yang ada dimeja dan berlalu pergi untuk menuju ruangan osis untuk melanjutkan pekerjaannya.

*****

"Cio... minum dong" Minta Boby pada Gracio saat mereka selesai latihan dan duduk dipinggir lapangan untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Gracio pun mengambilkan minum untuk Boby, kebetulan Gracio yang paling dekat jadi Boby meminta bantuan kepada Gracio.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Gracio pada Boby yang berada didepannya.

"Gue nebeng lu aja deh," jawab Boby santai.

"Gue balik sama Sha-" ucapan Gracio terhenti kala Boby tiba-tiba menepuk-nepuk kakinya.

"Itu Shani bukan sihh..." tunjuk Boby ke arah motor yang tengah memperlihatkan seorang gadis yang tengah menunggangi motor bersama laki laki.

"Loh kok dibonceng sama Indra, mau dianterin pulang yah? Gak sama lo?" Gracio pun memicingkan matanya guna memastikan dengan jelas. Dan terlihat memang Shani sedang bersama Indra, dan baru saja Shani menaiki motor milik Indra membuat Gracio langsung membuang pandangannya dengan rahang yang tiba-tiba mengeras. Lagi! Lagi dan lagi.

"Gak, dia lupa mungkin ada gue. Yaudah lo sama gue aja, yuk cabut ke ruangan mau sekalian mandi dulu gerah gue..." ajak Gracio pada Boby dan dia pun berjalan lebih dulu didepan Boby.

Gracio yang memang sedang kesal dengan kejadian yang baru saja dilihatnya dia hanya terdiam tidak berniat untuk mengeluarkan sepatah kata pun, dan sesampainya di ruangan olahraga dia langsung menuju kamar mandi yang memang ada didalamnya. Melewati orang-orang yang ada didalamnya dengan cuek. Gracio langsung masuk kedalam bilik kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya dari keringat. Pikirannya kembali kepada kejadian tadi, melihat Shani yang pulang bersama Indra yang jelas-jelas menyukai Shani. Sebelum dengan Gracio, Shani memang sudah dekat dengan sang ketua osis itu dan diam-diam Indra menaruh rasa kepada Shani tapi, Shani memang tidak peka kepada perhatian kecil yang diberikan Indra dulu. Sampai akhirnya Gracio datang dan berpacaran dengannya. Bukan itu juga yang membuatnya kesal, pasalnya Gracio sangat tidak suka jika Shani berboncengan dengan orang lain menggunakan motor.

A Gracio Story: Your Complicated PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang