Besoknya sepulang sekolah sesya menjenguk Satya di rumah sakit dengan teman-teman nya tentunya.
Sesya masuk menghampiri mama Satya yang sedang merapikan meja. Sesya bertanya
"Tante Satya belum siuman dan kapan dia bangun "
" Belum se kita berdoa aja ya supaya Satya cepet siuman."
Sesya mengangguk lalu nyonya adyatama berkata " Tante ada keperluan di kantor jadi kalian jagain Satya ya sesya kalau ada apa apa telepon Tante ya "
" Baik Tante " jawab mereka serempak.
Berapa menit kemudian seseorang memasuki ruangan dengan berucap dengan sedikit teriakan.
" SATYA Lo ga mati kan Satya bangun Lo "
" hati-hati kalau ngomong " jaan mendapat pukulan dari Sesya.
" Gue cekik leher Lo yan kalau ngomong kaya gitu lagi "
" Serem se " Jaan begidik ngeri.
Sesya melangkahkan kaki nya ke pinggir ranjang Satya. sesya terus mengucap kata maaf walaupun dirinya tak bersalah.
" Satya gue masih ga percaya perbuatan Lo waktu itu yang terulang kembali " Sesya berucap sambil menatap wajah tenang Satya, Sangat Tampan walau pucat.
" Gue yakin Lo itu terpaksa suka sama gue kan ."
"Se udah keluar yuk " Hana menepuk pundak sesya lalu mengajaknya ke luar taman.
Puluhan menit berlalu dikit demi sedikit teman sesya pulang dan hanya meninggalkan sesya dan 2 teman Satya jino dan jaan.
" Assalamualaikum " seseorang datang Dengan membawa Beberapa buah.
" Waalaikumsalam hai bro " sapa jino dan jaan.
" Satya Satya Bangun Sat gue bawa buah kesukaan lo"
"Dean Gabakal bangun kalau cara nya kaya gitu gini nih " Jaan membuat gestur menampar yang mengarah ke pipi Satya.
"Jaan jangan !"tegur sesya lagi.
__________________
Waktu berlalu sangat cepat hari terus berganti. setiap harinya Sepulang sekolah sesya terus menjenguk Satya, menemaninya ketika tidak ada yang menjaganya."Satya Lo kapan bangun si Bu jella kangen katanya" ucap jino
Satya Itu kesayangannya bu jella karena aktif bertanya ataupun menjawab pertanyaan Bu Jella.
" Bosen banget gue disini eum ngapain ya " jino berbicara sendiri karena tidak ada orang selain dirinya.
" Jaan lama banget dateng ayo dong Satya bangun hampir satu bulan Lo ga bangun."
" Aku dongengin kali ya eum oke dongeng apa ya " Jino membuat gestur memikir dengan jari telunjuknya yang ada di kepalanya.
" Aah tau ini aja dengerin ya suatu hari seorang gadis cantik dengan rambut yang tergerai indah memasuki sekolah yang sangat megah. di lorong gadis itu bertemu pemuda tampan bernama heli, gadis itu terkejut ternyata heli punya teman kekuatann. Malam hari nya-" dongengnya terputus lantaran Jaan datang dengan berkata
" Jino jino ada ada aja Lo kaya orang gila tau ga dongein orang koma "
" Ya habisnya gue bosen gatau mau ngapain hehe " jino tertawa kecil " bawa apa Lo Se " jino mendekat melihat apa yang gadis itu bawa.
" Bubur Lo belum makan pasti sana makan dulu "
Tok tok
" Eh ada Tante Iren hai tante" Jino membungkuk sambil menyapa Iren.
" hai jino makan dulu habis itu boleh pulang " ucap Iren.
" Loh kok ngusir " ucapnya pelan sangat pelan. lalu berucap dan keluar dari bilik kamar rawat Satya " Baik Tante."
Sesya beralih ke Satya menghampirinya untuk melihat keadaannya yang Tertidur lemah di ranjang rumah sakit.
" Satya bentar lagi kelas 12 Lo harus bangun katanya mau bersaing siapa yang dapet kelas 12-1 sama kata kamu ujian kenaikan kelas nanti traktir aku ke kedai ice cram " Sesya berucap sambil mengusap punggung tangan Satya. Dan tak lama kemudian Sesya menyerah lalu dirinya duduk di sofa.
" Se kalau mau pulang Gak papa pulang aja " tanya Iren tiba-tiba.
" Engga ah tante Sesya mau di sini aja kalau pulang Sesya ga tau mau ngapain.
" baiklah kalau gitu nih makan buah " Iren memberi Sepotong buah Melon ke Sesya.
" terimakasi tante Iren"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Meet Again || Complete ✓
Teen FictionKamu percaya Takdir ? Ini Takdir Aku bertemu dengannya lagi setelah 3 Tahun Kami berpisah dan Di pertemukan kembali di Sekolah menengah Atas. Aku sebenarnya sangat terkejut tapi aku pasrah dengan takdir ku . Banyak rintangan yang kami lewati, Dul...