Chapter 10

1.3K 111 11
                                    

Shani kini sedang berada di supermarket dekat perumahannya, dia ingin membeli beberapa minuman dan snack. Setelah dia mendapatkan apa yang dia inginkan dia berjalan menuju kasir untuk membayar belajaan nya, sambil menunggu kasir menghitung belanjaannya Shani melihat-lihat orang-orang berlalu lalang diluaran sana dan saat itu juga dia menangkap seseorang yang tengah berdiri sambil menatapnya. Shani memicingkan matanya untuk memperjelas pandangannya, dia melihat seseorang mengenakan jaket berwarna biru dibalut dengan kaos berwarna putih dan mengenakan jeans berwarna hitam panjang, tidak lupa kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Vino.

Shani pun keluar setelah selesai membayar belanjaannya, dia berjalan santai melewati laki-laki tersebut tidak memperdulikan bahwa sejak tadi sebenarnya laki-laki itu menunggunya. Ketika melihat Shani pergi, Vino pun langsung mengikuti Shani yang tidak menoleh sedikit pun kearahnya.

"Shan tunggu..." Vino menahan lengan Shani tapi langsung ditepis kasar oleh Shani.

Shani tetap berjalan dan tidak memperdulikan Vino.

"Shan.." panggil Vino berjalan kearah Shani dengan cepat dan langsung menghadang Shani dengan berdiri di depannya.

"Mau apa lagi Vin..?" tanya Shani dingin

"Aku mohon kali ini aja kamu turuti kemauan aku Shan, aku pengen jelasin sama kamu sekarang juga..." Vino masih berusaha untukmenjelaskan nya kepada Shani, dia tidak akan berhenti sebelum Shani mendengar penjelasannya dan memaafkannya. Tapi sepertinya Shani benar-benar tidak ingin berbicara dengannya.

"Untuk apalagi sihh, aku udah bilang sama kamu aku gak mau denger apapun dari kamu,,"

"Shan untuk kali ini biarin kita bicara dulu dan dengerin aku, aku janji kalo aku udah jelasin semua sama kamu, aku gak akan ganggu kamu lagi, aku mohon,," Shani menatap Vino dengan lekat, dia juga sadar dia tidak bisa berlari terus menerus, dia juga harus memberi kesempatan kepada Vino mau gimana pun dia harus tau apa yang sudah terjadi 2 tahun lalu. Shani menghela nafasnya dan sedetik kemudian akhirnya Shani mengangguk. Membuat senyum Vino merekah.

"Kita bicara ditaman depan komplekku aja..." ajak Shani pada Vino, dia berjalan terlebih dahulu diikuti dengan Vino yang ada dibelakangnya. Menatap punggung gadis yang sampai sekarang masih sangat dia cintai

Entah kenapa dia hanya bisa melihat Shani dibayangannya, dia tidak bisa berpaling dari Gadis dihadapannya ini.

Mereka berdua telah sampai ditaman komplek, dan keduanya memilih untuk duduk dibangku kayu yang tersedia disitu, menghadap air mancur. Untuk beberapa saat kedua saling diam, Shani dan Vino sama gugupnya sebab mereka sudah lama tidak sedekat ini.

"Shan.." panggil Vino membuka suaranya setelah cukup lama saling diam.
"Sebelumnya aku minta maaf selama dua tahun lalu aku hilang gak ada kabar sama kamu, aku gantungin hubungan kita tanpa ada kejelasan."

"Langsung aja Vin.." Vino pun menghela nafasnya ketika Shani berbicara sedingin itu, menurutnya Shani bukanlah gadis seperti ini namun kembali lagi alasan Shani berubah seperti ini adalah karna dirinya sendiri.

"Papa ku sakit, Kanker otak stadium lanjut. Dia harus menjalankan kemotrapi dengan rutin saat itu..." Shani menoleh kaget ke arah Vino yang kini memandang lurus pada air mancur tersebut.

"Dokter nyaranin buat bawa papah berobat di Jepang karena disana peralatan dan kondisinya lebih memadai, saat itu papa gak mau untuk pergi dari sini tapi mamah maksa papa buat mau berobat disana dan sampai akhirnya papah mau dibawa kesana dengan syarat anak-anaknya juga harus ikut..."

Shani menatap Vino dengan lekat yang ada disampingnya, masih mendengar kelanjutan cerita dari Vino.

"Dan tepat saat itu adalah hari kelulusan sekolah kita dulu, mamah nyampein itu semua sama aku awalnya aku akan nolak tapi karena aku juga anak pertama dan laki-laki aku juga ngerasa punya tanggung jawab dengan keluarga setelah papah. Mamah jelasin semuanya sama aku tentang penyakit papah, aku kaget sangat kaget karna yang aku lihat selama ini papah baik-baik aja..."

A Gracio Story: Your Complicated PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang