1 ❣

127 11 0
                                    

Hai Aku Prasesya Alexandria biasa disapa dengan Sesya atau Syaa, tubuhku mungil dengan rambut sebahu tak lupa dengan poni yang membuat kesan imut. Hari ini aku ke sekolah baru setelah lulus dari junior high school. sekarang aku sedang bersiap-siap pergi ke sekolah dengan seragam baruku. Dulu semasa di sekolah dasar aku pernah melihat murid menengah atas dengan seragam ini, ingin sekali aku mengenakan seragam ini sejak dulu.

aku berdiri di depan cermin melihat pantulan diriku yang memakai seragam sekolah, aku dengan bangga aku memakai jas berwarna hitam dengan lambang sekolah decelis akademi di bagian saku, dan juga dasi yang berbentuk pita dengan motif garis berwarna merah dan biru .

hari ini aku akan memasuki kelas baru kelas 10 di Decelis akademi Terimakasi Tuhan sekarang aku bisa bersekolah di sekolah yang sangat ku impikan sejak dulu.

" ma pa sesya pergi ke sekolah dulu ya" aku berpamitan dengan kedua orang tuaku, lalu bergegas pergi ke sekolah dengan diantar oleh supir pribadi keluargaku.

-hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di sekolah. Sekarang aku berdiri di depan gerbang sekolah, disini sudah banyak murid yang berdatangan aku melihat banyak murid yang jalan kaki, diantar orang tuanya dan ada juga yang menggunakan kendaraan sendiri.

sekolah ini amat sangat besar seperti kerajaan bangunannya yang terlihat kuno Sebelum aku melangkahkan kaki ke dalam sekolah, dari kejauhan aku melihat temanku yang sedang berlari ke arahku namanya Jisel, Jisel Abighail dan aku biasa memanggilnya dengan Jiji. Dia sedikit tomboy, dan tentunya ceria dia seperti matahari. Kami berdua dulu selalu satu kelas sejak SMP, sampai sekarang jiji menjadi teman dekatku. jangan bosan dan selalu bersama ku ya ji.

Kami berdua berjalan menuju papan pengumuman, Setelah sampai tujuan aku mencari namaku juga jisel dan ternyata kita berdua satu kelas lagi. aku melihat Jiji melompat kegirangan dengan kedua tangannya menggenggam tanganku, beruntunglah aku sekelas dengannya lagi kalau tidak aku tak tahu harus bagaimana, mungkin duduk di kelas sambil bengong atau baca novel saja karena belum mengenal siapa-siapa dan aku ini anakny sangat malas bergaul . setelh itu kami berjalan ke kekelas, kelasnya terletak di ujung dekat ruang Membatik.

aku tersenyum saat memasuki kelas, Di dalam sudah ada beberapa yang datang , aku mlihat ada yang bingung cari tempat duduk, ada yang berbincang-bincang dan bercanda, mungkin mereka sudah mengenal satu sama lain. Mataku terus mencari tempat duduk yang kosong dan pas sekali tempat duduk di dekat jendela masih kosong jadi aku akan duduk di sana.

" Ga nyangka kita berdua satu kelas lagi satu sekolah lagi pula lo ga bosen kan sama gue terus dari dulu loh sya"

" ya engga lah kenapa bosen temanku kan cuman kamu "

" eh sya siapa tu"ucap jisel tiba-tiba saat tidak sengaja melihat ke arah pintu kelas.

Jiji menepuk bahuku dengan berbisik, seakan menanyakan siapa seseorang yang ada di depan pintu masuk kelas. Ya, dia melihat mantanku Satya yang sedang berjalan ke arahku. Aku menghela nafas, dan benar ketika aku melihat seseorang di dekat pintu kelas aku cukup terkejut, ternyata diabersekolah disini juga sama sepertiku.

Dari dulu aku selalu berusaha menghindari nya tapi takdir berkata lain, kita dipertemukan kembali. DiaSatya, Satria Adyatama. Dahulu kita pernah menjalin hubungan hampir sekitar satu tahun dan berakhir, karena dia kedapatan berkencan dengan perempuan lain di sekolahnya . Saat itu kita berdua menjalin hubungan jarak jauh, kita pun juga jarangbertemu ya jadi begini lah. Mungkin perasaanya kepadaku belum seratus persen suka atau bisa dibilang denial. Aku juga tak tau kenapa aku dulu suka dan bilang kalau aku suka padanya. Seharusnya aku dulu tidak bilang itu mungkin kisah percintaanku tak seperti ini. Aku sungguh menyesal .

" ah kenapa takdirku begini kok ada dia si ku pikir dia daftar di sekolah lain taunya disini" batinku sambil melirik Satya

" Ji ayok keluar jalan-jalan atau cari kakel cogan" dengan tatapan datar ke satya aku berjalan keluar kelas tanpa mempedulikan keberadaannya yang hampir saja sampai ke meja ku. aku melihat dari luar kelas dia juga menatapku dengan wajah bingung.

We Meet Again || Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang