Chapter 22

1.6K 168 42
                                    

6 Tahun Kemudian



Seorang laki-laki tampan baru saja keluar dari sebuah gedung megah, berpakaian rapih dengan setelan jas hitamnya. Kacamata yang bertengger pada hidung mancungnya semakin membuatnya terlihat tampan, Gracio Narendra Baskara. Laki-laki yang kini berusia 23 Tahun sudah menjadi seorang pembisnis dalam bidang properti dan lulusan IT di salah satu perguruan tinggi yang ada di Singapura. Setelah lulus sekolah Gracio memang menempuh Pendidikan tinggi diluar negeri, bukan tanpa alasan dirinya pergi namun dia hanya ingin lebih fokus pada pendidikannya dan tentunya menghindari Shani.

Laki-laki yang satu tahun lalu baru saja lulus dari National University of Singapore (NUS) kini Kembali lagi setelah 3,5 tahun pergi dari Indonesia. Keinginan ayahnya untuk berkuliah pada jurusan bisnis kandas, karena Cio lebih memilih untuk menjadi seorang yang pandai dalam bidang Software Engginering ataupun Software Developer. Cio memang anak yang penurut sejak dulu, bahkan dirinya tidak membantah keinginan sang ayah untuk menjadi penerusnya apalagi dia adalah anak lelaki satu-satunya, tetapi berbeda dalam hal ini Gracio terang-terangan membantah keinginan Ayahnya. Bahkan kini Cio sudah mendaftar program Magister Komputer pada salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Gracio sendiri sudah bekerja disalah satu Perusahaan StartUp dan saat ini dirinya memiliki jabatan CO-CTO. Bisa disimpulkan bahwa saat ini Gracio bekerja untuk memastikan bahwa teknologi yang tengah digunakan perusahaan tidak sama dengan perusahaan lain dan menerapkan teknologi terbaru yang lebih canggih namun disisi lain Gracio adalah salah satu orang yang bekerja dibalik layar dalam pembuatan Aplikasi StartUp. Diusia nya yang masih muda Gracio sudah mengemban pekerjaan yang cukup penting dan ditambah dirinya juga harus fokus pada kuliah dan bisnis property yang diberikan oleh ayahnya untuk dikelola dengan baik. Berbekal ilmu yang didapat dari Citra, Gracio mampu mengembangkan bisnis property nya meskipun bisnis nya baru dikenal dari negara tetangga.

Baru 3 Bulan di Indonesia Gracio sudah menjalani hari-hari sibuknya, ada project yang cukup penting dan selain itu baru saja dilakukan perjanjian Kerjasama dengan sebuah perusahaan swasta salah satu nya adalah membuat sebuah aplikasi digital atau marketplace.

"Kak Gre, ini kita besok langsung ke Yada Wasista Center (YWC) lagi?" Tanya sesorang lelaki yang sekarang duduk dibalik kemudinya, keduanya memang baru selesai mengadakan rapat disalah satu perusahaan terkenal.

"Iya, besok lo ikut Kakak ya Do" Ucap Gracio kepada laki-laki yang di panggil Do, adalah satu junior kesayangan Gracio. Meskipun umurnya baru menginjak 20 tahun tetapi keahliannya sudah diatas rata-rata. Aldo adalah tangan kanan Gracio selama dirinya sedang mobile, Aldo sosok yang bertanggung jawab dan jujur serta Ketika diajak diskusi Aldo mampu menyeimbangi Gracio. Itulah kenapa keduanya begitu dekat dalam hal pekerjaan.

"Bikin platform ya kan mereka?" Tanya Aldo yang dijawab anggukan kepala oleh Gracio.

"Kakak udah siapin beberapa template dan mockup nya sih nanti tinggal mereka pilih dan sesuain sama brand yang mau mereka angkat." Kini gantian Aldo mengganggukkan kepalanya, merasa percaya pada hasil pekerjaan sang atasan yang tidak perlu diragukan lagi.

"Gimana kuliahnya lancar ga? Kakak gak mau ya kamu ambil banyak pekerjaan yang akhirnya bikin kuliah mu ketinggalan." Gracio memang sosok atasan yang sangat mengapresiasi tim nya dalam hal Pendidikan, Gracio tidak ingin mereka hanya memiliki keahlian namun tidak tiakui salah satunya dengan memiliki ijazah Pendidikan dari perguruan tinggi sudah cukup untuk modal kedepannya. Namun, keahlian tetap nomor satu dan kerja keras adalah nomor duanya. Dan saat ini Aldo adalah mahasiswa semester 6 yang artinya sedang dalam masa sibuk-sibuknya jadi sebisa mungkin Cio tidak banyak melibatkan Aldo.

A Gracio Story: Your Complicated PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang