17❣

19 1 0
                                    

Seminggu sudah setelah bersenang-senang Study tour. pada hari minggu pagi Seorang gadis cantik duduk di teras menunggu temannya datang. Sambil menunggu gadis itu memakai sepatu dah memakan kentang goreng.

" SE ayok " ucap seseorang dari balik gerbang rumahnya.

" Ma.. pa sesya pergi dulu ya" tidak ada sahutan mungkin orang tuanya sedang bersih bersih di belakang rumah.

"Ji aura mau ikut ga ? "Tanya sesya

" Ga dia katanya ada urusan "

" Ga seru ah gue ajak Satya katanya dia juga ada urusan,urusan apa si "

" Entahlah eh ayok berapa putaran ni "

" Mending stretching dulu deh "

"1..2..3.."

"Sesya jisel " merasa ada yang memanggil mereka berdua,dengan terpaksa menghentikan kegiatannya.

" Hai Sean Hana mau jogging kan atau mau jajan Lo pada "

"Jogging lah ji ayok "

Di lapangan yang begitu banyak orang yang melakukan jogging, tidak hanya jogging si ada juga yang bermain bola sepak,bola voli dll.

Jam sudah menunjukan pukul setengah 9. lelah lapar dan haus melanda sesya dan 3 temannya, karena mereka sudah mengitari lapangan hingga 6 kali. Seperti biasa mereka sehabis olahraga terus jajan.

"Guys tunggu sebentar eumm aku mau beli itu " sesya menunjuk ke arah penjual bakso. Makanan itu adalah favoritnya sampai penjualnya pun sampai hafal.

"Lo ini apa ga bosen beli itu Mulu ?" Tanya Sean dengan gestur muka yang kehernan.

"Ga bosen lah ini enak apa lagi kuahnya mirip tomyum asem asem gimana gitu" sesya kembali memakan baksonya dan menyeruput kuahnya. "Eh habis ini ke jembatan atas mau ga? enak tau disana sepi tapi banyak nyamuk"

" Boleh cepet habisin eh aku mau beli minum dulu"

" Jangan lama-lama ji" jisel memberi gestur "ok" ke arah Hana.

*
*

Disini sekarang mereka berada, di jembatan atas yang di bawahnya terdapat kendaraan yang berlalu lalang.

"Eh lucu banget ga si kemaren gue liat kucing masuk got eh badannya jadi item semua ahahaha" Sean melontarkan ??

Saat mereka asik tertawa sesya seketika diam mematung melihat kearah depan.

" Satya aura " ucapnya lirih. Pemandangan di depannya sungguh buat hatinya terluka. Bagaimana tidak calon pacarnya dan sahabatnya asik bercadan bahkan memeluk satu sama lain.

Tanpa pikir panjang sesya menghampiri mereka berdua dengan perasaan kecewa dan juga amarah.

Plakk

Satu tamparan melesat di pipi kanan aura. Aura kesakitan dia memegang pipinya dan Satya yang melindunginya.

"ini ya urusan yang penting banget sampai g bisa ikut kita jogging ternyata kalian diam diam berduaan di daerah sepi Tan pa sepengetahuan ku "

" Se nanti ku jelasin

Sesya mencengkram baju aura dan berucap" Ra gue paham sekarang kenapa Lo deketin gue karena mau deketin calon pacar gue ya " sesya mendorong aura hingga jatuh.

" Kalau iya kenapa ? Gue mau Satya jadi milik gue dan gue berhasil " aura bangkit tapi dia jatuh lagi karena sesya mendorongnya lagi.

Sesya menumpahkan minuman ke muka aura dan dengan sekuat tenaga aura mendorong sesya hingga jatuh.

"Aahh sialan "

sesya bangkit dan berucap "Satya janji Lo dulu gimana yang katanya gak akan deketin cewe lain lagi selain gue " sesya menatap Satya dengan mata yang berkaca-kaca.

" SE nanti ya aku jelasin yuk pulang"

" Udah kalian lanjutin aja PACARANNYA gue mau pulang" sesya berucap dengan menekankan kata' pacarannya''. Satya tiba tiba memeluknya dia ingin mengatakan kalau sesya salah paham, tapi mulutnya tidak bisa berucap seakan ada yang mengucinya.

" Satya kau pilih gue apa aura " sesya menatap tajam ke arah Satya.

" Satya kalau kau pilih sesya gue bunuh diri " aura seketika mengeluarkan pisau lipatnya dan mengarahkan ke arah lehernya.Yang lain tentu saja terkejut senekat ini aura ingin mendapatkan Satya sampai ingin bunuh diri.

" Ra buang pisau itu Ra please " satya berteriak memohon supaya aura membuang piasu itu. melihat aura ingin melukai lehernya, satya tiba-tiba merebut paksa pisau di tangannya.

" Satya katakan kalau Lo pilih gue " satya tidak menjawab dengan sekuat tenaga ia merebut pisau itu dan berakhir dirinya yang terkena tusukan.

"SATYA" semua orang berteriak , disana aura merasa ketakutan di tangannya membawa pisau yang berlumuran darah. " gak bukan gue yang nusuk " ucapnya sambil berjalan mundur dengan tuuh yang gemetar.

"sean cepet panggil ambulan "

sean menghungi ambulan tapi tidak ada jawaban disana. cowo itu terus menghubungi ambulan setelah 10 menit dia mendapat jawaban dan katanya ambulan akan segera datang.

" INI SEMUA GARA-GARA LO TAU GA DASAR PEMBUNUH " Sesya berdiri dan langsung memukul aura. aura hanya diam tidak membalas.

"AHKKKK DIAM AKU BUKAN PEMBUNUH DIAM KALIAN DIAM " Traumany kambuh Aura mengacak-acak rambutnya frustasi sambil menangis.

Beberapa menit kemudian ambulan datang dengan segera Satya di bawa masuk dengan bantuan Sean.

*
*

Di rumah sakit sesya terus menerus menangis melihat keadaan Satya yang sempat tak sadarkan diri.

" Se udah ya Satya pasti sembuh dia kuat"

" Hikkss Satya "

" ortu Satya dah di kabarin belom "

" Udah tadi gue udah telepon dan katanya bentar lagi kesini "

Dan benar tidak membutuhkan waktu lama orang tua Satya datang dengan raut wajah yang khawatir.

" Dimana anak saya ?" tanya mama Satya.

"Di ruang operasi Tan "

"Aura jahat sesya ga suka " sesya masih menangis di pelukan jisel.

"SE Satya kuat kok berhenti nangis ya" sekarang gantian mama Satya yang menenangkan nya.

Pintu ruang operasi dibuka keluarlah seorang dokter dengan pakaian operasi.

" Dok gimana kondisi anak saya " tanya tuan adyatama.

" Kemungkinan anak anda akan mengalami koma atau masa kritis berkepanjangan dan membutuhkan perawatan medis yang intensif "

Nyonya Adyatama hampir terjatuh jika sesya tidak menahan tubuhnya. Semua orang sedih terlebih sesya gadis itu Sangat sedih dan marah terhadap Aura.

We Meet Again || Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang