Sedikit Cerita tentang Indra dan Gracio
Kabar Shani dan Gracio berpacaran sudah terdengar begitu ramai di sekolah, banyak yang mendukung karena keduanya sama-sama good looking dan pastinya good rekening. Tapi tidak dengan Indra yang saat ini baru saja mencalonkan diri nya sebagai ketua osis. Bukan rahasia juga kalau Indra memang menyukai Shani terlihat dari kegiatan osis manapun Indra akan selalu ada disamping Shani. Dan seperti yang tidak diingikan terjadi kalau Shani sudah lebih dulu menjadi pacar seorang Gracio.
Entahlah saat itu Indra dibutakan oleh rasa cinta dan ambisi untuk memiliki Shani, sampai dia berbuat hal yang tidak patut dilakukan oleh calon ketua osis. Sore itu setelah acara kegiatan sekolah Indra melihat motor Gracio masih terparkir, motor sport berwarna hitam legam. Indra dengan gelap mata berbuat hal yang dapat membahayakan keselamatan Cio, dan yang ada dipikiran Indra saat itu adalah dia tidak suka dengan Gracio karena bocah itu terlalu arogan dan sombong padahal tanpa diketahui Indra, Gracio bersikap seperti itu hanya pada dirinya saja dan anggota osis lainnya.
Sesaat kemudian, benar saja Gracio yang tidak menyadari rem motornya sudah tidak berfungsi padahal melajukan dengan cukup kencang dan terjadilah kecelakaan yang cukup serius.
Dan apa yang membuat Gracio begitu membenci Indra adalah ketika Indra melintas didepannya namun sama sekali tidak menolong nya.
"Cio, ini yang lo dapetin Ketika lo udah ngambil Shani dari gue" Ucap Indra tepat di hadapan Cio yang masih meringis kesakitan karena kaki nya tertimpa motor besarnya sementara jalan yang dilewati saat ini cukup sepi dan jarang sekali ada pengendara yang lewat.
"To-longg" Lirih Cio memasang wajah kesakitan, tapi Indra tetap membiarkan Cio dan tersenyum mengejek.
"Gue bisa bikin lo lebih parah dari ini Cio" Kata-kata Indra sebelum akhirnya memilih pergi dari hadapan Cio tanpa ingin membantu sedikit pun.
Dan Cio baru tersadar bahwa yang melakukan ini adalah Indra orang yang jelas-jelas dia tau bahwa Indra adalah saingannya untuk mendapatkan Shani.
Sejak saat itu Cio hanya merahasiakan sendiri bahwa orang yang membuatnya celaka bahkan cidera Panjang adalah calon ketua osis yang didambakan banyak siswa, tetapi tidak untuk Gracio.
*****
Akhirnya bel telah berbunyi menandakan bahwa pelajaran telah usai, para murid pun membereskan buku-bukunya dan kembali dimasukkan kedalam tasnya. Sama yang dilakukan Gracio adalah merapikan bukunya, setelah selesai dia langsung bergegas keluar dari kelasnya. Boby yang melihat Gracio telah keluar langsung buru-buru mengejar Gracio.
"Cio,, gue nebeng lo yah" Kata Boby sambil menunjukan cengiran khasnya.
Gracio pun mengangguk.
Mereka berdua pun akhirnya berjalan bersama menuju parkiran, dan kebetulan hari ini Gracio membawa mobil jadi parkirannya juga agak sedikit jauh dibelakang. Dan setelah sampai Gracio langsung masuk kedalam mobilnya dengan diikuti oleh Boby. Gracio melempar tasnya ke jok belakang mobil, setelah itu memakai seatbelt dengan cepat. Melihat Gracio yang diam seperti ini bagi Boby adalah hal biasa apalagi kalau sudah berantem dengan Shani jadi wajar saja, namanya juga abege labil.
Mobil pun bergerak meninggalkan lingkungan sekolah.
Sementara Shani yang melihat Gracio sudah pergi hanya bisa menghela nafas pasrah, masalah yang tadi saja belum selesai ditambah lagi dengan yang baru, saat Gracio melihatnya berbicara dengan Indra dengan jarak yang begitu dekat. Dia pun keluar dari kelasnya dan berjalan untuk pulang, dia juga sudah menelepon supir untuk menjemputnya. Saat keluar dari gerbang sekolahnya Shani sudah melihat supirnya telah menunggu di samping mobilnya, Shani pun berjalan menuju mobilnya yang tidak jauh dari gerbang sekolah, dia pun segera masuk kedalam mobil miliknya. Apalagi saat ini cuaca sedang sangat panasnya jadi dia pun tak ingin berlama-lama dengan diluar.