Satya memakirkan motornya di depan mini market. dengan tergesa-gesa menuju kearah permukiman warga yang cukup sepi.
"AAHKKK LEPASIN GAK "
Di tengah jalan Satya mendengar jeritan perempuan dari arah gang yang gelap. Satya tau betul tempat ini, disini markas kelompok geng sekolah waiji berada. Mereka adalah musuh Satya ketika SMP dulu.
Satya memasuki gang gelap dan minim cahaya, di sana ia melihat aura yang di ikat di kursi dan dibelakangnya ada sekelompok orang dengan seragam SMA waiji.
" AURA.. "
" hai satya sudah lama kita tak jumpa apa kabar? " ucap haru ketika melihat satya datang menghampirinya.
"HARU LEPASIN Satya tolongin gue" aura memberontak tapi usaha nya sia-sia ikatan ini sangat kuat.
" haru mau Lo apa si lepasin aura sekarang " Satya berucap sambil mencengkeram kerah seragam haru.
" CK tidak semudah itu Gara-gara lo dia jadi jauhin gue "
Bughh..
Satu pukuluan melesat di pipi haru. Haru tersungkur lalu balik menyerang Satya.
"Sialan"
" SATYA.." teriak seseorang dari belakang. Satya menoleh kebelakang melihat siapa yang memanggilnya.
" You oke " tanya jaan dan di balas anggukan Satya.
" Wah seru nih sahi jaga dia " sahi menganggukkan kepalanya dan menatap wajah yang cantik dan seksi pada saat lalu berjalan ke arah Aura, gadis itu terus memberontak menatap sahi dengan tatapan yang mengerikan.
" Lepasin ga brengsek "
Di depan pertarungan sudah dimulai Semua sibuk berkelahi, saling memukul, saling menendang tanpa ampun. Disela perkelahian seorang perempuan tiba-tiba berteriak.
"STOP KALIAN SEMUA BERHENTI "
Perempuan itu aura. Gadis itu sudah bebas dari tali yang melilit tubuhnya.
" Brengsek gimana caranya dia bisa lolos" batin haru.
Satya menendang punggung haru dan haru jatuh tersungkur.
" Aura Lo gapapa ?"
" Gapapa " Satya membawa aura menjauh dari haru.
" Cih Lo belum berubah ternyata oke Satya "
" ingat ini kalau Lo Masi Deket Deket sama cewe gue, gue langsung kirim foto ini ke sesya oke selamat tinggal" sambil berucap haru berjalan menjauhinya.
"Bos Misi berhasil " Dengan pesan suara Haru mengirim pesan kepada seseorang.
__________________
paginya di lorong sekolah sesya terkejut melihat muka Satya dan kawan-kawan nya yang penuh luka."Satya Lo berantem lagi ya sama haru ? "
"Eum iya "
"tuh kan lo udah dibilangin ngeyel juga ya, udah diobatin belum?"
"belum hehe, udah lah palingan bentar lagi sembuh"
"bandel banget si" sesya menarik tangan satya menuju uks kemudian ia mengambil obat dan mengoleskan di pipi satya yang memar.
"Ah Pelan jangan kenceng kenceng nekennya " Satya meringis saat sesya mengoleskan obat ke lukanya.
" Gue udah pelan ini diem "
Tanpa sadar jarak muka mereka berdua sangat dekat. Jantung yang semula berdegup dengan normal menjadi sangat cepat ketika salah satu dari mereka menyadarinya.
"Eh maaf "
" E..Eh iya se "
" Jantung gue Lari marathon semangat jantung semoga menang " ucap sesya lirih seraya menaruh obat ke dalam kotak p3k.
" ayok balik "
" eum Ayok Buruan se aku ada mapel Pkn gurunya galak lagi "
" hahaha ayok lah"
mereka berdua keluar dari uks dan sesya juga tak lupa menutup pintunya.
__________________
Di hari Sabtu di cafe Orion yang sepi lantaran cafe nya tutup. Dan hanya orang tertentu yang tiap harinya boleh mengunjunginya.
" Kalian udah di kasi tau belum sama wali kelas katanya rencana kelas 11 Sebelum UAD study tour ke Dufan tapi gue gatau kapan."
" Kok ke Dufan si kenapa ga ke Bali "sahut Hana
" Entahlah virus nya aja juga udah ilang gurunya ga asik dah "
"Ke Dufan ya? ah ga seru gue SMP kesana walaupun sekali tapi gue udah bosen " ucap sesya lalu mengambil sepotong buah semangka "kak Ian ada garem ga kak"tanya Sesya Ke pemilik Cafe orion.
" mana ada semangka di cocol garem se " balasnya
"Gatau tu si Riki oh iya Riki kemana dah? "
Tepat setelah sesya mencari Riki anaknya datang dengan membawa Koran.
" Nih koran udah ada gue tadi malak ke tetangga dan hampir aja kena gebuk "
" ayok bikin keburu sore" ajak Jisel.
Cafe Orion sangat berantakan sekarang, yang punya juga tidak marah kalau cafenya barangtakan.
Pukul 10 siang." Ah gilaa panas banget cuaca belum jadi pula kerjaanya " Sean dan Riki mengeluh seraya mengipas kipas lehernya.
" Kak Ian nyalain AC nya dong " pinta Sean
" Di bilang AC nya rusak belum di perbaiki "
" Cafe bagus kok AC rusak beli baru lah kak" sahut Riki. Ian yang mendengar Riki mengatakan itu hanya menggaruk lehernya ga tidak gatal.
" Eum oke besok dah." "Duit tabungan ku habis kalau beli AC baru mana buat beli mobil baru" batin Ian dan langung melesat pergi ke dapur.
" Aura kenapa kalau diajak main nolek mulu ya?" celetuk Hana.
" Gatau eh se katanya lo Ajak Satya mana dia? " tanya Sean dengan penuh penasaran.
" Jangan jangan Satya sama aura kencan " celetuk Sean lagi lalu mendapat tatapan tajam dari temannya.
" Mulut tu di jaga Sean " Hana melempar kacang ke mulut Sean.
" engga dia mungkin Satya katanya ke neneknya." balas Sesya.
"se Liat ini " Riki menyodorkan ponselnya tepat di deoan Sesya.
dan dirinya sangat-sangat terkejut karema di foto itu menampakan kan calon kekasihnya dan sahabatnya Aura.
" wah parah se lo di bohongin" Ucap Jisel.
" Hah berarti bener dong mereka berdua ada apa apa guys besok kita labrak bareng bareng " Sahut Hana.
"Jangan mending bicara baik-baik " sara Ian.
Sesya terdiam sambil memandangi foto di ponsel Sean. Mood nya seketika buruk ingin rasanya dirinya menapar dua orang itu sekarang.
"Gue mau bicara sama Satya "
Sesya hendak pergi menemui Satya tapi kak Ian mencegahnya dan berkata.
" Se besok aja jangan sekarang mood lo lagi jelek nanti mall nya roboh"
" masa iya mereka kencan Aaah padahal Satya udah janji" ucap sesya sedih.
" Ah gue mau pulang ayok pulang " ucapnya setelah itu ia keluar cafe. Karena ada kurang sesuai kembali lagi
" Kenapa balik ? " Tanya kak Ian
" Pesanan mama sama kak Haikal mana ? "
" Pesanan ? Loh iya bentar gue buat dulu "
"Lah belum di buat " balasnya dengan memiringkan kepalanya memandang Ian dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Meet Again || Complete ✓
Teen FictionKamu percaya Takdir ? Ini Takdir Aku bertemu dengannya lagi setelah 3 Tahun Kami berpisah dan Di pertemukan kembali di Sekolah menengah Atas. Aku sebenarnya sangat terkejut tapi aku pasrah dengan takdir ku . Banyak rintangan yang kami lewati, Dul...