15❣

10 0 0
                                    

Sekolah memilih Dufan untuk hari kedua study tour. Kata guru biar murid bersenang senang Dahulu karena tahun besok otaknya akan bekerja keras.

Pagi ini jam 9 seluruh siswa berkumpul di depan penginapan mendengarkan guru menerangkan intruksi kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan.

Sesya sudah tidak sabar dia ingin sekali menaiki semua wahana yang ada di sana. menaiki roller coaster yang dulu dirinya tidak sempat mencobanya.

"okey anak anakku semuanya sudah ga sabar kan kalian silahkan naik bus masing-masing ingat mohon antri jangan tergesa gesa" ucap salah satu guru.

sebelum masuk bus aura bilang ke sesya " sesya lo mau sama satya kan  gue duduk di belakang aja "

"Eh iya terimakasih" tanpa pikir panjang dengan perasaan yang senang tentunya sesya masuk kedalam bus dan duduk di kursi. " ya iya lah gue mau duduk sama satya orang dia calon gue " batin sesya ketika duduk di kursinya.

" eh se kok kamu duduk disini "satya datang dengan raut wajah yang bungung.

" iya gue duduk sini  ga boleh? eum ya yaudh RAA"

" okee Maaf "

" maaf..maaf nanti  diulangi lagi " batin sesya seraya merotasikan matanya lalu melihat ke arah luar. 

Di tempat tujuan

" aaahk berapa tahun gue ga kesini "  teriak sean ketika turun dari bus.

" lo kaya anak kecil dah " sean tidak peduli cowo itu malah menjulurkan lidahnya sambil setengah berlari menjauhi hana.

ketika masuk sudah di suguhkan oleh berbagai macam wahana yang bermacam macam. sesya , gadis itu tak henti hentinya mencoba wahana yang ekstrim mulai dari roller coaster yang relnya rendah dan  beralih yang tinggi .

" se.. sayang.. istirahat aoa ga capek kamu " minta satya.

" gak nanti aja , nanti kalau istirahat waktunya habis sesya ga bisa cobain wahana lain" balasnya dengan raut wajah yang cemberut.

" aku aja capek okey tapi ke yang tenang-tenaang aja ya kaya taman boneka  "

" aku bosen antrinya juga lama "

" yaudh kemana-" bicaranya terputus lantaran sesya menariknya ke suatu tempat.

"kora kora ayok disana "

satya hanya pasrah dirinya sebenarnya takut sesya ingin menaiki wahana itu dengannya dan duduk di paling pojok.

di sana tidak cuman mereka berdua ada sean, jisel aura, kemana hana? hana dia tidak ikut karena kakinya terluka akibat tidak hati-hati saat berjalan.

hari mulai sore waktu bersenang senang sudah habis  saatnya pulang. 

di penginapan pukul 9 malam. sesya dan teman-temannya asik mengobrol membahas semua hal yang mereka alami. tiba-tiba seseorang mengetok pintu secara pelan.

" udah malem siapa yang ngetok pintu "

" masa si ada hantu "

" AAKKK" pintu terbuka semua orang teriak.

" lebay banget dah lo pada lo kira gue setan apa?"

dia sean yang menyebabkan satu kamar ketakutan. lihat lah dirinya sedang memakai masker berwarna putih dan piyama juga putih pantas saja semua orang berteriak.

" lah lo se nagapain ke sini disini buat cewe lo ke lantai atas sana " cibir jisel

" gada temen ngobrol " balasnya

" lah si riki kan ada "

" di culik gebetan lo se  " 

Saat sean ingin duduk bergabung dengan mereka hana menyeletuk " ketauan guru habis Lo "

Seketika Sean berdiri sambil cemberut sambil keluar kamar.  " ah ga seru "

"Haha Sean Sean"
Semua tertawa ketika cowo itu menutup pintu .

" ahh kepala ku " aura tiba-tiba meringis merasakan kepalanya yang pusing.

" Akk jangan duluu okey aura Lo tenang " aura berbicara sendiri menenangkan dirinya.

"STOP" teriakan aura membuat suasana yang rame  menjadi hening.

" Ra you oke Lo baik-baik aja kan " aura menutupi telinganya seraya berjalan mudur.

"Obatnya mana ? Ra aduh jangan kambuh dulu " sesya bingung dia tak tau bagaimana cara menenangkannya.

" Satya gue hubungin dia "
Sesya mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Satya.

'satya cepat  ke lantai satu kamar nomer 23 cepet sini gawat '

' ya se '

Kurang lebih 5 menit Satya datang dengan wajah yang khawatir. Saat masuk ia melihat aura yang meringkuk di pojok kamar keringat nya sudah membasahi keningnya.

" Aura sadar Ra ini gue Satya Ra " Satya menepuk nepuk pipi aura berusaha menyadarkannya halusinasinya kambuh.

" DIAM DIAM" Aura berteriak hingga guru mulai berdatangan.

" Obatnya mana " sesya menyodorkan kotak berisi obat ke Satya.

" Jisel ada apa ini " tanya seorang guru

" Eh ga papa Bu, pak ada kecoa tadi " bohong jisel lalu menutup kembali pintu kamarnya.

"Adu dah sadar belum ada guru kesini tadi "

" Udah udah lumayan " jawab Satya

" Kok bisa begini kemaren baik-baik aja loh  " lanjutnya . 

" Se , jisel apa tadi kita ketawa ya sampe kenceng begitu"

" bisa jadi si "

" Kalau dia kambuh lagi langsung telepon gue ya " ucap Satya lalu berjalan keluar kamar.

" Temen-temen maafin aura " aura berucap dengan pelan.

" Iya ga papa Ra gue maafin "

" Kapan sembuh nih anak nyusahin bener" batin sesya lalu melenggang pergi ke kasurnya.

" gue tidur duluan ya met malam semua"

 

We Meet Again || Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang