Chapter 24

2.6K 196 48
                                    


Aku menunggu seseorang yang katanya akan tiba 15 menit lagi, tapi sudah 30 menit berlalu tidak ada tanda-tanda dia akan datang. Aku memaklumi karena memang ini juga tepat dengan jam  makan siang jadi seperti biasa jalanan akan ramai oleh banyak lalu lalang orang keluar.


Setelah 45 menit aku menunggu akhirnya sosok itu muncul dengan tergesa-gesa dan langsung mencari keberadaanku. Aku melambaikan tangan kepadanya memberi tanda keberadaanku.


"Maaf Cio, macet banget tadi juga ada client yang rese buat revisi terus menerus" Ucap Marcellia dengan nafas yang tak beraturan, aku terkekeh melihat ekspresi wajahnya yang begitu merah padam karena sehabis berlari.


Kalian bingung kenapa aku bisa bertemu dengan Marcellia, biar aku jelaskan. Saat itu


Flashback



6 Tahun Lalu, 2 Hari sebelum Keberangkatan Gracio...


"Maaf karena dulu sempat mengabaikan kamu Cio, aku rasa perasaan ini hanya main-main karena saat itu kita sama-sama masih muda. Tapi Aku salah Cio...



Aku berjuang untuk melupakan apa yang kamu katakan saat itu, tapi aku semakin berfikir dan hatiku menolak untuk melupakan kamu. Aku sadar saat itu aku benar-benar tertarik dengan kegigihan dan ketulusanmu dan itu menjadi salah satu alasan aku pulang ketika aku benar-benar sudah yakin dengan perasaanku untuk kamu." Marcellia mengucapkan dengan sendu dan tulus, tatapan matanya tak pernah lepas dari Gracio yang hanya menatap datar gadis didepannya dan setelahnya Gracio menghela nafas serta menggenggam tangan seseorang yang dulu pernah mengisi hatinya dulu.


"Dulu aku memang menyukai kakak, bahkan pertama kalinya aku menyukai seseorang yang bukan keluargaku. Ah mungkin aku mencintai kakak saat itu, karena kita berdua melalukan hal bersama dan aku banyak belajar dari kakak bagaimana mencintai dengan tulus dan memperlakukan setiap orang dengan baik" Cio menjeda kalimatnya dan tangannya bergerak mengusap airmata yang tiba-tiba mengalir  dipipi gadis cantik didepannya.


"Aku merasa hidupku sangat berwarna setelah mengenal Kakak, tapi saat itu juga kakak patahkan segala hal yang sudah aku impikan dengan kakak. Dan aku perlahan-lahan melupakan perasaan yang membuatku bahagia, aku harus melihat kakak pergi dan tentu dengan paksaan aku harus melupakan semua hal yang kita lalui bersama"  Cio menatap Marcellia yang kini terisak, merasa semuanya memang sudah selesai dan tidak ada yang perlu diperjuangkan.


"Apa Shani yang ada dihati kamu sekarang?" Gracio tidak lagi terkejut karena dirinya sudah lebih tau kalau Shani dan Marcellia adalah saudara kandung.


"Aku tau Shani dan Kakak adalah keluarga, dan aku juga cukup terkejut ketika aku menyukai seseorang yang bahkan dari latar belakang keluarga yang sama. Dan benar kalau sepenuhnya hatiku sudah milik Shani.." 


"Kak, mari berteman kita sudah bukan yang dulu lagi dan aku harap kita bisa saling mendewasakan diri. Aku yakin kakak akan mendapatkan sosok yang jauh lebih baik dariku dan aku harap kisah ini hanya kita berdua yang tau." Gracio menarik Marcellia kedalam pelukkannya, membiarkan semuanya tumpah malam itu yang terpenting untuk Gracio adalah semuanya sudah selesai dan Gracio akan pergi dengan tenang untuk menyelesaikan pendidikan dan hatinya.

A Gracio Story: Your Complicated PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang