Chapter 13

1.2K 101 8
                                    

"Kak Citra mana Gre? " tanya Shani ketika keduanya memasuki rumah besar dan mewah milik keluarga Gracio.

"Masih dikampus kali, soalnya pas aku pulang juga dia belum dateng. " Gracio menarik Shani untuk duduk diruang tengah bersamanya. Sepertinya Gracio memang benar-benar merindukan kekasihnya itu, karena baru saja Shani duduk dirinya langsung memeluknya begitu erat, menenggelamkan wajahnya pada bahu Shani.

Shani terkekeh melihat tingkah Gracio yang manja seperti ini, tak menampik dirinya juga merindukan Gracio yang manja. Shani menaruh tangan kanannya kebelakang kepala Gracio menarik lembut untuk semakin didekapnya, dia juga mencium puncak kepala Gracio. Dan dapat dia rasakan Gracio tersenyum dalam pelukannya.

"Kangenn... "Bisik Gracio lirih pada Shani seolah mengadu.

"Aku juga sayang... "

"Gimana kemarin acaranya? Seru? " tanya Gracio yang semakin mendekatkan tubuhnya pada Shani dan melingkarkan tangannya di perut Shani.

"Enggak seru, soalnya enggak ada kamu" Ucap Shani manja. Sesekali dia mengelus rambut Gracio yang sudah mulai tumbuh panjang.

Gracio terkekeh geli.

"Lagian kan nggak keburu sayang tadinya mau dateng tapi pas jalan pulang macet banget"

Shani mengangguk-anggukan kepalanya, dia juga mengerti bagaimana jalanan Bandung-Jakarta saat musim liburan tiba.

"Nanti potong rambut ya, udah mulai panjang nih. Biar rapih juga" Kata Shani membelai rambut Gracio dengan sayang.

"Iya nanti potong, tapi kamu temenin yah" manja Gracio sambil membenamkan wajahnya pada caruk leher Shani.

Shani dengan senang hati memeluk kekasihnya yang sangat manja ini, namun terbesit rasa bersalah dihatinya karena berani menghianati kekasihnya. Bukan, mungkin belum dikatakan menghianati tapi dia berani bermain sedikit dibelakang Gracio. Setelah ini dirinya memang harus lebih tegas kepada Vino, menurutnya laki-laki itu sudah menjadi masa lalunya dan sekarang masa depannya adalah laki-laki yang sekarang berada di pelukannya ini.

"Tadi habis kemana? Kaya nya rame banget" tanya Gracio

Shani sedikit tersentak dengan pertanyaan Gracio, tetapi dirinya langsung bisa menguasai kembali.

"Oh tadi lagi ke taman, kan ada kaya pasar-pasar gitu" jawab Shani tidak berbohong

"Sama siapa? Kok nggak ngajak aku? "

"Sendiri sayang, lagi pengen aja tadi. " Ucap Shani terpaksa berbohong.

"Malam ini nginap yah sayang, dirumah cuma ada aku sama Kak Citra aja. Oya sekalian nanti malam juga mau jalan bareng sama anak-anak, kamu temenin aku yah? " Gracio pun melepaskan pelukannya dan beralih menatap Shani dengan wajah penuh memohon. Membuat Shani terkekeh melihat ekspresi wajah Gracio yang seperti anak kecil, membuat Shani mengangguk dan tersenyum.

"Aku cinta kamu Shan, jangan tinggalin aku" Lirih Gracio menatap mata Shani begitu dalam, dia semakin mendekatkan wajahnya dan pandangannya terkunci pada bibir Shani yang sedikit terbuka. Dia semakin mendekat dan membiarkan bibirnya menempel dengan bibir Shani.

Gracio membiarkan sejenak bibirnya hanya menempel dan merasakan sensasi kupu-kupu dalam perutnya berterbangan. Terlihat Shani sudah menutup matanya dan membiarkan Gracio untuk menggerakan bibirnya.

Gracio melumat bibir kekasihnya pelan, menghisap secara bergantian dan ia menyukai rasa bibir Shani yang begitu manis. Candu.

Gracio masih melumat bibirnya dengan lembut dan Shani pun dengan canggung membalas lumatan kekasihnya dan ia membiarkan ketika Gracio mulai bergerak dengan kasar dan tidak sabaran. Gracio menahan tengkuk Shani untuk semakin memperdalam ciumannya dan tak membiarkan satu detik pun ciumannya terlepas.

Shani mengalungkan tangannya ke leher Gracio dan meremas kepala belakang Gracio dengan sensual, dia melenguh ketika Gracio menggigit bibir bawahnya dan lidah Gracio menerobos masuk untuk mengabsen yang ada didalamnya.

Tangannya pun tak tinggal diam dan mulai menangkup dada kiri gadisnya, Shani terkejut tapi tetap saja membiarkan Gracio melakukan aksinya. Toh dia juga menyukainya, apalagi Gracio yang bernafsu seperti ini.

Ciuman Gracio berpindah ke leher jenjang Shani, dia menciumnya dengan tergesa bahkan kini dia mengangkat tubuhnya dan sedikit menindih tubuh Shani yang masih terduduk di sofa. Beruntunglah keadaan rumah Gracio yang sepi semakin membuat Gracio leluasa mencumbui kekasihnya.

Gracio sesekali mengigit leher Shani dan menimbulkan bekas merah yang kontras dengan warna kulit Shani, dia menandai Shani menjadi miliknya. Tangannya pun mulai meremas dengan gemas dada Shani yang kini sedikit membusung minta diperhatikan. Dan Gracio meremasnya dengan tidak sabaran sambil terus mencium leher kekasihnya, memberikan tanda disetiap incinya.

Shani bisa merasakan ada sesuatu yang menegang dibalik celana Gracio dan itu menekan pahanya.

"Akh, Gracio... " desah Shani ketika Gracio semakin meremas dadanya, dan kini membuka kancing kemeja Shani dan semakin gencar memberikan ciuman kepada gadisnya.

"Kamu... Tegang Sayang, ahh" ucap Shani diiringi desahan karena semakin merasakan milik Gracio menegang dibawah sana.

Gracio sengaja menggesekan miliknya dipaha Shani dan semakin membuat Shani melenguh nikmat, dia bahkan semakin memeluk punggung lebar Gracio dan membiarkan kekasihnya bergerak sesukanya. Dan Shani merasakan begitu basah dibawah sana.

Gracio melepaskan ciumannya dan menatap tepat manik mata kekasihnya, dia seperti tiba-tiba terbakar nafsunya sendiri. Dan berniat untuk menyudahi semuanya belum saatnya dia melakukan hal lebih kepada kekasihnya.

Namun, tiba-tiba Shani menggeleng penuh arti dan menahan Gracio yang hendak beranjak dari tubuhnya.

"Kamu udah terlanjur tegang sayang, dan itu pasti sangat sakit." ucap Shani mengelus rahang kokoh Gracio, dan sedikit mengecup nya. Berusaha untuk memancing Gracio Kembali.

"Ngga papa aku bisa sendiri sayang. " Gracio kembali mengecup bibir Shani dan melumatnya. Dia pun beranjak dari tubuh Shani dan duduk disamping Shani kembali.

"Shan, aku ngga mau ngerusak kamu. Aku hanya mau melakukannya saat kamu sudah menjadi milikku seutuhnya" Lirih Gracio dan masuk ke dalam pelukan Shani. Dia kembali menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Shani.

"Terimakasih Gre dan Maaf"


*****


Sabar ya, kebanyakan job di luar kota jadi lupa update.

23/03/2022



A Gracio Story: Your Complicated PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang